happiness day

5.1K 129 0
                                    

ayuna pov

6 bulan berlalu

Setelah di putuskan akhirnya Alex memilih untuk menikah dengan Grace setelah mengurus perceraiannya dengan Aurora, sekarang wanita itu berada di sebuah pulau terpencil yang ada di Vietnam dengan kejiwaannya yang tidak beres, aku merasa kasian saat mendengarnya tetapi ketika mengingat bahwa dia adalah penyebab semuanya perlahan aku tidak bisa berpikir antara kasian dan juga marah kepadanya.

Grace memberitahuku untuk tidak menyimpan amarah dan dendam dalam hati karena itu semua akan menjadi penyakit yang tidak akan pernah ada obatnya, aku kagum dengan wanita yang hanya berbeda beberapa tahun dariku ini, she's older more that me. Aku membantunya untuk memilih gaun pernikahannya dan aaron mambantu Alex sedangkan si kecil Alvaro hanya memperhatikan kami dengan mata biru lautnya yang diwariskan oleh ayahnya kepadanya, sangat cantik.

"Ini bagiamana?" Grace bertanya kepadaku tentang gaun yang ada dirinya kenakan untuk acara pernikahannya, dress putih dengan nuansa bunga yang hampir memenuhinya.

"Ini bagiamana?" Grace bertanya kepadaku tentang gaun yang ada dirinya kenakan untuk acara pernikahannya, dress putih dengan nuansa bunga yang hampir memenuhinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"This look very beautiful for you." Aku memandanginya dengan kagum, hey aku tidak berbohong Grace benar-benar cantik menggunakannya, seakan-akan paham apa yang kami ucapkan alvaro tersenyum menatap Grace, aku hanya tertawa melihatnya, berjam-jam lamanya kami berada di fashion style butik yang menjadi langganan untuk keluarga buenavista aku ikut serta dalam memilih bajuku dengan Catherine yang membantuku, sepertinya wanita itu sedang mengandung 6 bulan dilihat dari perutnya yang lumayan besar refleks aku memegang perutnya dan anak dalam kandungannya itu memberi respon.

"Hey dia menendang." Ucapku dengan konyolnya.

"Sepertinya dia menyukaimu." Ucap Catherine kepadaku sambil sibuk mengukur diriku sendiri setelah selesai wanita itu tersenyum ke arahku dan memanggil salah satu anak buahnya menyerahkan ukuran untuk baju yang akan aku gunakan, aku menarik tangannya untuk ikut bersamaku menghampiri alvaro dan grace, aku bisa melihat alvaro yang tengah bermain dengan mainan bayi di tangannya saat melihatku alvaro kecil bergerak dengan aktifnya seakan-akan meminta aku agar menggendongnya aku mengambilnya dan menggendongnya dalam pelukanku.

"Bolehkah aku menggendongnya?" Catherine berkata kepadaku sambil menatap putraku dengan antusias aku tersenyum dan memberikan alvaro kepadanya untuk di gendong, saat melihat Alvaro dalam gendongan Catherine putraku itu malah sibuk dengan perut Catherine yang besar, dia memegang perut Catherine dan ketika bayi dalam kandungan Catherine menendang, Alvaro terdiam dan akhirnya menangis karena terkejut, aku, Catherine dan Grace kemudian tertawa, mengambil Alvaro dalam gendongan Catherine untuk menenangkannya aku membawanya pada sebuah sofa yang terletak di ujung ruangan berniat akan memberikan asi ku kepada Alvaro tetapi sebuah tangan tiba-tiba melingkari perutku, aku cukup terkejut tetapi tidak terkejut lagi ketika mengetahui bahwa itu adalah Suamiku.

Milik Aaron [ end  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang