-Part 13-

1.2K 237 15
                                    

Setelah menerima serangan dari kedua anaknya, pipi Jane sudah dipenuhi oleh bekas gigitan bahkan ianya kelihatan bengkak.

"Rosie~" rengek Jane meringis sakit.

Rose hanya bersmirk "Rasakan" ujarnya namun dia tetap saja membawa es batu yang sudah dilapisi kain "Nih"

Jane mengambilnya dan langsung mengompres kedua pipinya yang sedikit sakit itu.

"Wahhh lasanya puas sekali!" Pekik Jichu.

"Betul! Telnyata Mommy benal. Pipi Daddy gembul telus mata Daddy sepelti kucing. Hihi menggemaskan" lanjut Lily menatap Jane dengan tatapan yang polos.

Jane tersenyum dengan tatapan yang terus tertuju kepada kedua anaknya. Awalnya sudah pasti dia kaget karena kedua anaknya sudah berusia 4 tahun disaat mereka bertemu namun tidak bisa dipungkiri kalau rasa sayangnya sebagai sosok Daddy langsung saja muncul.

"Peluk Daddy" pinta Jane merentangkan kedua tangannya.

Dengan segera kedua bocah itu menghampiri Jane lalu memeluknya dengan erat.

"Akhilnya Jichu sama Lily punya Daddy" ujar Jichu.

"Nanti kita tidak bakalan dijahatin sama Ana lagi" lanjut Lily.

"Siapa yang jahatin kalian?" Tanya Jane penasaran.

"Tetangga sebelah. Meleka selalu menghina Mommy telus melaka bilang Chu sama Lily tidak punya Daddy" adu Lily.

"Wahh kurang ajar" gumam Jane kesal. Bisa bisanya wanita kesayangannya dihina. Tidak akan dia biarkan hal itu terjadi lagi!

"Daddy, dimana Glandpa?" Tanya Jichu.

Jane tersenyum tipis "Grandpa kalian sudah meninggal"

Rose ikutan kaget ketika mendengar jawaban Jane "Kapan?"

"Kemarin. Penyakit Daddy kambuh tapi sebelum dia meninggal, dia yang bilang sama aku untuk kesini mencari kamu tapi dia belum sempat ngomong soal Jichu sama Lily" jelas Jane.

"Lily sama Chu lindu Glandpa" ujar Lily sedih.

"Kalian suka Grandpa?" Tanya Jane.

"Suka! Glandpa baik banget. Glandpa belikan banyak mainan untuk Chu sama Lily" sahut Jichu.

Jane bernafas lega. Dia bersyukur karena sang Daddy bisa menerima kehadiran kedua bocah itu.

"Daddy, Chu ngantuk" ujar Jichu bersandar dengan manja didada Jane.

"Lily juga" Lily ikut bersandar didada Jane.

"Ini memang jam tidur siang mereka" jelas Rose.

Jane mengangguk mengerti. Dielusnya kepala kedua anaknya itu secara bergantian.

Niat awal Rose adalah untuk mengusir Jane namun ketika melihat kedua anaknya yang begitu manja dengan Jane membuatkan dia terpaksa mengurungkan niatnya. Lagian dia juga tidak tega untuk memisahkan si kembar dari Jane.

"Mereka sudah tidur" ujar Jane dengan suara pelan.

"Bawa saja kekamar" ujar Rose beralih menggendong Lily lalu membawa anaknya itu kekamar.

Jane ikut menggendong Jichu lalu bergegas menyusul Rose. Hatinya kembali terasa perih ketika melihat betapa sempitnya kamar yang ditinggali oleh istri dan anak anaknya.

"Selamat tidur anak anak Daddy" bisiknya mengecup dahi Jichu sama Lily secara bergantian.

Setelah itu, dia berganjak menghampiri Rose yang sudah berada didapur "Rosie" panggilnya.

"Apa?" Cuek Rose yang kelihatan sibuk menyediakan makan siang.

"Kamu sama anak anak ikut aku kembali ke Seoul ya" ujar Jane.

"Tidak. Aku harus menguruskan toko aku"

"Toko?"

"Aku punya satu toko roti. Apa kamu fikir aku tidak bekerja huh? Kalau aku tidak bekerja, bagaimana sama anak anak?"

"Maaf karena aku tidak ada disamping kamu disaat kamu membutuhkan aku. Aku menyesal" lirih Jane menunduk.

"Sudahlah. Mendingan kamu pulang. Keluarga kamu pasti sudah menunggu kamu"

"Aku belum menikah dan aku tidak akan menikah sama siapa siapa kecuali kamu"

Rose mendengus "Hentikan omong kosong kamu"

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah, aku akan memberikan kamu waktu" ujarnya lalu berganjak keruang tamu.

Dia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi sang supir untuk datang membawakan bajunya karena dia bakalan menginap disana.

Ceklekk

Secara tiba tiba pintu rumah itu dibuka dari luar membuatkan dahi Jane mengernyit.

"Mwoya? Kamu siapa!?"

"Seharusnya aku yang bertanya sama kamu. Kamu siapa yang seenaknya saja masuk?" Bingung Jane.

"Ah maaf, nama aku Yeri dan aku sahabat Rose. Ngomong ngomong, kamu siapa?"

"Aku Jane"

"What!?" Yeri sontak menghampiri Jane "Jadi kamu Daddy kandung si kembar!?"

"Iya" sahut Jane.

"Astaga. Kamu kemana saja selama ini huh!? Asal kamu tahu, Rose menjalani hidup yang cukup sulit! Dia harus berjuang sendirian untuk menghasilkan uang demi membayar rumah sewa ini!"

"Aku tidak tahu kalau selama ini kehidupan Rosie seperti ini" ujar Jane merasa tidak enak.

"Apa kamu tidak ada niatan untuk membawa Rose sama anak anak hidup bersama kamu?" Tanya Yeri.

"Aku sudah ngomong sama Rosie tapi dia bilang dia mau tinggal disini untuk mengurus toko rotinya"

"Kemarin toko roti Rose kebakar"

"Nde!? Kenapa bisa!? Apa pelakunya sudah ditangkap!?"

"Ada yang iri sama kejayaan toko roti Rose makanya toko itu dibakar. Pelakunya berjaya ditahan kok tapi dia dibebaskan"

"Apa apaan itu!?"

"Pelakunya punya uang. Bukankah uang adalah segalanya?"

Tangan Jane terkepal. Sial! Siapa yang sudah berani mengganggu wanitanya bersama anak anaknya!? Ck, dia tidak akan membiarkan orang itu bebas!



Jichu sama Lily punya pawang baru👀

  Tekan
    👇

You&Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang