Halo, para pembaca! Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Seneng banget udah bisa sampai bab 20 huhu.
Pokoknya, semoga bahagia dan sehat selalu!
Semoga suka😁"Serius, deh, dibandingin waktu kamu ngomong 'yang aku bayar bukan makanan, tapi waktu kamu' itu cheesy banget! Tapi waktu liat Jonas bilang gitu ke Sashi aku baper banget. Untung happy ending. Aku suka scene Jonas sama Sashi pelukan di bawah pohon mistletoe setelah Jonas nyusulin Sashi ke Praha." cerocos Jenaka.
Takayuki mengerjap, sedikit kaget melihat Jenaka yang terlihat sangat menyukai filmnya.
"Jena, kamu sadar kan, kalau Jonas itu aku?" tanya Takayuki.
Jenaka mengangguk, "Akting kamu bagus ternyata, sampe aku baru sadar sekarang, Jonas itu nggak nyata."
"Ini aku di depan kamu, kok. Pegang aja, aku bukan hologram. Aku nyata."
Jenaka berdecak, "Wujudnya mungkin ada, kamu. Tapi karakter Jonas itu nggak nyata."
"Kamu bisa bedain aku sama Jonas?"
Jenaka mengangguk, "Kenapa nggak?"
"Kamu nggak cemburu aku peluk perempuan lain?"
Jenaka menggeleng.
"Nggak cemburu aku peluk perempuan lain karena kamu bisa bedain aku dan Jonas?"
"Bukan," bantah Jenaka.
"Terus?"
"Kenapa harus? Aku nggak cemburu karena kita kan temenan." balas Jenaka santai sambil mengedarkan pandangannya.
Takayuki tersenyum miris, iya juga.
"Hahaha, iya, iya. Lucu, ya." Jenaka tertawa tiba-tiba.
Takayuki mengerutkan keningnya, "Kenapa?"
"Hahaha, jangan liat dulu. Arah jam tiga kalo dari kamu, ada cowok bule ngeliatin ke sini terus." bisik Jenaka.
Takayuki mencari sosok yang dimaksud Jenaka.
"Maksud kamu yang rambut cokelat terus matanya biru itu?" tanya Takayuki memastikan.
Jenaka mengangguk, "Iya, dia. Serem banget. Ngeliatin kamu terus." kata Jenaka sembari melirik laki-laki yang dimaksud. "Jangan-jangan itu lagi, apa kata Regina tuh, oh, sasaeng! Kalo di Korea Selatan itu artinya fans obsesif yang ngikutin idolanya kemana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Bicara [COMPLETED]
ChickLitJenaka Sasmaya, seorang Program Director acara televisi--khusus acara ragam--harus menghadapi krisis dalam hidupnya. Ketika dia dipaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya dan terancam kena blacklist dari industri pertelevisian. Tiba-tiba sebuah jal...