4. Si Kembar

56.2K 4.4K 303
                                    

Hai Gaiseee👋
Gk bosan kan baca cerita ini?
Menurut Only ceritanya sedikit monoton
Tapi gk masalah deh mulai dari sini mungkin bakalan seru dengan tingkah pawang-pawangnya Varel

Jangan lupa VOTE dan KOMEN
Biar Only semwangat nulisnya ya Readers You

AWAS TYPO BERTEBARAN 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING GAISEEE

Arthur berbaring dengan Varel sekarang yang ada didekapannya setelah menyingkirkan bantal penghalang mereka berdua ke belakangnya.

"Daddy juga akan memberikan kehidupan yang layak untuk si janda gendut beranak 4 yang selama ini telah membantu kalian"

Cup

Satu kecupan Arthur berikan di atas kepala Varel.

"Selamat tidur Baby Boy" ucap Arthur sebelum menyusul Varel tidur. Dia akan bebas hari ini.

🧸🧸🧸

BAGIAN 4

Jam menunjukkan pukul 14.25, Arthur sudah bangun sejak 15 menit yang lalu tapi enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Dia masih ingin menatap Baby barunya yang saat ini sedang tidur. Rambut panjang Varel menyebar disekitar bantal.

Tangan kanannya mengepal di samping kepala sedangkan tangan kirinya digenggam oleh Arthur.

Arthur bertanya-tanya, apa yang spesial dari anak ini hingga dia jadi begitu terobsesi untuk menjadikan Varel miliknya. Dia sadar, dalam sekejap Varel telah merubah kepribadian kejamnya yang sudah mendarah daging. Walau belum semua

Arthur bukan orang yang lemah lembut dan penuh kasih sayang bahkan pada ke-7 anak-anaknya. Arthur membesarkan mereka dengan keras. Jika diingat dia bahkan tak pernah menyuapi semua putranya waktu kecil.

Tapi, Varel berbeda. Aura Bapaknya keluar begitu saja didekat Varel. Melihat anak itu yang sedang tidur disampingnya membuat Arthur sangat senang melebihi senangnya ketika dia berhasil mengalahkan musuhnya dalam dunia bisnis.

"Apa kau punya ilmu hitam Sayang? Atau kau telah menghipnotis Daddy mu ini agar tergila-gila padamu?"

Hahhh

"Aku bisa jatuh cinta berulang kali jika terus menatapmu Baby Boy" kekeh Arthur sambil mencium gemas tangan Varel.

Tok tok tok

Suara pintu tak membuat Arthur mengalihkan pandangannya dari Varel. Arthur tau itu James.

"Tuan, sebentar lagi jadwal anda untuk rapat dengan salah satu Investor dari Dubai"

Suara James terdengar dari luar pintu. Dengan tidak rela Arthur beranjak, membuka pintu kamar.

"Katakan padanya bahwa aku sibuk hari ini. Aku akan menemuinya besok"

Arthur berniat menutup kembali pintu tanpa menunggu jawaban dari Asisten kepercayaannya itu tapi harus terhenti ketika mendengar apa yang James katakan.

"Beliau mengatakan bahwa akan kembali ke Dubai besok, Tuan. Jika hari ini tidak jadi maka Beliau akan membatalkan kerjasamanya" lanjut James dengan tenang.

Rahang tegas Arthur mengeras, matanya menajam

"Maka batalkan, aku tak membutuhkan orang bodoh sepertinya" sarkas Arthur

Pintu tertutup. James menghela napas pelan. Baru kali ini Bos nya menolak untuk bertemu dengan calon rekan kerjanya. Pengaruh anak itu begitu besar. James menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir dengan perilaku Arthur yang seperti berubah 180°

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang