Thrilling Romantic Love {END}

Pengorbanan Waktu

Quest17
#Genre: Romance
#Sub-Genre: Fantasi

***

Halo!

Siap membaca?

***

Percayakah kamu akan ada telepon waktu?

Sakura berjalan lemah di pinggir jalan. Gadis itu ibarat menjadi orang gila yang tak punya tempat tinggal di pandangan beberapa orang. Tangisan di pipinya sudah mengering. Dia menghentikan langkah saat menemukan boks telepon dengan dekorasi warna merah.

"Apa yang aku lakukan? Semua gara-gara aku. Seandainya-" Sakura terdiam sejenak, hatinya kembali berdenyut sakit. "Seandainya, aku melarang Dae pergi malam itu. Mungkin, dia tak akan berakhir koma di rumah sakit. Aku memang bodoh!"

"Apa kau baik-baik saja, Nona."

Sakura terkejut, melirik sekitarnya. Tak ada siapa pun yang mengajak dia berbicara kali ini. Tapi ... suara itu memang terasa nyata untuknya.

"Masuklah, wujudkan mimpimu di sini."

Suara itu kembali datang. Namun, kali ini Sakura sadar, ini adalah suara kotak boks telepon di hadapannya. Dengan wajah takut, Sakura hendak melarikan diri dari kotak boks horor itu. Tapi kenyataannya tak bisa. Kakinya malah bergerak masuk ke dalam kotak boks.

"To-tolong, jangan bunuh aku-"

"Welcome to the mystery box box. You need our help? Here you are, in the right place to make it happen. Kotak boks membantumu mengulang waktu kembali. Kamu bisa mengubah jalan takdir. Apa kamu bersedia?"

Sakura lantas mengangguk. Ini lah yang harus di lakukan.

"Baiklah. Waktu di mulai 30 menit sebelum terjadi. Jangan sia-sia kan kesempatan mu kali ini. Peganglah telepon ini, tempelkan ke telingamu. Katakan, kamu ingin kembali."

Sakura menurut. Mengambil telepon itu dan menempelkannya di telinga. "A-aku ingin kembali. Aku ingin menyelamatkan pacarku dari kecelakaan itu. Tolong, bantu aku mewujudkannya!"

Kring

Telepon itu berbunyi nyaring setelah Sakura menyebutkan itu dengan lantang.

Sekitar 3 menit kemudian, Sakura membuka matanya kembali dan melihat tempat sebelumnya sudah berubah. Sakura keluar dari kotak boks telepon. Berlari kecil untuk memulai misi penyelamatan.

'Semoga aku bisa!"

Sakura masuk ke dalam rumahnya, dia menemukan Dae terlelap dalam posisi duduk. Sepertinya cowok itu menunggunya. Dengan perasaan panik, Sakura menghambur memeluk Dae. Tentu saja, membuat cowok itu seketika terbangun.

"Hei, kenapa kamu menangis?" tanya Dae kebingungan. "Dari mana saja kamu? Aku sudah menunggumu sedari tadi. Apa ada sesuatu yang terjadi, saat kamu di luar?"

Sakura menggeleng pelan. "To-tolong, jangan pergi. Tetaplah di sini sampai pagi tiba. Aku tidak mau kamu dalam bahaya. Temani saja aku di sini."

Dae tersenyum. "Utututu, manis sekali pacarku. Baiklah, aku akan tetap di sini. Memelukmu, hingga pagi datang."

Sakura tersenyum. Akhirnya kecelakaan itu tak menimpa dirinya.

***

Sesuai yang Sakura lakukan, jalan takdir yang telah diubah berhasil dia wujudkan. Kecelakaan itu memang terjadi, tapi ... Dae tidak termasuk korban di sana.

Dae membawa Sakura di pelukannya. "Kamu menyelamatkanku, Sakura."

Sakura tersenyum. "Aku tak mau terjadi apa-apa denganmu. Aku akan melakukan apapun, agar kamu sehat selalu."

"Terima kasih pacarku. Bagaimana, kalau kita jalan-jalan pagi?"

Sakura mengangguk setuju. Mereka mulai siap-siap dan berjalan beriringan di pinggir jalan. Tapi, sial tidak akan bisa dihentikan. Saat pandangan Sakura, tak sengaja melihat seorang anak kecil hendak menyebrang jalan. Namun, di satu sisi, ada mobil berlalu cepat ke arah anak itu.

"Dae, apapun yang terjadi. Aku mencintaimu, aku akan menjadi terbaik buat kamu. Menghalangi berbagai cara, agar kamu tak terluka." Setelah mengucapkan itu, Sakura berlari sekuat tenaga ke arah mobil yang hendak menabrak tubuh anak itu.

BRUKK

Tubuh Sakura terbanting kuat, dengan anak laki-laki yang berhasil di peluknya itu.

Dae seakan mati rasa melihat kecelakaan itu di depan matanya. Matanya memanas, seakan bersiap menangis saat itu pula. Dae terduduk lemas, sembari memeluk tubuh Sakura yang terkulai lemah. Beberapa orang mulai berdatangan, melihat apa yang terjadi. Hinga-mobil ambulans datang.

"Sakura, tolong bertahanlah."

Sakura tersenyum, senyuman yang pedih jika di lihat. "Pada akhirnya aku bisa mengubah takdir. Walaupun aku seperti ini."

***

17 Juni 2023