Chapter 23

55 7 0
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
"Om, maafin Vira, gabisa temenin Artan dulu, Vira ada urusan"

"Iya gapapa, kamu juga pasti punya kesibukan, Artan biar Om yang jaga"

"Kalo ada apa-apa sama Artan, Om telfon Vira ya. Dan kalo Om butuh apa-apa bilang sama mereka" Ucap Vira sembari melirik pada anggota Atlantis, Aksa mengangguk sembari tersenyum.

"Nanda, gue mau ngomong sesuatu sama lo, ikut gue"
-
-
-
-
-
Ia sampai di sebuah gedung tua, yang sudah sangat lama tak terpakai, walau ini masih terbilang siang, karna minimnya pencahayaan didalam gedung ini sangatlah gelap, ia pun mengeluarkan senter kecil, lalu berjalan masuk.

Di sebuah lorong, ia tak sengaja melihat satu motor terparkir, dan itu adalah motor yang sudah menabrak Mommy nya.

Ia mengendap-endap mendekati salah satu pintu yang seperti nya ada seseorang didalam.

"Kayanya bentar lagi dia gila, karna orang-orang terdekat nya pada mati, karna susah banget buat dia mati"

"Apa lagi selanjutnya?"

"Mungkin kita bisa bunuh cowoknya"

Vira mengepalkan tangannya, "Kalian duluan yang gue bunuh" Ucapnya pelan.

Vira mendengar dari ujung lorong, ada suara langkah kaki, ia menebak itu lebih dari dua orang. Jika ia kabur, hanya sia-sia ia kesini.

Ia pun memperbaiki topi dan maskernya, dan berdiri di tengah-tengah lorong, menunggu mereka datang.

Tak lama, orang-orang itupun sudah mulai terlihat, sekitar 7 orang pria berjalan beriringan. Vira langsung berlari dan menghajar mereka, "Woy, siapa lo?"

Tanpa menjawab, ia terus saja memukul mereka sendirian, merekapun tak tinggal diam, hanya seorang perempuan, tak mungkin sesusah itu, pikir mereka.

Ternyata, tiga diantara merekapun sudah terkulai lemas di lantai.

Karna mendengar keributan diluar, orang-orang yang awalnya diruangan itupun keluar, dan melihat orang-orang yang sudah berkelahi.

"Siapa dia?" Tanya perempuan itu, ketika melihat orang yang berkelahi dengan orang-orang nya.

"Gue gatau, kita samperin"

Mereka berdua menghampiri nya, dan ingin menendang Vira yang membelakangi nya, tapi untungnya Vira menghindar, dan langsung menarik kaki itu, sampai orang itu terbanting pada tembok.

Setelah tersisa perempuan itu, Vira menghadap padanya, diam-diam ia mengeluarkan pisau kecil tanpa sepengetahuan perempuan itu, sekali pukulan, perempuan itu langsung terjatuh.

Vira langsung menindih nya, dan langsung mengangkat pisau itu.

"Akhhh" Ringis perempuan itu, karna Vira menancapkan pada bahunya, lalu ia kembali mencabutnya dan mengoreskan pada bahunya lagi.

Ia langsung berdiri, karna tau ada seseorang dibelakang nya.

Dorr
-
-
-
-
-
"Vira kok gak bisa dihubungin ya?"

"Mungkin jaringan nya jelek Om"

"Katanya 3 hari aja acaranya, kok belum sampe-sampe ya"

"Bentar lagi juga paling nyampe"

Vira izin ke Daddy nya untuk pergi keluar kota, karna ada acara dari kampus.

Tapi yang sebenarnya Nanda juga tidak tau Vira pergi kemana, ia hanya berpesan untuk menjaga Artan dan juga Mommy nya.

Nanda khawatir jika sahabat nya itu, terlibat sesuatu yang membuatnya dalam bahaya, seperti dulu-dulu. Ia awalnya ingin ikut, tapi seperti biasa gadis itu menolaknya, dan bilang sudah ada yang menemaninya, tapi ia tak memberi tahu nya apa yang terjadi.

The Fight ll [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang