Gombalan Jeonghyeon

107 11 11
                                    

Air mineral yang Mirae minum menyembur keluar melihat Jeonghyeon memakai kaos hijau menyala. Rasanya ingin Mirae sobek semua bajunya Jeonghyeon yang berwarna hijau, yang lihat itu loh eneg. Untung ganteng, kalau nggak sudah Mirae cuci tuh otaknya biar lupa sama warna hijau.

"Gitu amat responnya, padahal baju baru aku bagus loh, Beb," sombong Jeonghyeon.

"Bagus, matamu bagus! Lo kalau nggak pakai baju hijau bakalan meriang, kah?!" bentak Mirae, tandanya stok kesabarannya masih ada, kalau sudah tidak ada bakalan ditinju sama dia.

Jeonghyeon berlagak seperti orang berpikir, tak lama menjentikkan jarinya seperti orang yang memiliki ide cemerlang. Jeonghyeon berdiri tepat di depannya Mirae, ibu jari dan jari telunjuknya memegang ujung dagunya Mirae.

"Tanpa hijau, aku meriang. Tanpa kamu, aku tidak bisa hidup," gombalnya.

Mirae tersenyum manis, saking manisnya Jeonghyeon sampai takut. "Gitu, ya?"

"Iya, Beb." Jeonghyeon mundur secara perlahan, dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mirae menonjok dadanya Jeonghyeon, tidak lupa menendang kakinya sebagai pelajaran karena sudah bermain gombal untuk mengalihkan pikirannya. Dikira Mirae semudah itu? Tidak!

"Awas ya kamu, Beb. Malam ini kamu tidur di luar!"

"Ampun, Beb!" rengek Jeonghyeon.

Sumpah ya, pagi ini Jeonghyeon membuat Mirae kesal terus hanya karena kelakuan jametnya, benar-benar membuat Mirae kesal sampai ingin menonjoknya, kalau bisa diusir, tapi nanti kangen, hehehek.

"Kamu bau, buruan mandi sana, katanya hari ini kerja."

Jeonghyeon tersenyum iseng, dia mengangkat kaosnya dan menjebak kepalanya Mirae di dalam kaos hijau mautnya. Jeonghyeon menyeret Mirae sampai kamar, setelah menggoda begini, pasti mandinya lebih menyenangkan.

Mirae hanya bisa menggerutu saja, yang penting Jeonghyeon pergi mandi. Dasar suami tukang iseng!

Ding dong....

Siapa, tuch? Mirae pergi melihat pintu depan, ternyata teman-temannya Jeonghyeon. Mirae mempersilahkan semuanya masuk, lumayan cuci mata melihat cogan, apalagi senyuman manisnya Taerae. Astaga, inget Jeonghyeon!

Mirae menyajikan es jeruk yang dibuatnya tadi pagi, tidak tahu kenapa Jeonghyeon tadi tiba-tiba membeli jeruk satu kilo, padahal Mirae tidak doyan jeruk, doyannya kalau dibuat es jeruk.

"BEB, CELANA HITAM AKU ADA DI MANA?"

"Ck, kebiasaan nyarinya pakai mulut!" gerutu Mirae, tapi tetap dihampiri itu si Jeonghyeon. Jujurly, gerutuannya Mirae membuat teman-temannya Jeonghyeon takut. :")

Tidak lupa menutup pintu kamar, Mirae mencarikan di lemari dengan perasaan marah sampai tidak sengaja menyenggol handuknya Jeonghyeon sampai lilitannya lepas.

"Maaf, lagi emosi sama kamu," ucapnya santai, Jeonghyeon juga santai, pemandangan yang sudah biasa. "Nih, buruan pake, kasihan temen kamu sudah nungguin."

"Oke, Beb." Jeonghyeon buru-buru memakai bajunya, dibantu Mirae seperti ketika Jeonghyeon sisiran, Mirae yang menyemprotkan parfumnya.

Lah, Jeonghyeon baru sadar kalau Mirae tiba-tiba kalem.

"Makasih bantuannya, Beb. Baik-baik ya di rumah." Jeonghyeon mencium bibirnya Mirae, lalu meninggalkannya sendirian karena dia harus bekerja di hari senin ini.

Kenapa hari libur malah bekerja? Hari ini tahun baru, mau iseng buka sampai siang saja, barangkali ada yang butuh teknisi.

14.00 PM

Mirae mengelus perutnya yang baru saja sembuh dari dilep. Ternyata Mirae tadi marah-marah bukan tanpa alasan, tapi karena datang bulan. Mirae jadi merasa bersalah sudah melampiaskan semuanya ke Jeonghyeon. Mirae nanti akan minta maaf kalau Jeonghyeon nanti sudah datang.

Ckleeekk....

"Beb," panggil Jeonghyeon, dia duduk di sebelahnya Mirae dan menunjukkan apa yang dibelinya. "Aku dapet bonus dari customer, aku beliin bungeoppang buat kamu. Masih hangat, ini enak buat perut kamu!" serunya.

Mirae menangis haru secara tiba-tiba, terharu dia tuh sama sikap manisnya Jeonghyeon.

"Beb, maaf ya tadi pagi sudah marah-marah sama kamu."

Jeonghyeon terkekeh. "Nggak papa, maaf juga ya sudah isengin kamu terus, malah bikin kamu tambah marah, deh," ucapnya penuh penyesalan.

Mirae memeluk Jeonghyeon, cinta mati banget sama Jeonghyeon. Pria mana yang mau sabar menunggu pacarnya yang koma selama 4 tahun? Cuma Lee Jeonghyeon.

"Ayo dimakan bareng." Mirae melepaskan pelukannya, lalu memberikan satu bungeoppang untuk Jeonghyeon. "Makasih, ya."

"Sama-sama, Beb." Jeonghyeon merangkul dan mencium kepalanya Mirae. Bungeoppang ini jajan sederhana, tapi kali ini terasa spesial, entah karena apa.

Setelah memakan camilan, mereka berdua melakukan hal yang sekiranya tidak membosankan. Jeonghyeon mencoba menghibur Mirae yang baru saja mewek dengan menggodanya.

Mereka mengobrol banyak hal untuk menghabiskan waktu sore hari sampai lupa dengan ponsel masing-masing.

"Beb, malam ini mau makan apa?" tanya Jeonghyeon.

"Masak sendiri aja. Aku mau masak sup dumpling, mau nggak?" tawar Mirae, mereka harus berhemat karena diskon barang selalu ada di akhir bulan.

"Mau, dong. Nanti kita masak bareng, ya." Jeonghyeon mengelus kepalanya Mirae, tidak tahu saja kalau Mirae-nya sudah nge-fly. "Oh iya, aku nanti jadi tidur di luar?"

"Nggak, hahaha. Aku bakalan susah tidur kalau nggak dipeluk sama kamu."

Jeonghyeon tersenyum penuh kemenangan, dia lega karena tidak jadi tidur di sofa. Badannya sakit semua kalau tidur di sofa, kan badannya tinggi nan besar.

****

maaf mengganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf mengganggu. gabut aja sih, saking senengnya lihat lijeong debut bulan depan. 😭🤏🏻





[✔] TKJ vs KC (Lee Jeonghyeon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang