Prolog

291 27 4
                                    

NB : Penulisan formal yang berada dipercakapan berarti sedang berbicara menggunakan bahasa inggris, tetapi diubah ke bahasa indonesia biar lebih enak bacanya.

oke selamat membaca!

oke selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


♡♡♡

Zelmira Alessia, seorang gadis yang berumur 19 tahun yang masih menempuh dunia pendidikan perkuliahan di Indonesia, kini sekarang sedang berlibur.

Zelmira datang kerumah nenek dan kakeknya yang sudah lama tidak ia kunjungi di luar negeri bersama kedua orang tuanya.

Seperti gadis kebanyakan, Zelmira sangat suka membaca buku tentang hal apapun, tetapi Zelmira lebih menyukai membaca novel dan buku yang berkaitan tentang sejarah kerajaan.

Saat sedang membantu sang nenek untuk bersih-bersih di gudang, Zelmira tidak sengaja menemukan tumpukan buku yang sudah usang. Di sana, Zelmira melihat ada suatu buku yang menarik perhatiannya. Buku itu sangat indah dengan ukiran-ukiran cantik di sampul covernya dan penuh dengan rasa estetika.

Zelmira mengambil buku yang sudah terlihat sangat tua itu. Saat dia membukanya, buku itu menampilkan sebuah gambar-gambar kerajaan yang sangat indah dan juga hurufnya yang jauh berbeda dari huruf-huruf novel jaman sekarang.

Dengan senyuman yang merekah. Zelmira mengambil buku tebal itu diam-diam tanpa sepengetahuan neneknya dan segera membawanya masuk ke dalam kamar untuk dia simpan dan dia baca saat nanti malam.

Saat ini Zelmira harus menyelesaikan tugas bersih-bersihnya terlebih dahulu agar tidak dimarahi oleh sang nenek yang cerewet, tetapi sangat menyayanginya.

♡♡♡

Malam pun tiba, saat ini dia dan keluarga besarnya sedang makan malam di taman belakang. Mereka asik berbarque dan bercanda tawa bersama dengan tetangga sebelah nenek dan kakeknya.

Zelmira tersenyum hangat menatap suasana hangat itu.

"Aku berharap momen ini selalu berlanjut untuk ke depannya." Batinnya berdoa.

"Mira, kau mau sosis panggang lagi, sayang?" tawar sang nenek kepada cucu tersayang satu-satunya.

Zelmira menganggukkan kepalanya. "Tentu nenek!" jawabnya sembari menodorkan piringnya yang masih berisikan sosis dan daging panggang kepada sang nenek.

Nenek pun menambah tiga sosis ke dalam piring Zelmira dan menyerahkan piring itu kembali pada Zelmira yang diterima baik oleh gadis itu.

"Terima kasih, nenekku tersayang!"

"Sama-sama cucu cantikku."

Semua yang berada di sana tersenyum melihat percakapan antara nenek dan cucunya. Zelmira memakan makanannya dengan lahap karena dia lapar akibat bersih-bersih yang tadi sore hari dia kerjakan.

Seorang pemuda mendatangi Zelmira. Tampaknya umur mereka seumuran, tetapi tinggi pemuda tersebut melebihi tinggi Zelmira yang hanya 171 cm.

"Hei, Ale! How are you?" sapanya yang membuat Zelmira mengalihkan perhatiannya kepada pemuda tersebut.

"Bryan! I miss you so much! I'm good. Bagaimana denganmu?" jawab Zelmira kepada teman masa kecilnya itu.

Sungguh Zelmira sangat rindu dengan sahabatnya ini. Dan juga sahabatnya ini sekarang sudah sangat jauh berbeda dari yang dulu. Dulu Bryan itu sangat kurus dan pendek, tetapi sekarang pemuda itu sangatlah tampan. Tubuhnya tegap dan tinggi Bryan melebihi tinggi tubuhnya.

