Hari ini adalah hari libur untuk Rose karena dia tidak akan membuka toko rotinya. Dia hanya akan bersantai dirumah untuk menemani kedua anaknya itu. Walaupun dia harus sibuk mencari uang, dia tetap tidak ingin kehilangan moment berharga bagi anak anaknya. Dia ingin menyaksikan sendiri pertumbuhan kedua bocah kesayangannya itu.
"Mommy, Lily lagi panjat meja" adu Jichu.
Dengan segera Rose menghampiri kedua anaknya "Hehh Lily, kamu ngapain diatas sana!?"
"Lily mau telbang Mom" sahut Lily terkekeh kecil.
"Turun, nanti kamu jatuh" tegas Rose.
Dengan mendumel kesal Lily berusaha turun dari meja "Mommy, Lily tidak bisa tulun" adunya sedih.
Rose mendengus "Bisa naik tapi tidak bisa turun. Dasar" omelnya lalu membantu Lily turun dari meja makan.
"Wuuuu Lily nakal" ujar Jichu yang berada diruang tamu.
Lily menghampiri sang Kakak "Chu Eonnie makan apa?"
Dengan polosnya Jichu menjawab "Keltas"
"Mwoya!?" Rose bergegas menghampiri keduanya "Heh Jichu, jangan dimakan kertasnya!"
"Kenapa Mom? Lasanya enak" ujar Jichu dengan polos.
"Ya Tuhan" Rose memijit pelipisnya "Jangan dimakan kertasnya" dia mengambil kertas itu dari tangan Jichu dan menyimpannya dimeja.
"Mommy ihh!" Kesal Jichu.
"Jichu laper hurm? Kenapa tidak bilang sama Mommy?" Tanya Rose berganjak duduk disamping kedua anaknya.
Jichu menggeleng "Jichu tidak lapel. Chu hanya bosen"
Tok tok tok
"Bial Lily yang buka!" Lily bergegas bangkit dan berganjak kearah pintu.
Ceklekk
"Onty Yeli!" Pekik Lily kesenangan.
"Helo Lily" Yeri menggendong Lily lalu mengecup pipi bulat Lily "I miss you"
"I miss you too" sahut Lily.
"Urhhh, ponakan Aunty pintar sekali" Yeri berganjak memasuki rumah dan menghampiri Rose.
"Onty Yeli!" Jichu juga tidak kalah senangnya.
"Jichu" kali ini Yeri beralih memeluk Jichu.
"Dimana Onty Somi?" Tanya Jichu.
"Aunty Somi nanti menyusul kesini" sahut Yeri diangguki oleh kedua bocah itu.
"Lo tidak kerja Yer?" Tanya Rose.
"Hari ini gue sama Somi memutuskan untuk ikut libur demi datang kesini dan menemani Jichu sama Lily" sahut Yeri.
"Bagus deh. Jichu sama Lily juga sudah bosen tuh" ujar Rose.
Brakkk
Secara tiba tiba pintu rumah Rose dibuka dengan kasar dan masuklah sosok Somi yang menghampiri mereka.
"Yakk, lo mau pintu rumah gue copot hah?!" Kesal Rose.
Nafas Somi ngosan ngosan "Marahnya nanti saja. Sekarang gue punya info buat lo"
"Info apa?"
"Toko roti lo terbakar"
Deg
Mobil yang dikendarai oleh Yeri akhirnya tiba didepan toko roti Rose. Sudah ramai orang gara yang berkumpul disana untuk menyaksikan semuanya.
"Andwae!" Teriak Rose berusaha menerobos masuk kedalam toko rotinya.
"Rose!" Somi langsung memegang Rose dengan erat.
"Lepasin gue! Gue harus menyelamatkan barang barang gue didalam!" Teriak Rose histeris.
"Biarkan saja Rose! Nyawa lo lebih penting!" Balas Somi memeluk Rose dengan erat.
"Hiks andwae" isak Rose menatap toko nya yang sudah dijilat api.
Jichu dan Lily yang berada dipelukan Yeri juga ikutan menangis. Mereka sedih melihat tempat yang menjadi sumber uang mereka musnah dijilat api.
Beberapa jam kemudian, Rose sudah merasa sedikit tenang namun sekarang dia hanya melamun dengan tatapan kosongnya. Tokonya benar benar hancur dan tidak ada satu pun barangnya yang selamat. Apa yang harus dia lakukan? Dia sudah tidak punya uang untuk mengembalikan tokonya seperti dulu.
Dan sekarang pihak polisi lagi menyelidiki punca kebakaran itu terjadi.
"Lo yang sabar ya" ujar Somi mengusap punggung Rose.
"Gue harus ngapain lagi Mi? Toko gue hancur. Gue sudah kehilangan sumber uang gue. Bagaimana caranya untuk gue membiayai hidup anak anak gue? Gue memang Mommy yang payah" lirih Rose dengan mata sembabnya.
Somi menatap Rose dengan iba "Soal itu lo tenang saja. Gue sama Yeri akan mencari cara untuk membantu lo"
"Permisi Mrs" seorang petugas polisi menghampiri mereka.
"Apa ada petunjuk Pak?" Tanya Somi. Rose pula memilih untuk diam.
"Kami sudah menemukan rekaman cctv yang berada disamping jalan. Ternyata toko ini dibakar oleh seseorang"
"Atas alasan apa dia membakar toko ini!?" Tanya Somi marah.
"Kami menduga jika kejadian ini terjadi gara gara iri. Seperti info yang kami dapatkan, toko roti Mrs Rose sering menjadi langganan orang ramai dan mungkin ada yang iri makanya dia membakar toko ini" jelas Pak polisi.
"Tolong cari orangnya dengan segera Pak. Dia harus dihukum!" Ujar Somi.
"Pihak polisi lagi berusaha mencari nya. Mendingan sekarang kamu bawa Mrs Rose pulang. Sepertinya dia perlu menenangkan dirinya"
"Baiklah Pak, terima kasih" ujar Somi lalu Pak polisi itu berganjak pergi dari sana.
"Rose, ayo pulang" ajak Somi.
"Dimana anak anak gue?" Tanya Rose seakan tersadar.
"Yeri menemani mereka yang sudah tertidur didalam mobil" sahut Somi.
Rose menghela nafasnya dengan kasar "Ayo pulang" ajaknya lalu memasuki mobil Yeri.
Dia mendudukkan dirinya dijok tengah dan menjadikan paha nya sebagai bantalan bagi kedua anaknya.
"Maafkan Mommy karena belum bisa menjadi Mommy yang baik untuk kalian" bisik Rose mengecup dahi kedua anaknya secara bergantian.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
You&Me✅
FanfictionTidak punya suami? Tidak masalah! Roseanne bisa menguruskan kedua anak kembarnya itu sendirian. "Hihi Lily ngompol" "Chu Eonnie jelek" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction 📌