Sedari tadi kedua bocah kembar itu terus menempeli sang Mommy ketika mereka memasuki mall. Ini pertama kalinya kedua bocah itu memasuki mall makanya mereka kelihatan sedikit takut dan juga risih dengan keramaian yang ada disana.
"Mommy, mau pulang~" rengek Jichu.
"Lily juga mau pulang~" Lily ikut merengek.
Rose berjongkok menyamakan tingginya dengan sang anak "Kita jalan jalan dulu ya. Kasian Grandpa. Dia mau jalan jalan sama kalian"
"Rose, ada apa?" Tanya David.
"Mereka hanya tidak nyaman Dad. Ini pertama kalinya mereka kesini makanya mereka sedikit takut" jelas Rose.
David merasa iba kepada kedua cucunya itu "Lily, Jichu, jangan takut ya. Tidak akan ada yang menakutkan kalian. Ayo kita jalan jalan. Grandpa akan membelikan banyak mainan untuk kalian" bujuknya.
"Mainan?" Ulang Lily "Lily mau mainan!"
"Jichu juga mau!"
David menggandeng kedua cucunya "Ayo ikut sama Grandpa"
Mereka akhirnya berjalan memasuki toko mainan dengan Rose yang hanya memilih untuk mengikuti mereka dari belakang.
"Jangan terlalu memanjakan mereka Dad" ujar Rose ketika melihat banyak mainan yang diinginkan oleh kedua anaknya.
"Tidak apa apa Nak. Ini juga untuk cucu cucu Daddy" sahut David yang sama sekali tidak merasa keberatan.
"Jichu mau yang ini" ujar Jichu mengambil boneka hello kitty.
"Lily mau yang ini" ujar Lily yang mengambil boneka anak ayam.
"Ambil saja apa yang kalian inginkan" ujar David membuatkan kedua cucunya kesenangan.
Beberapa menit kemudian, si kembar sudah selesai memilih mainan yang mereka inginkan dan David langsung membayar semua perbelanjaan cucunya itu.
Sekarang mereka sudah keluar dari toko mainan.
"Telima kasih Glandpa. Chu sama Lily suka" ujar Jichu mewakili sang adek.
"Baguslah kalau kalian suka" sahut David tersenyum bahagia "Rose, pilih lah apa yang kamu inginkan. Daddy akan mentraktir kamu"
"Tidak Dad. Aku tidak mau apa apa" tolak Rose. Dia sadar kalau dia tidak ada hubungan apa apapun dengan David walaupun kedua anaknya itu adalah cucu kandung David.
"Jangan sungkang sama Daddy. Kamu sudah seperti menantu Daddy" ujar David.
"Ah aku baik baik saja Dad. Aku tidak butuh apa apa" tolak Rose dengan sopan.
David yang mengerti kalau Rose masih merasa tidak enak akhirnya hanya mampu mengangguk faham "Baiklah, mendingan sekarang kita makan ya"
"Terserah Daddy saja" sahut Rose.
"Ayo Jichu, Lily" David kembali menggandeng kedua cucunya lalu mereka memasuki sebuah restaurant.
Setelah menghabiskan hampir seharian waktunya bersama kedua cucunya, David akhirnya berpamitan untuk pulang. Dia harus segera kembali ke Seoul dan bertemu Jane agar masalah diantara Rose dan Jane dapat diselesaikan dengan segera.
"Aku mohon sama Daddy, tolong jangan ngomong sama Jane soal keberadaan aku sama anak anak. Aku belum siap untuk bertemu dia" pinta Rose.
"Tapi Jane juga berhak keatas anak anak. Daddy ingin dia bertanggungjawab keatas anak anaknya" ujar David.
"Aku tahu Dad tapi sekarang bukan saatnya. Aku hanya tidak ingin mengganggu kebahagiaan Jane. Mungkin dia sudah bahagia tanpa aku"
"Jane tidak pernah bahagia tanpa kamu. Dia mencintai kamu. Selama ini dia tidak berusaha mencari kamu gara gara Daddy. Daddy yang mengancam dia. Semuanya salah Daddy. Jangan menghukum Jane"
"Aku mengerti Dad tapi aku butuh waktu"
David menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah, kalau itu keputusan kamu. Daddy akan menghormatinya" pasrahnya.
"Terima kasih Dad"
David mengangguk "Daddy pulang duluan ya. Kalau ada waktu, Daddy akan kembali untuk menemui kalian"
"Baiklah Dad, hati hati"
David kembali mengangguk lalu berganjak memasuki mobilnya. Akhirnya mobil yang dikendarai oleh sang supir mula meluncur laju meninggalkan perkarangan rumah Rose.
"Mommy" panggil si kembar.
Dengan segera Rose berganjak memasuki rumahnya dan tidak lupa juga dia mengunci pintu rumahnya itu.
"Ada apa hurm?" Tanya Rose berganjak duduk disamping kedua anaknya.
"Apa Glandpa sudah pulang?" Tanya Jichu.
"Iya, Grandpa harus kembali ke Seoul" sahut Rose.
Raut wajah si kembar berubah menjadi sedih "Apa Glandpa tidak akan kembali lagi?" Tanya Lily.
"Grandpa pasti kembali kok. Grandpa hanya lagi ada kerja makanya dia tidak bisa lama lama disini" sahut Rose.
"Ahhh, Chu lupa mau nanya sama Glandpa siapa nama Daddy" ujar Jichu kesal.
"Memangnya Mommy tidak tahu siapa nama Daddy?" Polos Lily.
Rose menelan ludahnya dengan kasar. Kenapa anak anaknya malas membahas soal Jane disaat yang tidak tepat?
"Mommy tahu siapa nama Daddy? Ngomong sama kita Mom. Kita mau tahu siapa nama Daddy" desak Jichu.
"Ayo ngomong Mommy" Lily ikut mendesak.
Tidak ada pilihan, akhirnya Rose terpaksa memberitahu kedua anaknya "N-Namanya Jennie, Kim Jennie"
"Kenapa nama Daddy sepelti nama cewek?" Polos Jichu.
"Y-Ya itu memang nama Daddy kalian" gugup Rose yang ternyata memberikan nama samaran Jane kepada kedua anak kembarnya.
"Hihi nama Daddy lucu. Lily tidak sabal untuk ketemu sama Daddy" ujar Lily tersenyum polos.
Rose mengelus kepala kedua anaknya "Suatu hari nanti kalian pasti ketemu sama Daddy. Mommy harap kalian bahagia bersama Daddy"
"Walaupun belsama Daddy, kita juga mau belsama Mommy" ujar Jichu beralih memeluk Rose.
Tidak ingin ketinggalan, Lily ikut memeluk Mommy dan saudara kembarnya itu.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
You&Me✅
FanfictionTidak punya suami? Tidak masalah! Roseanne bisa menguruskan kedua anak kembarnya itu sendirian. "Hihi Lily ngompol" "Chu Eonnie jelek" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction 📌