#2. Dikejar deadline atau dikejar cowok nekat?

41 12 0
                                    

Seperti rencana kemarin... Perpustakaan kampus

Nampak tidak begitu rame sih....

Ira melongok dari luar sebelum kemudian masuk.

Setelah menemukan buku yang ia cari, segera ambil posisi tempat duduk di dekat jendela.

Yups...ketemu nih tempat nyaman.

Dibukanya laptop warna maroonnya sambil melihat-lihat referensi di buku-buku diktat yang diambilnya dari rak.

"Hai Nadira manis"
Tiba-tiba suara dengan nada menggoda menyapanya.

Seorang cowok kurus tinggi berambut cepak. Berwajah campuran Maluku-Portu, berkulit putih kemerahan, begitu saja duduk di sampingnya...Revaldo.

"Ngapain kamu di sini Rev...mau cari referensi buat usulan skripsi juga?"

Ira melirik dengan mimik muka malas ke arah cowok disampingnya.

Sungguh yaa...ni cowok gak tahu malu banget. Sudah di judesin, sudah jaga jarak tapi masih bandel juga godain terus.

Sudah putus kali urat malunya...Ira bersungut-sungut sendiri dalam hati.

"Ga sih..aku belum ke tahap itu. Tadi ku tanya Renata dimanakah keberadaan belahan jiwaku si cantik manis Nadira Kirana...dia bilang di sini...ya sudah meluncurlah aku ke sini"

Revaldo mengakhiri ocehannya yang menurut dia puitis itu dengan kedipan mata

Iiihh genit amat....benar-benar muak banget Ira melihatnya

Ira mengedikkan kedua bahunya sambil beralih kembali tekun membaca buku yang ada di depannya.

"Abis ini jalan yuuk Ra, kau mau kemana aku anter"

"Kamu apa gak tahu atau pura-pura gak tahu, aku lagi sibuk...di kejar deadline..dosen pembimbing suruh aku ganti judul"

"Apaa ganti judul...ya sudah aku temenin deh sampai kau selesai"

"Mau kubantu apa sayang..ku pijitin yaa"

"Heeh..kamu ya Rev awas aja kalau berani macam-macam"

Mata Ira melotot sambil mengepalkan telapak tangan kanannya ke arah Revaldo.

Ssstttt....beberapa mahasiswa yang duduk si situ memberi isyarat karena mereka berdua yang berisik.

"Tolong ya jangan berisik!! Ini perpustakaan bukan tempat pacaran"

Suara nyaring bu Suminar petugas perpus yang terkenal ketus itu akhirnya terdengar juga.

Alhasil semua mata tertuju pada mereka berdua.

Benar-benar kacau rencana hari inii, pekik Ira dalam hati.

Mata indahnya membulat, mendelik ke arah Revaldo.

Bagaimana reaksi cowok nekat itu??

Garuk-garuk kepala sambil cengar-cengir memandang orang-orang sekelilingnya yang melihat tak suka ke arahnya.

Ia mengangguk kecil dan tersenyum sungkan ke arah bu Suminar yang melotot padanya.

"Gimana nih Ra, kita masih lanjut di sini atau keluar?"

Tanyanya pada Ira yang sibuk membereskan laptop dan buku-bukunya.

Benar-benar menyebalkan, bersungut-sungut Ira dalam hati.

"Kita?!"
"Kamu aja kali tetap di sini, aku mau keluar aja...gara-gara ulahmu kan ini?!"

Sambil pasang muka sangar Ira mengembalikan buku-buku itu ke rak semula, berpamitan pada bu Suminar walau sedikit canggung.

Jodoh Untuk NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang