#15. Siapkah bertemu?

13 8 2
                                    

Setelah sholat dhuhur di mushola kampus, siang itu, Ira berencana mau makan siang di kantin kampus dan setelah itu pulang ke kost.

Ia sudah menghubungi pak Sumarmo via whatsapp akan bertemu bimbingan ntar jam empat sore di kampus.

Setelah memasukkan ke tas, mukena yang baru dipakainya, Ira masih memakai sepatu di kedua kakinya sambil duduk di lantai depan mushola.

"Assalamualaikum Ira", suara bariton yang menenangkan itu...Ira ga akan lupa, kak Thoni.

"Waalaikumussalam", Ira menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang cowok bertubuh sedang berwajah arab mendekatinya.

"Apa kabar kak Thoni?"

"Alhamdulillah, seperti yang kau lihat sekarang ini gimana Ra?"

"Eem yaa alhamdulillah kak Thoni sehat walafiat ya", sahut Ira sambil tersenyum memandang Thoni, cowok itu mengalihkan pandangannya lurus ke depan.

"Kabarmu baik Ra?"

"Alhamdulillah kak"

"Ada kuliah pagi kak, magister?"

"Enggak sih, cuman lagi pengin aja sholat di mushola kampus sama tadi abis dari perpus juga", sahutnya salah tingkah sambil sekilas menggaruk pelan hidungnya.

Mereka terdiam sejenak, entahlah ada rasa canggung setelah peristiwa bulan kemarin, terutama Ira.

Perasaan bersalah yang hampir ia lupakan kini kembali menyelimuti hatinya.

"Abis ini ada acara ke mana Ra?"

"Kalau kak Thoni?"

Sejenak ia tersenyum.

"Ke kantin yuuk, pengin makan dan ngobrol sama kamu", ajaknya sambil memandang Ira lagi.

Ira tercekat, sebenarnya rencananya dia juga mau makan siang di kantin sendiri bukan dengan siapa apalagi dengan kak Thoni.

Ira ga mau nantinya Revaldo atau teman Revaldo dan teman Ira jadi tahu kalau Ira makan di kantin dengan kak Thoni. Walau saat ini Ira belum bisa memastikan perasaannya pada Revaldo tapi yang pasti, kenyataannya, sekarang Revaldo adalah tunangannya.

"Aku mau balik ke kost bentar kak, ntar jam 4 ada bimbingan"

"Emang ga lapar, pasti kau belum makan siang kan Ra, akupun juga belum ", sahut kak Thoni sambil memandang Ira dengan penuh harap.

"Ayolah Ra, sekali ini saja", kak Thoni setengah memaksanya dengan pandangan yang membuat Ira ga tega.

" Tapi sebentar aja ya kak"

"Jadi mau ya..Alhamdulillah"

Entah mengapa, kak Thoni memandangnya dengan mesra.
Jadi risih juga Ira di pandang seperti itu atau salah tingkah ya..ga tahu lah.

Yang jelas ia menundukkan pandangannya sambil berjalan di sisi Thoni yang kemudian menundukkan pandangannya juga sambil tersenyum simpul.

Sesampainya di kantin.

Suasana kantin ga terlalu ramai karena anak-anak reguler sebagian masih ada kuliah.

"Kau makan apa Ra, biar aku pesankan?", kak Thoni menawari Ira ketika mereka berdua berdiri di depan menu yang terpampang di tembok kantin tepat di belakang meja kasir.

Kalau ke sini sendiri mungkin ia akan pesan nasi goreng seafood dan orange juice.

Tapi ia khawatir kalau sekarang pesan yang kayak gitu, acara makan bareng kak Thoni jadi lama.

Ira khawatir Revaldo tahu...gimana dong....

Kak Thon wajahnya begitu sumringah dan matanya berbinar. Kelihatan banget ia sedang bahagia.

Jodoh Untuk NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang