-Part 2-

1.5K 242 28
                                    

Saat ini, Rose bersama kedua anaknya sudah berada ditoko roti milik mereka. Toko itu tidaklah terlalu besar bahkan tidak punya pekerja. Hanya Rose yang menguruskan semuanya sendirian namun dia tetap bersyukur karena roti yang dibikin olehnya digemari oleh orang ramai.

"Mommy ada olang!" Teriak Jichu.

Rose yang berada didapur toko bergegas keluar "Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Sopannya.

"Apa disini juga ada menjual kue ulang tahun?" Tanya seorang pria.

"Kami juga menjualnya" sahut Rose.

"Baguslah. Saya ingin memesan kue ulang tahun untuk anak perempuan saya"

"Silakan duduk Tuan. Kita bisa membahasnya sekarang" ujar Rose.

Pria itu duduk dibangku disusul oleh Rose. Mereka lalu sibuk mendiskusi kue yang diinginkan oleh sang pria.

"Lily kenapa?" Tanya Jichu ketika melihat sang adek yang hanya diam.

"Om tadi beliin kue ulang tahun untuk anaknya. Kapan Lily sama Chu Eonnie bisa dibelikan kue ulang tahun sama Daddy?" Lirih Lily sedih.

Jichu mengusap punggung sang adek "Kita tidak bisa sepelti itu kalena kita tidak punya Daddy. Tapi kita punya Mommy kok. Lily jangan sedih ya"

Lily hanya mengangguk singkat lalu kembali fokus kepada gambarannya.

"Hey anak anak" seorang cowok memasuki toko itu lalu menghampiri si kembar.

"Om Jae ngapain disini?" Tanya Lily tidak suka. Dia tahu sosok itu suka sama Mommy nya makanya dia suka kesal kalau cowok itu datang berkunjung.

"Om mau ketemu sama Mommy kalian" sahut Jae yang juga dikenali sebagai Jaehyun itu.

"Om suka sama Mommy ya?" Sambar Jichu.

Jaehyun tersenyum "Memangnya Om bisa suka sama Mommy kalian?"

"Tidak boleh!" Kompak si kembar.

Hilang sudah senyuman manis yang ditampilkan oleh Jaehyun. Sekarang dia hanya mampu tersenyum palsu "Kalian butuh Daddy bukan?"

"Tidak!" Kompak sikembar lagi.

"Jae? Kamu ngapain disini?" Jaehyun menatap Rose yang berjalan menghampirinya. Dia melirik kebelakang Rose dan ternyata pria yang berbicara sama Rose tadi sudah pulang.

"Aku mau ketemu kamu. Rindu" jujur Jaehyun.

"Memangnya Om siapa mau lindu sama Mommy nya Lily huh?" Sambar Lily.

"Mommy punya Jichu sama Lily, bukan punya Om" lanjut Jichu.

"Jichu, Lily, jangan bicara seperti itu" tegur Rose.

"Mommy selalu saja belain Om Jae! Chu kesal sama Mommy!" Dengan kaki mungilnya, Jichu berganjak memasuki ruang istirahat sang Mommy.

"Awas saja kalau Om dekatin Mommy Lily. Lily gigit tangan Om! Lily suka gigit loh!" Ancam Lily sebelum menyusul sang kembaran.

Rose tersenyum canggung kepada Jaehyun "Maaf ya Jae"

"Tidak apa apa. Namanya juga anak kecil" sahut Jaehyun.

"Ngomong ngomong, sebenarnya untuk apa kamu kesini?"

"Sekarang sudah hampir jam makan siang. Aku ingin bawa kamu sama anak anak makan siang" ajak Jaehyun.

"Maaf Jae, aku tidak bisa" tolak Rose. Dia tahu cowok itu mencintainya jadi dia tidak ingin memberi harapan palsu.

Jaehyun tersenyum miris "Baiklah. Aku pulang duluan" dia bangkit lalu berganjak pergi dari sana.

Rose pula bergegas menyusul kedua anaknya "Jichu, Lily" panggilnya.

"Mommy ngapain disini? Pelgi saja sama Om Jae itu!" Kesal Jichu.

Rose terkekeh kecil. Kedua anaknya memang menggemaskan ketika kesal.

"Benaran nih mau Mommy pergi bareng Om Jae?" Goda Rose.

"Pelgi saja. Nanti Lily sama Chu bakalan pelgi tinggalin Mommy untuk tinggal sama Daddy!" Balas Lily.

Deg

Raut wajah Rose berubah. Dia menelan ludahnya dengan kasar sebelum menatap kedua anaknya secara bergantian "Kenapa kalian ngomong soal Daddy kalian?"

"Chu sama Lily mau ketemu Daddy" jujur Jichu.

Rose mendudukkan dirinya dikasur yang memang ada diruangannya itu "Kesini" panggilnya.

Kedua anaknya langsung merangkak menghampirinya lalu duduk diatas pangkuannya "Maafkan Mommy ya tapi Chu sama Lily tidak boleh ketemu sama Daddy"

"Tapi kenapa Mommy?" Tanya Lily.

"Itu karena Daddy kalian sudah pergi meninggalkan kita"

"Daddy tinggalin kita?" Ulang Lily "Itu pasti gala gala Chu Eonnie nakal" lanjutnya.

"Tidak! Lily yang nakal!" Balas Jichu tidak terima.

Lily yang kesal langsung menarik rambut kakak kembarnya itu "Chu nakal!" Teriaknya.

"Lily yang nakal!" Jichu ikut menarik rambut Lily.

"Sudah hey!" Dengan kesulitan Rose berusaha untuk memisahkan kedua anaknya.

"Akhhh lepasin!" Teriak Jichu.

"Chu yang halus lepasin!" Balas Lily.

"Jichu, Lily, sudah!!!" Teriak Rose.

Perdebatan akhirnya terhenti gara gara teriakan Rose. Kedua bocah itu sontak menunduk takut gara gara tidak berani menatap wajah marah sang Mommy.

"Hiks huaaaaaa" Lah, nih duo bocah malah nangis.

"Ya Tuhan" gumam Rose lelah.

"Jangan menangis. Maafkan Mommy. Mommy tidak sengaja berteriak sama kalian" ujar Rose memeluk kedua anaknya secara bersama.

"Hiks Mommy jangan malah malah. Lily tidak like" ujar Lily sesenggukan.

"Hiks Mommy kalau malah malah kelihatan sepelti macan" lanjut Jichu yang juga sesenggukan.

"Iya iya maafkan Mommy ya" ujar Rose menghapus air mata kedua anaknya "Sekarang sudah hampir jam makan siang. Kita pesan makan terus makan disini ya. Sekalian Mommy pesankan ice cream untuk kalian" bujuknya.

"Ice cleam?" Ulang si kembar dengan kompak.

"Iya tapi kalian tidak boleh menangis"

Dengan segera kedua anaknya menghapus air mata mereka "Chu tidak nangis kok. Tadi mata Chu hanya kemasukan debu" ujar Jichu.

"Hooh. Debunya nakal Mom" lanjut Lily.

Rose terkekeh kecil. Ada ada saja jawaban kedua anaknya itu. Huftt, untung sayang.











Tekan
   👇

You&Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang