Quest12
#Genre: Romance
#Sub-Genre: Romance***
Halo!
Siap membaca?
***
"Baiklah, sekian pembelajaran hari ini. Selamat bersenang-senang di liburan semester ini." Pak Brams menutup pembelajaran dengan senyuman cerah. Karena sambutan itu, semua anak kelas 11C berteriak gembira. Tak sabar merasakan liburan yang panjang.
Beda denganku yang terasa lemas, merasa tak cocok denganku. Jika memang liburan semester, aku tidak akan bisa bertemu dengan Dhikari. Cowok yang diam-diam ku suka di kelas ini. Aku menjatuhkan dagu hingga menempel di atas meja, tatapanku tak henti melihat Dhikari yang tengah duduk tepat di bangku depan. Ya, sejak masuk kelas sebelas ini. Aku mendapat sebuah kesenangan hakiki yang tak lain duduk di dekat Dhikari.
'Huh, apa yang harus ku lakukan? Jika tak mengatakan hari ini. Besok aku tak akan bertemu dengannya.'
Aku berusaha memikirkan banyak hal. Hingga—satu ide terlintas di pikiranku saat memikirkan suasana pasar malam.
Aku tersadar saat menemukan Dhikari bangun dari posisi duduk sembari menyampirkan tas hitam di bahu kirinya. Aku mengetahui itu, dengan panik dan buru-buru mengikuti Dhikari yang sudah sampai di luar kelas.
"Dhikari!" Panggilku dengan wajah gugup.
Aku melihat Dhikari berbalik, menatapku bingung. "Yume, kenapa?"
Aku merasa sangat gugup. Sampai-sampai mengucapkan ajakan untuk pergi ke pasar malam terasa sulit di lakukan. "A-aku ... pa-pasar—"
"Yume mau ke pasar malam bersamaku?" Dhikari tersenyum sembari memandangku lekat.
Aku semakin gugup luar biasa. Baru saja aku ingin mengajaknya. Dhikari sudah tau bagaimana maksudku. Ah, aku merasa dia terlalu peka untuk saat ini. Membayangkan aku pergi ke pasar malam berdua dengan Dhikari, membuatku merasa malu seketika.
"Ma-mau!"
Dhikari lagi-lagi tersenyum. "Manis sekali."
Deg
Ketika Dhikari hendak berbicara kembali, kedua temannya datang. "Lho, cewek di ajak juga?"
"Nggak apa-apa, deh. Sekalian kita double date bertiga."
"Benar. Yume ... tolong ajak temannya juga, ya! Biar bisa berpasang-pasangan."
***
"Haa, pasar malam! Mau dong! kapan lagi coba, bisa double date bersama teman Dhikari. Mereka 'kan double para tampan di sini." Yuri berkata dengan wajah bahagia.
"Bagus, Yume. Ini kesempatan kamu buat menyatakan perasaan di sana." Bliera menepuk pundakku memberi semangat.
"Me-menyatakan perasaan?" Aku membeo mendengar ucapan Bliera yang terlalu bar-bar.
"Benar. Ini bisa jadi peluang lo berpacaran dengan Dhikari 100 % persen."
Aku terdiam. Apa benar aku siap menyatakan perasaan saat itu juga?
***
Sesuai yang ku duga, aku paling terlambat dari mereka. Terlihat ... saat aku memasuki area pasar malam. Ada Yuri, Bliera, Dhikari dan kedua cowok berstatus teman Dhikari tengah menunggu.
Seiring menit, aku baru menyadari di antara keramaian pasar malam. Aku dan Dhikari kehilangan jejak teman-temannya yang lain. Beruntung, aku tak kehilangan arah sendirian. Masih ada Dhikari di sini.
"Mau naik itu?" tanya Dhikari menunjuk bianglala yang tampak indah di malam ini.
Aku mengangguk senang, menerima tawaran Dhikari. Kami pun mulai memesan tiket naik, lalu menunggu antrean kami bisa naik.
Jujur, ini liburan yang sangat gila. Sebuah surga yang nyata bagiku duduk bersama Dhikari di dalam satu wahana ini. Apa aku menyatakan perasaan saja di sini?
"Dhikari—" Aku memanggil namanya di tengah perputaran bianglala ini. "A‐aku suka—"
Belum genap aku menyatakan perasaan padanya. Dhikari menghentikan pergerakan bibirku dengan menempelkan jari telunjuknya di sana. Aku terdiam, dengan perasaan meronta-ronta.
"Seharusnya, ini kewajiban aku yang bilang." Dhikari tersenyum sembari menatapku lekat. "Aku nggak bohong saat bilang manis waktu itu. Aku juga menyukaimu Yume."
Aku terbelalak kaget, mendengar itu. Perasaan ku dibalas? Di balas di atas bianglala ini?
***
12 Juni 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Thrilling Romantic Love {END}
RomansaCinta itu manis, bagi orang yang benar-benar jatuh ke dalamnya. Namun, dari hal yang manis, tentu saja ada sensasi berbeda. Perbedaan itu, dikaitkan dengan kisah yang tak semuanya tergolong sama. Penasaran? Seperti apa itu 'thrilling romantic love'...