Haiii Readers You 👋
Tolong tinggalkan jejak kalian yaaJANGAN LUPA VOTE & KOMEN
AWAS KESANDUNG TYPO 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING 😘James mengangguk pelan setelah mendengar semua penjelasan Roy dengan seksama. Dia tak akan melupakan satu hal pun.
"Mari saya antar ke depan Dokter" tawar James
"Terima kasih tapi itu tidak perlu James, saya bisa sendiri. Jaga saja Mr. Arthur. Jika ada apa-apa tolong hubungi saya segera"
"Baiklah"
James mengantar Roy hingga pintu kamar lalu kembali lagi berdiri di dekat ranjang besar Arthur.
"Cepatlah sadar, Tuan atau Tuan Muda Varel akan pergi" mohon James dengan nada pelan berharap Arthur mendengarnya
🧸🧸🧸
BAGIAN 15
"Bang, Bang dengarin gue dulu. Bang Aress"
Aaron menyusul Ares setengah berlari di belakang. Dia harus menghentikan Ares berbuat hal yang buruk pada bocah itu. Aaron memang belum pernah bertemu tapi entah kenapa dia pun merasa tak rela jika Varel keluar dari Mansion ini.
"Bang Ares"
Panggilan Aaron yang terus terdengar tak membuat langkah lebar Ares berhenti bahkan hanya untuk sekadar mendengarkan pendapat saudaranya. Ares tau Aaron pasti akan menyuruhnya untuk tidak menjauhkan anak pungut itu dari keluarga mereka.
Dari jarak 200 meter dia sudah bisa melihat seluet 2 orang berbeda ukuran yang sedang bercengkerama sambil sesekali menggerakkan tangan dan kepala seolah sedang memperagakan sesuatu.
Melewati para bodyguard yang berjaga, berdiri seperti patung tak bergerak sama sekali. Jika bukan karena mata yang berkedip serta dada bidang yang kembang kempis menghirup dan mengeluarkan udara maka bisa dipastikan banyak yang akan mengira mereka hanya hiasan di sepanjang jalan.
Dari kejauhan Arvind bisa mendengar suara Abang tersayangnya yang sedang memanggil-manggil Bang Ares membuatnya memutar kepala ke belakang.
Dia melihat Abang ketiganya yang berjalan tergesa dengan Bang Aaron yang mengejar seperti berusaha menghentikan langkah Bang Ares menuju ke arah mereka.
"Ada apa ini? Kek nya ada yang nggak beres deh"
Arvind segera berdiri dan menggendong koala Varel lalu menahan tengkuk anak itu agar tidak melihat ke belakang. Dia mencurigai sesuatu disini. Dari raut wajah Ares yang seperti seorang psikopat juga gerak gerik Abang ke-4 nya. Itu terlihat jelas.
"Berikan dia" perintah Ares tak terbantahkan
Arvind mengerutkan kening "Buat apa Bang?"
Mata Arvind melirik Aaron yang berada satu langkah di belakang Ares. Dia dibuat bingung dengan gelengan kaku kepala Aaron seperti mengisyaratkan sesuatu.
"Berikan.Dia.Padaku.Sekarang" tekan Ares
Arvind memundurkan langkahnya. Dia tak akan memberikan anak ini pada Ares apapun yang terjadi.
"Gue nggak mau Bang. Bilang dulu Abang mau ngapain Varel hah?" balas Arvind sengit
"Membuangnya"
Arvind terbelalak. Kejutan apalagi ini? Masih pagi loh dia sudah di kasih surprise padahal bukan ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAREL (TAHAP REVISI)
CasualeTHE STORY OF VAREL : Varel, anak manis berusia 5 tahun yang mendapatkan keluarga adopsi overprotektif. Tinggal bersama Daddy dan 7 kakak laki-laki yang bergelimang harta tapi kurang belaian. Tingkah imutnya membuat ribut dan rebut adalah 2 hal...