Chapter 43

49 6 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
Keesokan harinya, Vira sedang menyuapi Artan, "Kalo kamu udah sembuh, aku bakal ajak kamu ke suatu tempat"

"Kemana?"

"Rahasia"

"Sekarang aja, aku udah sembuh"

"Mana ada, badan kamu masih anget, baru juga kemarin sakitnya"

Drtttt

Ponsel Vira berbunyi, menandakan seseorang menelfon, Vira mengambil ponsel nya yang berada disaku, tertera nama Revan disana, ia langsung menyimpan piring makan Artan di atas nakas.

"Bentar ya, aku angkat telfon dulu"

"Revan? Mau ngapain dia?" Tanya Artan sinis ketika melihat nama yang muncul di ponsel Vira.

Vira menyimpan telunjuk nya dimulut, menyuruh Artan untuk diam.

"Halo Bang, ada apa?"

"Lo bisa ke Bandung sekarang gak? Biar gue jemput"

"Mau ngapain?"

"Lo pasti tau alesannya"

Vira melirik Artan yang terus menatapnya, "J-juan lagi sakit, nunggu dia sembuh dulu ya" Ucap Vira memelan.

"Dia sakit apa?"

"Demam"

"Bisa sakit juga ternyata. Yaudah, secepatnya ya, langsung hubungin gue"

"Emmm, oke"

"Ada apa? Nunggu aku sembuh segala"

"Nanti juga kamu tau, tunggu bentar" Vira kembali mengotak-atik ponselnya, tak lama ia pun menyimpan ponselnya disaku, lalu mengambil piring yang berada di atas nakas, dan kembali menyuapi Artan.

"Kamu gamau ngasih tau?"

"Nanti sayang, sabar ya, sekarang makan dulu biar cepet sembuh"
-
-
-
-
-
Tiga hari berlalu, Artan pun sudah pulih, dan Pria itu kini sudah kembali bekerja.

Di jam istirahat Vira sengaja datang kekantor Artan untuk menemani Pria itu makan siang, sekalian membawakan bekal hasil masakannya sendiri.

"Wahh, siapa nih yang masak?"

"Aku lah"

"Udah cocok deh jadi istri aku, makasih sayang" Ucap Artan sembari mengusap ujung kepala Vira.

"Sama-sama"

"Besok jadi kan?"

"jadi dong, gak mungkin aku biarin bidadari aku pergi kesana sama om-om itu"

"Om-om dari mananya, dia temen kamu juga, sama-sama om-om juga"

"Tapikan mudaan aku"

"Cuma beda setahun, sama aja"

"Tetep beda, lagian aku juga penasaran ada apa sampe dia suruh kamu kesana, nanya kamu, kamunya gamau jawab"

"Ya tunggu aja nanti, cuma masalah sepele kok"

"Masa sepele harus kesana, ngomong aja kan bisa"

"Gausah banyak omong deh, cepet makan"

"Kamu gamau makan?" Tanya Artan karna kekasihnya itu hanya memperhatikan nya.

"Udah kenyang"

"Bohong"

"Beneran"

"Makan apa?"

The Fight ll [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang