Pagi harinya, Rose hanya memasak nasi bersama sup rumpai laut untuk kedua anaknya. Tidak lupa juga dengan sedikit chicken yang bisa menjadi sumber protein kepada si kembar.
"Makan yang benar Chu, Lily" tegur Rose mengusap sudut bibir kedua anaknya secara bergantian.
"Hehe masakan Mommy enak" puji Jichu.
"Tapi Lily mau steak sepelti yang kita makan waktu sama Glandpa" ujar Lily.
Rose tersenyum tipis "Suatu hari nanti Mommy akan mentraktir kalian. Untuk sekarang, Mommy belum punya uang. Maafkan Mommy ya"
"Tidak apa apa Mommy, kita mengelti" ujar Jichu lalu beralih menatap sang adek "Kalau Lily tidak mau makan, biar Chu saja yang habiskan"
"Jangan, Lily makan kok!" Dengan buru buru Lily kembali memakan makanannya.
*
Tepat jam 9.5 menit pagi, Jane sudah tiba di Ansan bahkan sekarang dia sudah berada didepan sebuah rumah kecil yang seakan tidak layak untuk ditinggali.
"Bapak yakin ini rumah Rose?" Tanya Jane ragu.
Pak Han yang merupakan supir kepercayaan David mengangguk "Benar Tuan Muda. Saya sendiri yang menghantarkan Tuan David kesini"
"Jadi Daddy sudah ketemu sama Rose?" Tanya Jane.
"Iya. Tuan bahkan sudah menyesal dan dia sudah meminta maaf sama Nyonya Rose"
Dahi Jane mengernyit "Nyonya? Apa maksud Bapak?"
Pak Han tersenyum tipis. Dia sudah berjanji kepada David untuk tidak menceritakan semuanya kepada Jane. Biar Jane sendiri saja yang mencari tahu semuanya "Mendingan Tuan Muda tanyakan saja kepada Nyonya Rose. Saya akan menunggu dimobil"
"Pak Han bisa ke hotel untuk istirahat. Saya mungkin akan lama disini. Pesan saja hotelnya atas nama saya. Saya yang akan membayarnya"
"Baiklah Tuan Muda" Pak Han menunduk sopan lalu berganjak kembali kemobil.
Jane menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia kelihatan gugup namun tidak dapat dipungkiri kalau dia juga merasa sedih ketika melihat rumah yang ditinggali oleh Rose.
Tok tok tok
Setelah mengumpulkan keberaniannya, dia mengetuk pintu rumah itu.
Ceklekk
"Om siapa?"
Dahi Jane mengernyit. Apa dia salah rumah? Siapa bocah didepannya itu? "Hai anak kecil. Siapa nama kamu?" Tanya Jane berjongkok didepan anak kecil itu.
"Nama aku Jichu"
"Eonnie" Lily menghampiri mereka lalu beralih menatap Jane "Om siapa?"
"Nama Om Jane. Kamu siapa?"
"Aku Lily"
"Lily ini adek kembal aku" jelas Jichu.
Jane mengangguk faham "Apa ada wanita yang bernama Rose?"
Jichu sama Lily saling tatap lalu berteriak "Mommy!"
Deg
Mommy? Siapa Mommy yang dimaksudkan oleh kedua bocah itu? Tidak mungkin Rose bukan? Fikir Jane.
"Siapa yang datang?"
Deg
Jane sontak bangkit. Ditatapnya wanita yang dia cintai itu dengan mata berkaca kaca "R-Rosie" lirihnya.
Rose juga tidak kalah kagetnya. Kenapa dia harus bertemu Jane disaat yang tidak tepat?
"Mendingan kamu pulang" usir Rose dengan wajah datarnya.
"Rosie" Jane ingin memeluk Rose namun kedua bocah itu sontak menghalangnya.
"Om tidak boleh dekat dekat sama Mommy!" Ujar Lily.
"Tidak boleh pegang pegang Mommy!" Lanjut Jichu.
"Mommy!?" Kaget Jane "Ini Mommy kalian?"
"Iya, ini Mommynya Jichu sama Lily" sahut Jichu memeluk kaki kanan Rose manakala sang adek memeluk kaki kiri Rose.
Hati Jane seakan hancur "J-Jadi kamu sudah menikah?" Lirihnya menatap Rose dengan mata berkaca kaca.
"Iya! Mendingan kamu pergi sebelum suami aku pulang!" Usir Rose.
"Kenapa Mommy mengusil Om ini?" Polos Lily.
Jane kembali berjongkok "Jichu, Lily, apa Om bisa masuk. Om ini teman Mommy kalian loh"
"Ayo masuk Om" dengan santainya kedua anak kembar Rose itu menarik Jane memasuki rumah mereka.
Rose mendengus. Ingin marah namun dia tidak ingin kedua anaknya malah merasa curiga.
Jane mendudukkan dirinya disofa lalu dia menatap sekeliling. Hatinya kembali merasa sakit ketika melihat betapa kecilnya rumah yang ditinggali oleh istrinya.
"Mommy, tolong bikin minum dong. Kasian Om ini" ujar Lily.
Rose tersenyum palsu "Baiklah Lily" dengan pasrahnya dia berganjak kedapur lalu menyediakan segelas air untuk Jane.
"Hey anak anak. Siapa Daddy kalian?" tanya Jane menatap Jichu sama Lily secara bergantian.
Jichu sama Lily menggeleng dengan polos "Chu sama Lily tidak pelnah ketemu sama Daddy"
Dahi Jane mengernyit "Kenapa?"
"Tidak tahu. Mommy bilang Daddy pelgi tinggalin kita" sahut Jichu.
"Wahh kurang ajar tuh cowok. Bisa bisanya dia meninggalkan Rose sama anak anak mereka" batin Jane yang tiba tiba emosi.
"Siapa nama Daddy kalian?" Tanya Jane.
"Mommy bilang namanya Kim Jennie"
Deg
Jane terbeku. Ingatannya tiba tiba kembali ke masa lalu.
"Kamu manja banget si seperti cewek. Aku akan memanggil kamu Jennie. Kim Jennie" ujar Rose mencubit pipi mandu Jane.
"Mwoya!? Kenapa harus Jennie?" Rengek Jane.
"Heheh itu nama panggilan dari aku untuk kamu. Lagian nama Jennie itu menggemaskan loh"
"Baiklah baiklah, terserah Rosie saja deh. Tapi aku butuh kado"
"Huh? Kado apa?"
"Jennie butuh kiss dari Rosie"
Rose tersenyum malu malu namun tidak lama kemudian dia langsung mencium pipi mandu Jane "Sayang Jennie"
"Sayang Rosie juga"
Nafas Jane memburu. Ditatapnya kedua bocah itu secara bergantian. Apa benar kedua bocah itu adalah anaknya? Anak kandungnya?
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
You&Me✅
FanfictionTidak punya suami? Tidak masalah! Roseanne bisa menguruskan kedua anak kembarnya itu sendirian. "Hihi Lily ngompol" "Chu Eonnie jelek" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction 📌