4. Confess

255 24 29
                                    

Hari ini Saka hanya ingin bersama Mika.
Napas pemuda itu terlihat sangat berat dan sesekali Saka terbatuk. Ia menjadikan paha Mika sebagai bantal.

Sang Kakak jadi mengingat masa kecilnya yang tak pernah akur. Saka selalu menghindari kontak dengan Mika, anak kecil itu tidak suka dicium dan diberi rasa sayang layaknya anak seusia. Terkhusus dari Mika, meski begitu ada kenangan yang membuat Mika tidak percaya kalau Saka benar-benar membencinya.

Ia hampir menghajar habis-habisan siapapun bajingan yang akan mendekati sang kakak. Pernah ada seorang narapidana pencabulan yang akan mendekati Mika, esoknya Saka yang harus ke kantor polisi untuk menjelaskan kenapa dia membuat seseorang babak belur di depan umum?

Saat ini hanya Jeremi yang aman dari tinju besi Saka. Karena sang pemuda sakit itu tahu bahwa Jeremi adalah yang terbaik untuk kakaknya.

"Mau Mika."

"Mika? Aku?" tanya Mika sambil merapikan rambut Saka.

"Danau, hutan, Mika." Sepertinya Saka kehilangan kesadaran, meracau tidak jelas sambil sesekali mendesis karena kepalanya terasa seperti tertusuk-tusuk.

"Saka nau ke hutan?"

----

"Jer? Katanya mau nikah?" tanya temannya, Jeremi sedang pusing karena rindu dengan Mika setengah mati.

"Iya, tapi Mika dan keluarganya mau fokus ke adek ipar gue yang lagi sakit keras."

"Terus lo gak ambil proyek apa pun? Yakin?"

"Yakin gue, gue udah cuti sebulan dan paling bocahnya udah mati sebelum masa cuti gue abis." Jeremi memeriksa belanjaannya, tas-tas belanja dari brand ternama untuk keluarga Mika. Untuk Saka si penyebab gagal nikah cukup satu set kuas yang tidak terlalu mahal.

"Lo harus tambahin hadiah buat adeknya gak sih? Biar keliatan sama sayangnya." Teman seperguruannya waktu di London itu benar juga.

"Kira-kira apa yang dibutuhin bocah sekarat?"

"Dia udah gak butuh apa-apa, sih, Jer. Udah sesekarat itu, lagian lo juga gak peduli, 'kan sama dia? Lo cuma peduli sama Mika. Lo butuh Mika doang."

"Mana bener lagi."

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

Saka itu sebenarnya tipikal orang cemburuan, untungnya tidak punya pacar. Sekarang saja moodnya sedang anjlok parah karena melihat Mika duduk di sebelah Jeremi dalam satu mobil. Dia juga di sebelah Mika tapi dia sedari tadi hanya menjadi nyamuk.

Mereka membawa dokter Hanafi di depan, itu teman Jeremi sendiri. Bagi Saka semua kelakuan Jeremi sedang salah, bisa-bisanya dia menyuruh seorang dokter untuk menyetir mobil.

"Saka kenapa cemberut?" tanya Mika, meski sedang pacaran perhatian utamanya tetap pada Saka.

"Capek."

HOSPICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang