"Anak anak" panggil Jane menghampiri kedua anaknya.
"Iya Dad?" Sahut Jichu.
"Daddy mau bicara sama kalian sebentar" ujar Jane berganjak menjauh dari sana.
"Sebentar ya" ujar Jichu kepada kedua temannya lalu dia bersama Lily berganjak menghampiri Jane.
"Ada apa Dad?" Tanya Lily.
Jane menyamakan tingginya dengan kedua anaknya "Sekarang Daddy harus berangkat ke luar kota gara gara Daddy punya urusan pekerjaan. Kalian jangan kemana mana dan temani Mommy. Kalau Mommy butuh apa apa, langsung saja kalian hampiri Mommy"
"Baiklah Dad" sahut si kembar.
"Oppa" Rose menghampiri mereka dengan membawa koper Jane.
"Daddy berangkat duluan" pamit Jane mengecup dahi kedua anaknya secara bergantian.
Dia bangkit dan beralih mengecup dahi sang istri "Jaga diri kamu. Kalau ada apa apa, langsung saja kabarin aku"
"Iya. Oppa hati hati"
Jane mengangguk dan akhirnya dia menyeret kopernya memasuki bagasi mobil dengan dibantu oleh Pak Han.
Setelah Jane berangkat ke Jeju bersama Pak Han, dimansion saat ini hanya ada Rose bersama si kembar. Tidak lupa juga dengan keberadaan kedua teman Jichu sama Lily yang masih berada disana. Bibi Son juga sudah pulang karena jam kerjanya memang sudah selesai.
Didalam kamarnya, Rose terduduk lemes diatas kasurnya itu. Dia terus memegang dadanya yang terasa nyeri seakan dihempap oleh batu yang besar. Dia juga seakan kesulitan untuk bernafas.
Ceklekk
Pintu kamarnya yang dibuka dari luar membuatkan Rose langsung mengubah raut wajahnya. Dia tersenyum palsu "Jichu, Lily"
"Sudah aku bilang kalau aku tidak suka dipanggil Jichu" omel Jichu.
"Aku juga tidak suka" lanjut Lily.
"Maaf ya Sayang" ujar Rose.
Jichu sama Lily mendengus "Aku sama Lisa mau keluar sama Seulgi dan Ryujin. Supir Seulgi sudah menunggu diluar kok" ujar Jichu.
Rose melirik jam dinakas "Nak, ini sudah jam 6 sore. Kalian dirumah saja. Jangan kemana mana"
"Pokoknya aku mau keluar juga!" Bantah Lily.
"Mommy bilang tidak ya tidak Lalisa!" Tegas Rose.
"Mommy tidak seru! Kenapa Mommy tidak seperti Mommy Mommy diluar sana? Mommy Mommy diluar sana itu seru, tidak seperti Mommy yang menyebalkan!" Teriak Jichu.
"Sudah Eon, mendingan kita pergi saja. Mereka pasti sudah menunggu" ujar Lily menggandeng Jichu pergi dari sana.
"Jichu, Lily!" Teriak Rose ingin menghalang sang anak "Akhh" namun rasa nyeri didadanya menghalangnya.
Brukk
Akhirnya Rose terduduk lemes dilantai dingin kamar dengan mencengkram dadanya "J-Jichu, L-Lily" lirihnya.
Tidak mampu menahan rasa sakit yang menjalar disekujur badannya lagi, Rose terbaring lemes dilantai dan dia mula menutup matanya dengan deru nafas yang semakin lemah.
*
"Kita mau kemana?" Tanya Jichu yang sudah berada didalam mobil yang dikendarai oleh supir keluarga Seulgi.
"Kita ke toko ice cream saja bagaimana?" Usul Ryujin.
"Boleh tuh. Nanti aku sama Eonnie traktir kalian" ujar Lily diangguki oleh Jichu.
"Pak Jo, kita ke toko ice cream ya" ujar Seulgi kepada pak supir.
"Baiklah Nona Muda" sahut Pak Jo.
"Ngomong ngomong, Mommy kalian tidak marah kalian keluar sekarang?" Tanya Seulgi.
"Marah si tapi aku sama Lisa tidak peduli" sahut Jichu santai.
"Mommy kalian itu baik loh. Kalian beruntung karena punya Mommy seperti Tante Rose" ujar Ryujin.
"Beruntung apaan coba? Mommy itu nyebelin. Apa yang aku sama Jisoo Eonnie mau lakukan pasti dihalang sama Mommy" ujar Lily.
"Bukannya selama ini Mommy kalian melakukan apa saja untuk kalian? Kalian pernah bilang kalau dulu Mommy kalian memanjakan kalian. Mommy kalian bahkan tidak tidur untuk menjaga kalian yang demam. Kamu sama Jisoo beruntung karena bisa disayangi oleh Mommy kalian. Dirumah aku, kalau aku sakit juga aku bakalan dijaga sama Bibi" ujar Ryujin sedih.
Jichu sama Lily saling tatap. Mereka seakan tertampar dengan kata kata Ryujin.
"Jichu sama Lily jangan sedih ya. Ada Mommy yang akan terus bersama kalian"
"Jichu sayang Mommy sama Lily"
"Lily juga sayang Mommy sama Jichu"
"Mommy juga sayang Jichu sama Lily"
Ingatan mereka kembali berputar disaat mereka menghabiskan waktu mereka bersama sang Mommy.
Ah, tiba tiba saja rasa bersalah menghampiri mereka.
*
Didalam mobilnya, Jane kelihatan gelisah. Firasat semakin buruk dan itu membuatkan dia terus menghubungi Rose namun panggilannya tidak dijawab oleh sang istri.
"Pak Han, kita pulang saja. Firasat aku tidak enak" ujar Jane.
"Baik Tuan Muda" balas Pak Han yang langsung melajukan mobilnya untuk pulang kemansion.
30 menit kemudian, mereka akhirnya tiba dimansion. Dengan buru buru Jane memasuki mansion untuk mencari keberadaan istri dan anak anaknya.
"Jichu, Lily?" Panggilnya ketika tidak melihat sosok kedua anaknya.
Jane mula mengelilingi mansion untuk mencari keberadaan Jichu sama Lily namun mereka tetap saja tidak ditemukan.
Akhirnya Jane berlari untuk memasuki kamarnya dan berharap agar kedua anaknya ada bersama Rose didalam kamar.
Ceklekk
"Rosie!" Nafas Jane seakan tercekat. Dia bergegas memangku kepala Rose yang terbaring tidak sadarkan diri "Sayang, bangun" bisiknya lirih.
"Jichu! Lily!" Teriak Jane yang masih mencari keberadaan sang anak "Kalian kemana si!" Gumamnya kesal.
Tanpa aba aba, Jane menggendong Rose ala bridal style untuk dibawa ke rumah sakit.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
You&Me✅
FanfictionTidak punya suami? Tidak masalah! Roseanne bisa menguruskan kedua anak kembarnya itu sendirian. "Hihi Lily ngompol" "Chu Eonnie jelek" Chaennie📌 Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction 📌