Bryan tersenyum tipis. "Aku baik. Bagaimana dengan Indonesia? Apa di sana menyenangkan? Kau bahkan tidak pernah kembali. Padahal kau sudah berjanji denganku untuk membawaku ke negeri tempat ibumu dilahirkan." Ujar Bryan menagih janji Zelmira.

Zelmira merasa bersalah kepada Bryan. Laki-laki tampan itu masih mengingat janji mereka saat mereka umur 10 tahun.

"Aku tidak menyangka kau masih mengingat janji kita saat kita masih kecil. Dan aku minta maaf Bryan karena melupakanmu. Saat pulang dari liburan ini, bagaimana kalau kau ikut bersamaku ke Indonesia? Kau harus tau bahwa di sana sangat menyenangkan. Makanan di sana juga enak, apalagi saat kau mencoba makanan setiap daerah itu punya ciri khasnya masing-masing dan bla bla bla.."

Bryan lagi-lagi tersenyum mendengar cerita dari gadis yang dulu disukainya sampai sekarang. Namun, Zelmira tidak pernah mengetahui itu.

"Baiklah, aku akan ikut bersamamu." Ucap Bryan membuat Zelmira kesenangan.

♡♡♡

Zelmira menghabiskan waktunya dengan bercerita-cerita bersama Bryan tentang masa kecil mereka dan apa saja keseharian yang dilakukan keduanya saat di negara masing-masing.

Dan sekarang ini, Zelmira sudah berada dikamarnya yang dahulu tinggal bersama kakek dan neneknya saat dia masih kecil. Kamar ini sangat dirawat oleh sang nenek karena tahu kalau cucunya pasti akan selalu datang kerumahnya.

Saat ingin memejamkan matanya karena lelah, Zelmira teringat akan sesuatu.

"Ah buku novelnya!" seru Zelmira saat sudah ingat.

Zelmira segera beranjak dari tidurnya, dia mengambil buku yang disimpan di atas meja belajar diantara buku-buku belajar dan novel lainnya. Kembali ke tempat tidur, dia masuk ke dalam selimut dan mengambil selimut itu sampai menutupi bagian dadanya.

Segeralah Zelmira membuka buku yang terlihat usang itu dengan tidak sabaran.

"Aku sangat tidak menyangka bahwa di dalamnya sangat cantik dan menarik! Apa lagi huruf yang digunakan ini seperti huruf-huruf kerajaan asli." Ujarnya yang masih merasa takjub sembari mengusap-usap perlahan lembaran kertas itu.

"Ayo mulai membacanya Zelmira!"

Zelmira membaca buku itu dengan seksama. Yang dapat Zelmira ambil dari buku itu, yaitu bertema latar belakang Kerajaan Inggris. Ceritanya juga sangat menarik bagi Zelmira, karena bercerita tentang bagaimana seorang Duke tampan, tetapi  kejam jatuh cinta dengan seorang wanita yang berasal dari dunia yang berbeda dengannya.

Wanita itu tidak berasal dari dunia sang Duke, tetapi Duke masih mencintainya. Demi untuk mematahkan kutukan sang Duke, si wanita harus mengorbankan nyawanya kepada nenek tua tanpa sepengatahuan Duke itu. Mereka saling mencintai tetapi terhalang oleh kutukan yang bersemayam dalam tubuh sang Duke.

Kisah yang sangat menyedihkan tampaknya.

Kembali lagi kepada Zelmira, dia mengamati lagi buku itu yang tidak terlalu tebal dan bisa dibaca oleh seorang pembaca dalam waktu seminggu. Begitu Zelmira membaca beberapa halamannya sedikit lagi, Zelmira merasa kepalanya sangat pusing.

Zelmira pun lantas tertidur karena malam pun juga semangkin larut. Tiba-tiba cahaya keluar dari dalam buku yang berada di pelukan Zelmira. Mengambil jiwa gadis itu dan menariknya masuk ke dalam buku tersebut.

♡♡♡

tamat

.

.

prolognya tamat

prolognya gimana menurut kalian guys?

maaf banget ya kalo misalnya ada kata-kata atau kalimat-kalimat yang salah dan suka bertypo-an

Our Different World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang