Chapter 41

49 5 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Bang, mau kemana?"

Revan menunjukkan ponsel nya, yang berisi foto markas miliknya, "Emilio ada disini"

"G-gak mungkin bang" Elak Vira.

"Mungkin aja" Ucap Revan lalu kembali berjalan, Vira lagi-lagi menahannya.

"Abang dapet itu darimana? Bisa aja dia bohong"

"Anak buah gue"

'Kenapa mereka bisa kecolongan sih' Batin Vira.

"Emang ada bukti nya kalo Om Emilio ada disana? Buang-buang waktu aja kalo bang Revan kesana, dan gaada hasilnya"

"Ada yang kamu sembunyiin?"

"Gaada" Jawab Vira dengan cepat.

"Gua percaya, kalo gua yang langsung cek kesana"

"Bang Revan!"

"Kamu mau kemana?" Tahan Artan, ketika Vira akan mengejar Revan.

"Ikut bang Revan"

"Buat apa? Keadaan kamu belum membaik sayang, bahaya juga"

"Gak, pokoknya aku mau kesana"

"Gaboleh, kamu diem"

"Juan"

"Biar aku yang kesana, sampai aku tau kamu keluar, aku bakal ngelakuin apa yang gak kamu sangka-sangka" Ancam Artan lalu pergi menyusul Revan.

Vira segera menelfon Hans, "Kenapa kalian bisa kecolongan?!"

"Apa maksud Queen?"

"Anak Emilio mengetahui keberadaan nya, dan sedang menuju kesana. Kosong kan markas, dan bawa kedua orang itu pergi, hancurkan saja markas itu, sampai tidak ada bukti yang tersisa, kemungkinan pengintai itu masih disana, jika bisa habisi saja"

"Apa kau yakin Queen?"

"Aku tidak suka dibantah, cepat lakukan" Vira pun langsung mematikan sambungan, lalu bergegas masuk Mansion, untuk pergi ke kamarnya.

Setelah berada didalam kamarnya, ia pun mengotak-atik laptop nya, lalu kembali menelfon Hans, "Sudah aku kirim kan alamat nya, kalian pergi kesana, dan aku yakin kau tak bodoh untuk mengambil jalan yang sama" Vira langsung mematikannya.

"Maaf Bang, belum waktunya"
-
-
-
-
-
Artan dan juga Revan, sampai ditempat yang mereka tuju, dan yang mereka dapat hanya reruntuhan bangun.

"Kenapa gini?"

"Anak buah lo salah kasih info kali"

Revan langsung menelfon anak buahnya, tapi ponsel nya sudah tidak aktif.

"Apa dia kabur, dan ngabisin anak buah gue? Gue harus cari petunjuk" Revan melangkah pada reruntuhan bangunan itu, dan mencari-cari sesuatu.
-
-
-
-
-
"Gimana, ketemu?"

"Gaada, dan bangunannya pun udah hancur, kayanya dia kabur"

"Terus bang Revan nya mana?"

"Dia pulang ke apartemen nya. Kamu beneran gatau dimana Om Emilio?"

"Aku gatau, akupun ketemu Leon, kebetulan aja aku liat dia ada disana"

"Terus alasan kamu nyembunyiin bukti itu bertahun-tahun buat apa? Dan kenapa bisa dapet, sedangkan aku sama polisi gak nemu bukti apapun, kita cari gaada CCTV disana"

"Sebenarnya sekolah itu punya aku, dan aku pasangin banyak CCTV, yang kemungkinan gabakal keliatan orang lain, demi keamanan"

Artan cukup terkejut mendengarnya, "K-kamu yang punya sekolah?"

The Fight ll [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang