#1. Galau

73 16 10
                                    

Pernahkah kalian mengalami... sudah nyaman di tanah rantau karena mendapatkan pekerjaan yang sudah lama kalian idamkan, tiba-tiba di suruh pulang kampung oleh ibu kalian yang otoriter hanya karena merasa yakin jodoh dan pekerjaan kalian yang terbaik adalah pilihan beliau?

Naah, itu yang terjadi pada Nadira....

Cewek introvert yang kini menjalani semester akhir kuliahnya dengan satu mata kuliah remidi dan sibuk pengajuan rancangan skripsi.

Ira begitu ia bisa dipanggil, sudah bekerja pula sebagai accounting di kantor akuntan publik milik dosen pembimbingnya.

Mau apalagi coba?!

Pekerjaan...dia udah kerja.

Meskipun repot dan sibuk banget, pagi sampai sore kerja dan sore sampai malam kuliah.

Toh, Ira happy aja menjalaninya...

Bersyukur malah, kalau sudah lulus nanti ga jadi pusing cari kerja sana sini lagi.

Harusnya ibu bersyukur...tapi..

Kuliahnya?

Tinggal menyelesaikan remidinya lanjut skripsi deh...

Jodoh?

Yaa mau gimana lagi, belum ketemu jodoh masa juga dipaksain harus punya...

Ibunya lagi..yakin banget tahu kalau jodoh dan pekerjaannya yang terbaik adalah di kampungnya.

Heemmmmh....itulah ibunya paling suka maksain kemauannya.

Sudah gitu pakai di bandingkan pula sama Kak Mitha dan Tiara.

Kakak dan adiknya yang menurut ibu lebih cantik, lebih pintar sehingga menurut ibu (lagi) nantinya dapat jodoh dan pekerjaan yang lebih baik dibanding Nadira.

Paling sedih dah kalau sudah di bandingkan begini...

Seperti sore ini...sepulang kerja Ira kembali ke kostnya untuk siap-siap pergi kuliah.

Ketika tiba-tiba handphonenya berdering nyaring senyaring suara ibunya.

Tak bosan-bosan menanyakan hal yang sama, ga mengerti apa, perasaannya tercabik setiap ibu menelpon dengan pertanyaan dan warning yang sama...hampir tiap hari

"Kapan sih kamu
lulusnya Ra"

Suara meninggi seorang wanita yang tak asing di telinganya.

Entah sudah berapa kali pertanyaan yang sama lagi.

Gak bosannya ibu tanya itu-itu melulu, gerutu Nadira dalam hati.

"Yaa, ini masih ada satu mata kuliah perpajakan yang harus remidi bu"

Nadira Kirana...cewek manis berkulit sawo matang, berhidung mancung itu tengah sibuk memasukkan buku perpajakannya ke dalam tas.

Ditaruhnya dengan kasar handphonenya di atas kasur.

Hari ini benar-benar padat acara di kantornya, ada rapatlah, ia juga harus menyelesaikan laporan bulanan.

Sudah gitu Pak Bambang chief accountingnya memberi ia tugas baru yang harus selesai saat itu juga.

Ditambah lagi ibunya yang baru menelponnya dengan pertanyaan yang menyebalkan.

Soal kapan ia lulus, soal kapan ia menikah (pasangan aja belum punya) eeh buntutnya ia di banding-bandingkan lagi dengan adiknya...hemmm selalu begitu.

Jodoh Untuk NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang