49. Permen Dari Ares

15.1K 1.4K 550
                                    

Holaaa Guyss
Jangan lupa VOTE & KOMEN yang banyak yaa biar Varel nya cepet update.
Awas Typo !!

Awas Typo !!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previously

"Hah?" Ares menatap Alan disampingnya dengan bingung "Kuda apa?"

Alan hanya mengedikkan bahu "Tidak tahu. Kau serahkan dia pada Aaron lalu susul aku," pinta Alan kemudian berjalan menuju kamarnya.

Ares hanya melihat kepergian Alan dalam diam. Setelah Alan masuk ke kamar, Ares kembali memandang Varel

"Apa yang Aska bisikkan?" tanya Ares. Jujur saja, dia sedikit penasaran dengan hal itu. Perlahan, Ares mendekatkan wajahnya saat Varel menyuruhnya menunduk

"Lahacia," bisik Varel sambil terkikik membuat Ares menjatuhkan dagunya ke bawah.

"Raha...sia?"

🧸🧸🧸

Bagian 49

Ceklek...

Pintu kamar terbuka perlahan menampilkan sosok pemuda bertubuh tinggi dengan kulit putihnya yang mencolok. Tatapan datar dari mata biru indahnya terlihat sedikit menyeramkan bagi mereka yang baru pertama kali melihatnya.

Alan yang sedang menatap ponsel di tangan kanannya sambil duduk di atas tempat tidur beralih untuk melihat siapa yang masuk. Wajah yang awalnya terlihat santai berubah begitu melihat kedatangan orang yang ditunggunya.

"A___res?" Alan memandang tidak percaya. Ada sosok lain yang ikut di samping sang adik "Aku menyuruhmu membawanya pada Aaron bukan kesini," kata Alan kesal.

Ares memandang Varel yang sedang duduk di atas mainan berbentuk kuda yang memiliki empat roda dibawahnya agar bisa bergerak kesana kemari. Anak itu turut mendongakkan kepala. Tatapannya jelas terlihat takut.

Tadi, Ares memang membawa Varel pada Aaron tapi Aska ada disana tentu itu bukan hal yang mudah. Saat Aaron ingin mengambil Varel, Aska, Arvind dan si kembar langsung menarik tangan Aaron dan mengajaknya ke taman belakang. Katanya mereka punya misi memandikan Leon. Yang benar saja.

"Cepat keluarkan dia dan kembali kemari!" Alan memerintah lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Bang Alesh," panggil Varel pelan seraya menarik-narik celana bahan yang dikenakan Ares.

Ares berjongkok "Lel mau mamain di kamal Dada caja," lanjut bocah itu.

Ares mengernyit dalam. Ada rasa tidak rela mendengar perkataan lirih Varel. Ares sejenak memandang Alan yang masih memainkan ponselnya, mengabaikan kehadiran mereka berdua.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang