-Part 33-

774 163 24
                                    

3 tahun kemudian~

3 tahun sudah berlalu dan ini artinya si kembar sudah berusia 10 tahun. Semakin hari, sikap si kembar semakin berubah. Mereka menjadi semakin nakal gara gara Jane yang terus memanjakan mereka. Semua yang mereka inginkan pasti akan mereka dapatkan.

Sudah pasti hal itu membuatkan Rose marah dan ianya berakhir dengan pertengkaran diantaranya bersama sang suami.

Seperti sekarang, Rose lagi memarahi Jane gara gara tingkah suaminya yang menurutnya sudah keterlaluan itu.

"Jangan memanjakan mereka lagi Oppa!" Marah Rose.

"Aku tidak memanjakan mereka. Aku hanya menunaikan apa yang mereka inginkan" balas Jane membuatkan Rose mendengus "Kamu juga jangan terlalu keras sama anak anak. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka masih kecil"

"Biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan? Asal Oppa tahu, ini sudah kali ke3 kita dipanggil ke sekolah gara gara mereka bikin keributan! Sampai kapan Oppa mau membela mereka terus?"

Memang sudah berkali kali Rose dan Jane dipanggil ke sekolah gara gara Jichu dan Lily yang terus melakukan ulah. Kedua bocah itu sering tidak menyiapkan pr mereka bahkan mereka sering berdebat dengan teman sekelas mereka.

"Sudah lah. Mendingan kamu fokus saja sama kesehatan kamu. Biar aku yang mengurus anak anak" ujar Jane menahan emosinya.

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar "Terserah!" Ketusnya lalu berganjak keluar dari kamar.

Dia memilih untuk kekamar si kembar untuk menasihati kedua anaknya itu.

"Jichu, Lily" panggilnya.

"Mommy" sahut si kembar yang fokus memainkan ponsel mereka dengan posisi rebahan. Ah, sudah pasti kedua ponsel mereka itu dibeli oleh Jane.

"Mommy ingin bicara" ujar Rose.

"Bicara saja Mom" ujar Jichu tanpa mengalihkan tatapannya.

"Sampai kapan kalian mau bikin ulah? Kenapa kalian semakin nakal? Apa kalian tidak fikir kalau perbuatan kalian itu salah? Kal-"

"Berisik Mom" potong Lily "Kalau Mommy mau ngomel, mendingan Mommy keluar saja. Aku sama Kak Jisoo sibuk" lanjutnya.

Rose menatap anaknya itu dengan tatapan tidak percaya "Sejak kapan kamu kurang ajar Lalisa!?!"

"Lagian Mommy berisik banget si" balas Lily santai seakan tidak merasa bersalah.

Rose yang sudah emosi akhirnya mengambil ponsel kedua anaknya secara paksa "Mommy sita ponsel kalian! Mendingan kalian siapkan pr kalian sekarang!" Tegasnya.

"Mommy jahat!" Teriak Jichu berlari keluar dari kamar diikuti oleh sang adek.

"Hiks Daddy!" Mereka berlari menghampiri Jane.

"Hey, kenapa menangis hurm?" Tanya Jane menatap kedua anak kembarnya secara bergantian.

"Hiks Mommy jahat. Mommy sita ponsel aku sama ponsel Kak Jisoo" adu Lily sesenggukan.

"Itu gara gara kalian kurang ajar!" Sambar Rose menghampiri mereka dengan marah "Kalau kalian menginginkan ponsel kalian kembali, siapkan pr kalian sekarang!" Lanjutnya dengan tegas.

"Tidak mau!" Balas si kembar dengan kompak.

Prangg!

Rose yang sudah terlanjur emosi langsung saja membanting ponsel kedua anaknya itu kelantai membuatkan kedua ponsel itu retak.

"Andwae!" Teriak si kembar yang kaget.

"Rosie!" Tegur Jane.

"Apa!? Kamu masih ingin membela anak anak hah!?" Marah Rose.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar "Apa yang sudah kamu lakukan ini keterlaluan. Itu ponsel mereka, privasi mereka. Kamu tidak ada hak untuk menghancurkan ponsel itu"

"Aku Mommy mereka dan aku punya hak untuk itu!" Balas Rose.

Tidak ingin berdebat, Jane memutuskan untuk menenangkan kedua anaknya yang masih menangis itu "Sudah anak anak. Jangan menangis lagi ya. Nanti Daddy belikan ponsel baru untuk kalian"

"Hiks benaran Dad?" Tanya Jichu sesenggukan.

"Tidak!" Sambar Rose dengan cepat "Oppa, mereka masih kecil. Mendingan jangan membelikan ponsel untuk mereka"

"Rosie, ponsel mungkin bisa membantu mereka didalam pelajaran mereka. Di ponsel ada banyak info yang bisa mereka dapatkan" ujar Jane berusaha tenang.

"Info? Asal kamu tahu, anak anak kamu menggunakan ponsel hanya untuk ngegame! Gara gara itu juga mereka tidak menyiapkan pr mereka!" Marah Rose.

"Wajar saja mereka bermain game. Umur mereka masih 10 tahun. Tidak seharusnya pihak sekolah memberikan pr untuk mereka" balas Jane membela sang anak.

Rose menatap sang suami dengan tatapan tidak percaya. Apa yang sudah merasuki suaminya itu? Kenapa suaminya itu terus saja membela kedua anak mereka yang memang sudah jelas bersalah!?

"Cukup memanjakan mereka Oppa!" Tegas Rose yang sudah tidak mampu menahan emosinya lagi.

Jane menatap kedua anaknya secara bergantian "Kalian kekamar terus istirahat. Nanti Daddy belikan ponsel baru untuk kalian"

"Terima kasih Daddy" ujar si kembar lalu mereka bergegas kekamar mereka.

"Kamu masih ingin membelikan ponsel untuk mereka?!" Tanya Rose tidak habis fikir dengan kelakuan sang suami.

"Aku akan memberikan apa saja yang mereka inginkan. Mereka mau mobil? Uang? Mansion? Semuanya akan aku berikan kepada mereka karena mereka berhak untuk mendapatkannya. Mereka pewaris kekayaan keluarga Kim dan mereka berhak untuk itu" balas Jane lalu dia berganjak pergi dari sana agar perdebatan mereka tidak berlanjutan.









Tekan
   👇

You&Me✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang