Setelah jam makan siang berlalu, toko roti Rose kembali menjadi sepi dan itu membuatkan Rose akhirnya bisa beristirahat sejenak bagi menghilangkan rasa capeknya itu.
Baru saja dia ingin memasuki ruangannya untuk menghampiri kedua anaknya, pintu toko kembali dibuka dan masuklah seorang pria paruh baya.
Deg
Rose begitu juga pria itu kelihatan terbeku. Setelah hampir beberapa tahun, kenapa mereka harus bertemu sekarang?
"S-selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" Rose berusaha terlihat biasa.
"Rose, bisa kita bicara?"
Segelas coffee dihidangkan diatas meja. Rose berganjak duduk setelah meletakkan coffee itu "Jadi, ada apa Tuan David ingin ketemu sama saya?"
Ah, ternyata sosok itu adalah David, Daddy Jane yang dulunya menghina Rose.
"Maafkan saya" ujar David secara tiba tiba "Saya menyesal atas semua kata kata saya selama ini. Saya minta maaf karena sudah menghina dan mengusir kamu" lanjutnya. Setelah pertengkarannya dengan sang anak, dia seakan sadar atas semua kejahatan yang sudah dia lakukan. Gara gara itu juga dia meminta orang orangnya untuk mencari keberadaan Rose dan beruntung sekali dia bisa langsung menemukan keberadaan wanita yang dia sakiti itu.
Rose menggigit bibir bawahnya. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Sejujurnya dia memang sudah memaafkan David karena dia tahu David hanya menginginkan yang terbaik untuk Jane namun dia juga sedikit merasa kecewa karena David yang menghinanya.
"Rose" secara tiba tiba David bangkit dan bersimpuh didepan Rose "Maafkan saya. Saya menyesal. Tolong kembali lah bersama Jane. Dia mencintai kamu"
"Tuan!" Dengan buru buru Rose membantu David bangkit "Jangan seperti ini Tuan. Saya sudah memaafkan Tuan dan saya tidak pernah berdendam sama Tuan"
"Kalau kamu sudah memaafkan saya, panggil saya Daddy. Jangan memanggil saya Tuan lagi" pinta David.
"Tapi Tuan-"
"Rose" potong David.
Rose menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah D-Daddy"
"Mommy" Jichu bersama Lily menghampiri mereka.
"Mau susu~" rengek kedua bocah itu.
"Sebentar ya sayang" ujar Rose mengelus kepala kedua anaknya.
"Kamu sudah menikah!?" Kaget David.
Si kembar menatap David dengan bingung "Kakek siapa?" Polos Lily.
David menyamakan tingginya dengan si kembar "Hai anak anak. Nama kalian siapa?"
"Nama aku Jichu dan ini adek kembar aku, Lily" ujar Jichu memperkenalkan dirinya.
Rose menelan ludahnya dengan kasar. Apa David harus tahu kalau sikembar itu adalah cucu cucunya?
"Ternyata kamu sudah menikah ya. Daddy fikir Jane masih punya kesempatan" ujar David dengan sedih.
"Jichu, Lily, kalian masuk kedalam ya. Nanti Mommy bawakan susu untuk kalian" ujar Rose.
"Baiklah Mommy" dengan patuhnya Jichu menggandeng sang adek memasuki ruangan.
Rose beralih menatap David "Aku belum menikah"
"T-Terus mereka?"
Rose membasahi bibir bawahnya sebelum menjawab "Waktu Jane memutuskan aku, ternyata aku lagi hamil dan si kembar itu anak Jane. Tapi Daddy tenang saja, aku tidak akan meminta pertanggunggjawaban dari Jane. Aku bisa mengurus anak anak aku tanpa dia"
David terbeku. Ternyata kedua bocah menggemaskan itu adalah cucunya, darah dagingnya sendiri. Ya Tuhan, betapa kejamnya dirinya yang sudah memisahkan Jane dari kedua anak kembarnya itu bahkan dia membiarkan Rose menguruskan semuanya sendirian.
Mata pria tua itu berkaca kaca "Rose, maafkan Daddy. Daddy tidak tahu kalau ternyata kamu hamil"
"Tidak apa apa Dad. Lagian aku senang karena bisa punya Lily sama Jichu dikehidupan aku. Aku tidak ada siapa siapa lagi selain mereka. Dan aku harap Daddy tidak ngomong apa apa sama Jane soal ini karena aku belum siap untuk membawa sikembar bertemu dia"
David mengangguk "Baiklah" dia sadar kalau dia memang sudah jahat jadi dia tidak ada hak untuk menentang keputusan Rose. Biarkan lah Jane sendiri yang berjuang untuk menemukan Rose bersama si kembar.
"Mommy, kita mau kemana?" Bingung Lily.
Saat ini, Rose bersama kedua anak kembarnya sudah berada didalam mobil milik David. Pria itu memilih untuk membawa mereka jalan jalan sebagai ganti atas perbuatannya selama ini. Awalnya sudah pasti Rose menolak ajakan itu namun setelah melihat David yang benar benar ingin menghabiskan waktunya bersama sikembar, Rose akhirnya menyetujuinya.
"Kita bakalan jalan jalan" sahut Rose.
"Jichu, Lily" panggil David menatap mereka yang duduk dijok belakang.
"Iya Tuan?" Sahut Jichu.
"Panggil saya Grandpa ya" ujar David.
"Glandpa?" Ulang Lily sama Jichu dengan polos.
"Grandpa ini Daddy kepada Daddy kalian" jelas Rose.
"Woahh! Akhilnya Jichu sama Lily punya Glandpa!" Pekik Jichu antuasis.
"Glandpa tidak galak bukan?" Tanya Lily polos.
David terkekeh. Cucu cucunya menggemaskan sekali "Tidak dong. Grandpa sayang sama kalian kok" ujarnya membuatkan si kembar berteriak kesenangan.
Rose pula hanya mampu bernafas lega. Dia fikir David akan ikut membenci sikembar namun ternyata dia salah. Sekarang dia merasa bersyukur karena semakin banyak orang orang yang menyayangi kedua anaknya itu.
Namun ada satu hal yang ditakuti oleh Rose. Bagaimana sama Jane? Apa sekarang Jane sudah menikah? Dan apa mungkin Jane akan membenci si kembar? Rose belum siap untuk melihat reaksi Jane. Dia hanya takut Jane benaran membenci si kembar dan itu bisa membuatkan hati si kembar terluka.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
You&Me✅
FanfictionTidak punya suami? Tidak masalah! Roseanne bisa menguruskan kedua anak kembarnya itu sendirian. "Hihi Lily ngompol" "Chu Eonnie jelek" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction 📌