Halo, para pembaca! Terima kasih sudah membaca cerita ini.
Ini adalah bab terakhir dari cerita Malam Bicara.
Tapi masih ada epilog hehehe.
Terima kasih pada para pembaca yang menemani saya menulis cerita ini sampai akhir.
Dukungan kalian dalam bentuk apapun saya terima dan saya hargai, sangat!
Jadi, semoga bahagia dan sehat selalu.
Seperti biasa, semoga suka😊SineTV terkena protes besar-besaran karena berlaku buruk dan tidak adil pada karyawannya.
Hal ini berawal dari sebuah unggahan dari akun Twitter @/nilamutari yang membuat thread berisi kebenaran tentang mantan suaminya—Irgi dan keterlibatan SineTV yang menindak karyawannya secara tidak adil dan cenderung berat sebelah terhadap mereka yang memiliki hak istimewa.
Di tengah huru-hara, Takayuki ikut-ikutan melakukan aksi.
Jika sebelumnya Takayuki Ikari eksklusif milik Malam Bicara dan DOPE TV, untuk kali ini dia justru hilir mudik ke semua program acara talk show yang ada di setiap kanal stasiun televisi bahkan menjadi bintang tamu di program acara yang sangat jarang memiliki penonton kecuali SineTV.
Aksi menarik yang dilakukan Takayuki kontan dibahas oleh semua media diiringi dukungan dari para penggemarnya. Mereka menganalisis tindakannya seolah-olah Takayuki mengeluarkan protesan non-verbal kepada SineTV dengan cara mengucilkannya.
Takayuki memang bukan presiden, bukan pejabat tinggi yang memiliki power yang besar. Dia hanyalah figur masyarakat. Hanya saja, saat ini dia adalah tokoh masyarakat yang sangat dicintai. Akibatnya, SineTV juga terkena dampak. Dari fenomena ini muncul banyak meme yang menyemarakkan SineTV menjadi objek candaan. Salah satunya yaitu foto gedung perusahaan SineTV dengan caption 'Lo tuh gak diajak'.
Sekalipun bukan penggemar dari Takayuki, banyak masyarakat yang akhirnya memuji dia. Aksi Takayuki ini diibaratkan sebagai sebentuk protes 'tanpa suara tapi berteriak paling keras'. Masyarakat menyematkan sebutan 'Takayuki pembela budak korporat'. Banyak masyarakat yang pada akhirnya menjadi menyukai dia.
Padahal semua tindakannya ini dilakukan hanya untuk membela satu-satunya perempuan yang menempati seluruh hatinya—Jenaka Sasmaya. Kalau bukan demi dia juga Takayuki tidak mungkin mau membuat dirinya lelah dengan memasang topeng bahagia seakan menikmati obrolan dengan orang-orang.
Belum lagi kalau dia berada dalam sebuah program acara yang membuat dia harus memeras energi dan mentalnya habis-habisan. Misalnya, ketika harus bertepuk tangan sambil berdiri dengan memasang wajah senang saat yang lain tiba-tiba berjoget. Atau ketika dia harus terlihat santai ketika terkena gimik digodai oleh pembawa acara yang genit, padahal sesama lelaki. Atau harus tertawa ketika melihat salah satu penonton dikerjai dan dikatai secara berlebihan. Muaaaak! Takayuki ingin menyerah saat itu juga, sungguh! Tetapi, dia tidak menyerah. Dia hanya perlu mencoba menguatkan tekadnya lagi. Demi Jena! Hanya itu satu-satunya pegangan dalam menghadapi kesulitannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Bicara [COMPLETED]
ChickLitJenaka Sasmaya, seorang Program Director acara televisi--khusus acara ragam--harus menghadapi krisis dalam hidupnya. Ketika dia dipaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya dan terancam kena blacklist dari industri pertelevisian. Tiba-tiba sebuah jal...