Chapter 15

148 20 0
                                    

Build gak tau dia harus bersyukur atau enggak setelah pengumuman ini. Di satu sisi, dia seneng karena hal itu berarti artikel yang dia buat memenuhi standar dosen pengampu matkul popsus. Tapi di sisi lain, dia juga degdegan kalo harus bicara di depan umum. Apalagi nanti seminarnya berkonsep sit-in. Jadi selain mahasiswa jurusannya pun boleh ikut serta mengikuti seminar.

Cowok itu masih diam dan bengong liatin chat dari dosennya, terus bolak-balik liatin artikelnya yang udah dipublish ke salah satu web buat upload artikel atau jurnal penelitian.

Cowok itu masih diam dan bengong liatin chat dari dosennya, terus bolak-balik liatin artikelnya yang udah dipublish ke salah satu web buat upload artikel atau jurnal penelitian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‘Build, setelah berunding dengan pak Tama, kami setuju untuk memilih artikel kamu untuk ditampilkan di seminar konsentrasi nanti. Persiapkan untuk seminar dari sekarang ya.’

Ini gak salah? Beneran artikelnya yang dipilih buat ditampilkan? Di seminar konsentrasi? Mewakili konsentrasi popsus?

“Daks,”

Temen-temennya seketika noleh.

“Di kalian udah ada perwakilan buat seminar konsentrasi belum?”

“Anak belum deh kayaknya.”

“Remaja juga belum.”

“Yang pasti bukan kita, ya gak Us?”

Habis ngomong begitu Jeff sama Us high five dengan bangganya. Jumawa banget, bisa aja artikel mereka yang kepilih kan? Kayak Build, tau-tau dichat begitu sama dosen pengampu matkul.

“Emang popsus udah ada?”

“Udah.”

“Mantap! Siapa perwakilannya?”

“Aku.”

“Hah??”

“Beneran???”

Empat cowok itu sama kagetnya dengan Build. Bukan bermaksud merendahkan, tapi mereka tau Build ngerjain tugas artikelnya rada gak konsen. Banyak yang dia pikirin dan hal itu bikin pikirannya bercabang. Termasuk obrolan psikolog seminggu lalu. Pokoknya mereka sendiri jadi saksi gimana Build ngerjain artikelnya sambil ngeluh susah mikir. Mabok pula harus baca-baca jurnal dengan topic terkait.

Akibatnya, Build hiatus nulis dua minggu, demi menyelesaikan tugas-tugasnya.

“Wah! Selamat, Biu! Boleh tuh wtp want to pamer sama keluargamu yang ngehe itu.”

Habis ngomong gitu rusuk Apo langsung disikut sama Bas, takutnya topic sensitive terus Build malah mengurung diri lagi dan gak mau ketemu mereka. Tapi kemudian Us malah menambah bensin dalam kobaran api.

“Gapapa Biu, ayo pamer aja sama keluargamu yang sok iye itu.”

“Nanti deh paling, kalo udah selesai seminarnya. Takutnya gak jadi atau ada kendala apa gitu kan.”

“Nanti aku bawa kamera buat fotoin kamu, tinggal pilih aja foto yang paling cihuy.”

“Asik! Kesempatan langka nih difotoin pak Jeff!”

20 something || biblebuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang