Chapter 09

64 14 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Akh"

Perempuan itu terbangun jam 4 pagi, rasanya tubuhnya seakan remuk.

Ia memegang dahinya seperti ada sesuatu, ketika ia mengambilnya ternyata itu kompresan, ia mendudukan diri.

"Siapa itu?" Katanya bingung ketika melihat seseorang tertidur disofa kamarnya.

Vira turun dari tempat tidur nya untuk melihat siapa yang tertidur disofa.

"Artan"

"Ngapain dia tidur disini?"

"Au ah, mending mandi, lengket banget badan gue"
-
-
-
-
-
"Eng" Lenguh Artan sembari menggosok matanya, ia melihat pada tempat tidur Vira.

Ia langsung terbangun, ketika melihat tempat tidur Vira kosong.

"Sayang" Panggil Artan.

"Sayang, kamu dimana?" Panggil Artan kembali, ia melihat ke balkon tapi perempuan itu tak ada, pintu balkon sudah langsung diperbaiki pada malam hari.

Ceklek

Perempuan yang ia cari baru saja keluar dari kamar mandi, dengan pakaian yang sudah berbeda.

"Hhhh, kirain kamu pergi lagi"

Vira yang bingung hanya mengedikkan bahunya.

"Kamu udah mendingan?" Tanya Artan sembari memegang dahi Vira.

Vira hanya mendehem.

"Mandi sana"

"Iyaaa"

Setelah Artan pergi, Vira duduk di depan meja rias, saat berkaca ia melihat lehernya merah dan ada sedikit goresan disana.

"Kenapa ini? Perasaan kemarin gaada luka disini deh"
-
-
-
-
-
Vira dan juga Artan turun untuk sarapan karna ini waktunya sarapan.

"Selamat makan" Kata Vira lalu melahap rotinya.

Ia merasa aneh pada tatapan orang-orang dimeja makan, mulai dari kedua saudara nya, Mommynya dan juga Artan.

"Kenapa?" Tanya Vira bingung.

"Lo, baik-baik aja kan?"

"Seperti yang lo liat"

Mereka mencoba untuk berhati-hati, berbicara dengan Vira, karna perempuan itu akhir-akhir ini menjadi nekat.

"Al mau tanya"

"Apa?"

"Pintu balkon kamar Al kok berubah yah? Kaya diganti, apa emang dari kemarin udah ganti?"

Mereka berempat melongo, apa maksud perempuan itu, jelas-jelas ulah dirinya sendiri, yang membuat Artan dan Rendra harus merusak pintu itu.

"Itu ka-"

Artan memberi kode pada Rendra untuk tak memberitahunya.

"Kamu inget kemarin ada apa?"

Vira terlihat berpikir, "kan kemarin ke cafe, trus aku pulang sendiri"

"Kalo kamu babak belur itu kenapa?"

"Aku kerumah temen, pas pulang ada yang di jambret, terus aku bantuin deh" Ucap Vira sangat meyakinkan.

"Terus?"

Dahi Vira berkerut, "Udah" Vira benar-benar jujur, tentang apa yang ia lakukan setelah pulang ke Mansion.

"Ini juga leher aku kenapa ya? Perasaan kemarin gaada"

Mereka berempat semakin bingung dengan Vira, kenapa ia tak ingat dengan kejadian kemarin malam.

The Fight ll [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang