-Part 22-

995 199 43
                                    

Singkat ceritanya, hari pernikahan Jane sama Rose akhirnya diadakan. Mereka memilih untuk melakukan acara pernikahan itu secara private karena Jane tidak ingin privasi istri dan kedua anaknya diganggu. Lagian Jane itu pemilik perusahan yang cukup berpengaruh, sudah pasti banyak musuh yang mengincar keluarganya.

"Selamat untuk kalian" ujar Somi sama Yeri yang memang datang ke acara pernikahan itu.

"Terima kasih karena sudah datang" Rose beralih memeluk kedua sahabatnya itu.

"Sekarang lo sudah punya sosok pelindung. Gue berdoa semoga lo sentiasa bahagia" ujar Somi membuatkan Rose tersenyum.

*

Hari demi hari berlalu dan kehidupan rumah tangga mereka masih berjalan dengan lancar. Jane menjalankan tanggungjawab sebagai suami dengan baik begitu juga sebaliknya.

Sekarang keluarga kecilnya lagi menikmati sarapan bersama.

"Hari ini Oppa tidak berangkat ke perusahan?" Tanya Rose yang sudah mengganti panggilan Jane.

"Hari ini aku masih libur. Pengacara Daddy bakalan kesini untuk menyampaikan amanat Daddy. Keluarga Naya juga bakalan kesini"

"Baiklah, nanti aku sama anak anak dikamar saja"

"Kamu juga harus ikut bersama Rosie. Kamu istri aku, sudah seharusnya kamu ada disamping aku"

"Apa tidak apa apa? Itu perbicaraan keluarga kamu bukan?"

"Tidak apa apa. Aku yakin Daddy juga punya sesuatu untuk kamu"

"Aku tidak butuh apa apa pun kecuali kamu sama anak anak"

Jane mengelus tangan Rose yang berada dimeja makan. Dia bahagia karena akhirnya wanita yang dia cintai bisa menjadi miliknya seutuhnya.

"Mommy, Daddy, Chu sama Lily tidak mau adek ya" celutuk Jichu secara tiba tiba.

Jane tersedak ludahnya sendiri "Kenapa Chu ngomong seperti itu?"

"Itu kalena Chu tidak mau Daddy sama Mommy tidak pelhatian sama Chu sama Lily" balas Jichu.

"Bialkan saja Lily jadi satu satunya adek Chu" lanjut Lily.

Jane tersenyum "Baiklah kalau kalian belum siap" ujarnya penuh pengertian.



Jam sudah menujukkan pukul 10 pagi dan kini Jane bersama Rose sudah berada di ruang tamu. Tidak lupa juga dengan keberadaan keluarga Naya dan juga Tuan Shin, pengacara David.

"Baiklah semuanya. Seperti yang kalian tahu, kalian bisa memanggil saya Tuan Shin dan saya pengacara Tuan David" ujar Tuan Shin dengan sopan.

"Tidak perlu basa basi. Ngomong saja langsung" sambar Danny dengan malas.

Tuan Shin hanya tersenyum memaklumi "Harta peninggalan Tuan David adalah sebanyak 150%. 60% adalah HR Entertainment. 20% adalah JR School. 20% lagi milik SR School. 30% adalah mansion serta fasilitasnya. Dan 20% adalah saham HR Entertainment"

Dia menjeda kata katanya lalu mengeluarkan satu surat dari sebuah amplop "HR Entertainment bakalan diserahkan kepada Jane Reonald Kim, satu satunya pewaris tunggal keluarga Kim. JR School bakalan diserahkan kepada Jisoo Evira Kim setelah dia berumur 21 tahun begitu juga dengan SR School yang bakalan diserahkan kepada Lalisa Evina Kim. 20% saham HR Entertainment bakalan diserahkan kepada Kim Naya Rivera dan sudah tertulis kalau Kim Naya Rivera tidak bisa menuntut apa apa pun lagi dari keluarga Kim seperti kata sepakat yang sudah dilakukan. Akhir sekali, mansion bersama fasilitasnya bakalan diberikan kepada Roseanne Skyler Park yang sudah menjadi Roseanne Skyler Kim setelah menjadi istri sah Jane Reonald Kim"

"Apa apaan ini!?" Sentak Naya "Kenapa harta yang didapatkan oleh wanita itu lebih banyak berbanding aku!?" Lanjutnya marah.

"Maaf Nona Naya, tapi ini sudah menjadi kata sepakat Tuan David sebelum dia meninggal" sahut Tuan Shin.

"Jadi ini alasan kamu menikah sama Jane?" Tanya Danny menatap Rose dengan sinis.

"Kedua anak haramnya bahkan mendapatkan harta peninggalan Oppa. Ck, sepertinya ini memang sudah menjadi rencana dia" sambar Hana.

"Aku tidak butuh semua harta kalian ini. Aku sama anak anak hanya membutuhkan Jane" balas Rose berusaha tenang walaupun dia tidak terima kedua anaknya dihina.

"Kalian sudah mendapatkan apa yang kalian inginkan jadi silakan pergi dari kehidupan aku. Jangan mengganggu istri sama anak anak aku lagi!" Tegas Jane.

"Kamu mengusir kita!? Apa kamu lupa siapa Om hah!? Om ini adek kepada Daddy kamu! Apa hanya gara gara wanita murahan ini, kamu sanggup mengusir Om!?" Marah Danny.

"Cukup Om! Istri aku bukan wanita murahan! Yang murahan itu Om sama keluarga Om yang mengemis kekayaan keluarga aku!" Balas Jane membuatkan Danny bungkam.

"Kamu keterlaluan Jane!" Marah Hana.

"Terserah Tante mau ngomong apa, yang pasti aku tidak ingin diganggu oleh kalian lagi!" Balas Jane.

"Mendingan kita pergi dari sini. Percuma kita ngomong sama orang kurang ajar seperti ini!" Dengan marahnya Hana berganjak keluar dari mansion itu disusul oleh suami dan anaknya.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar. Kenapa keluarga itu gila harta? Apa mereka fikir kekayaan mereka itu bisa dibawa sehingga mati? Huftt, merepotkan!












Tekan
   👇

You&Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang