13.

864 136 50
                                    





"Apa! Kau bertemu dengan Mate mu? "

Sunoo menutup mulutnya , merasa tak percaya sekaligus takjub. Omega itu menatap Jungwon dengan penuh antusias.

"Siapa Omega yang beruntung itu? "

"Namanya Kim Minji" Saut Jungwon pelan dengan raut wajah sedih. Sebuah ekpresi yang tak semestinya di tunjukkan oleh seorang Werewolf yang sudah berhasil menemukan pasangannya.

Seharusnya saat ini Jungwon merasa sangat bahagia. Bisa bertemu dengan sang Mate merupakan salah satu dari ke inginnya sejak lama. Lalu mengapa sekarang Jungwon malah terlihat sebaliknya?

"Kenapa?. Apa kau tidak puas dengan Matemu? Dia jelek? Atau bagaimana? "

Sunoo menyerbu Jungwon dengan banyak pertanyaan. Mengguncang bahu sangat Sigma yang hanya terdiam membisu. Lalu tiba-tiba Jungwon jatuh tertunduk ke lantai .

"Jungwon! Kau kenapa? Ada apa?! Katakan sesuatu! "

Sunoo yang terkejut berjongkok di depan Jungwon, tangan lentiknya menepuk-nepuk pipi Jungwon yang terlihat sangat kalut dan frustasi. Hal itu membuat Sunoo merasa sangat takut dan khawatir. Tak pernah ia melihat Jungwon seperti ini sebelumnya.

Apa yang telah terjadi dengan Jungwon dan Mate nya itu?

"Hei!, liat aku. Tenanglah" Berusaha agar tetap tenang. Sunoo dengan nada lembut bertanya dengan hati-hati kepada Jungwon. Sang Omega bahkan sampai melepaskan sedikit Scentnya untuk menenangkan Jungwon. Dan untungnya itu berhasil.

Sunoo memeluk tubuh Jungwon dan melepaskan lebih banyak Scentnya supaya pikiran Sang Sigma bisa lebih rilex.

"Jungwon... Sebenarnya apa yang telah terjadi? Apa ini ada kaitannya dengan Mate mu? " Di rasa Jungwon sudah tenang, Sunoo dengan hati-hati bertanya.

"Sunoo... Dia.. Ingin aku me Reject nya"

"Hah? "


1 Jam sebelum.....



"Kau menyadarinya kan?, Kau adalah Mate ku. Itu yang Serigala ku katakan" Kata Omega itu- Kim Minji dengan nada datar.

"Itu juga yang Serigala ku katakan" Saut Jungwon canggung. Sang Sigma menatap Sang Omega yang merupakan Mate-nya itu dengan tatapan hangat nan lembut. Tatapan mata yang belum pernah Sang Sigma tunjukkan kepada siapapun.
Di dalam dirinya jiwa Serigalanya tengah melolong bahagia, tentu saja itu karena mereka telah bertemu dengan Sang belahan jiwa.

"Biar aku berkata jujur padamu. Jungwon " Nada bicara Sang omega terdengar begitu dingin bahkan ekpresi wajahnya pun begitu. Hal itu sejujurnya sangat mengganggu Jungwon . Tetapi tidak dengan jiwa Serigalanya yang masih melolong senang sembari mengucapkan kata 'Mate' berulang-ulang.

"Aku tidak pernah berpikir kalau hari ini akan tiba. Ku pikir aku tidak akan pernah bertemu dengan Mate ku.
Sejujurnya...aku tidak pernah mempercayai konsep dimana kita harus hidup bersama dengan Mate yang sudah Moon goddess atur untuk kita para Werewolf.
Itu benar-benar Sangat konyol bukan?, untuk apa kita harus hidup bersama dengan Mate jika di antara kita tidak ada cinta. Untuk apa kita harus menunggu begitu lama untuk seseorang yang belum tentu ada?
Kepercayaan seperti itu benar-benar sangat konyol"

Dari penjelasan panjang lebar itu, Jungwon bisa menangkap maksud dari Sang Omega. Sama seperti Sunoo- Omega cantik yang saat ini duduk di depannya- Yang merupakan Matenya sama sekali tak mempercayai konsep Mate. Mungkin bahkan membencinya.

"Kau mengerti maksud ku bukan? " Minji melipat kedua tangannya di depan dada. Omega itu menatap Sang Sigma, menunggu tanggapan.

" kau tidak mempercayainya tapi aku mempercayainya. Aku menunggu 19 Tahun untuk hari ini. Dan kau ingin aku me Reject mu? "

"Ya. Tentu saja! "

"Itu tidak mungkin. Di dalam keluarga ku kami dilarang untuk me Reject Mate kami. Selain itu dampak yang akan kita terima akan sangat membahayakan bahkan bisa sampai merenggut nyawa kita berdua! " Jungwon terpancing emosi. Bagaimana mungkin Matenya sendiri memintanya untuk Melakukan Reject?!

Tidak. Jungwon tidak akan pernah bisa melakukan itu. Bukan- bukan karena ia takut menanggung dampak yang akan dia terima nanti. Ia menolak karena itu sangat bertentangan dengan ajaran dan kepercayaan keluarga Yang.

" Jaman sudah berubah, Dunia sudah semakin modern. Para ilmuwan sudah mengembangkan obat untuk mengatasi masalah dampak dari pemutusan ikatan antara Mate. Jadi apa yang perlu kau takuti? Kita berdua tidak akan mati! "Sang Omega juga terpancing emosi karena merasa sangat kesal kepada Matenya ini. Minji beranggapan kalau Jungwon itu benar-benar kuno dan memiliki pikiran yang sempit.

" Aku tau jaman memang sudah berubah, Dunia memang sudah semakin maju. Tapi aku tidak akan pernah bisa mencela keyakinan dan kepercayaan keluarga ku. Jadi maafkan aku. Minji. Aku tidak bisa melakukan Reject kepada mu"

Sang Sigma segera berdiri, hendak meninggalkan Sang Omega tetapi perkataan dari Sang Omega berikutnya berhasil membuatnya tertegun.

"Aku sudah bertunangan dengan seorang Alpha, 2 bulan lagi kami akan segera menikah. Apa kau ingin memisahkan dua insan yang saling mencintai hanya karena kau tidak ingin mencela keyakinan dan kepercayaan ajaran keluarga mu. Sigma? "

...

"Apa yang harus ku lakukan. Sunoo? Aku bingung"

Jungwon melepaskan pelukan Sunoo, dengan tatapan kosong Sang Sigma bertanya lirih.

"Kau ingin mendengar pendapat ku? "

Jungwon mendongak . Ia mengangguk.

"Putuskan hubungan kalian, Reject dia. Jungwon"


....






















ARGHHHH!!!!!!!



Di empat tempat yang berbeda sebuah erangan kesakitan keluar dari bilah bibir ke empat Alpha Dominant.

Rasa sakit dan panas seperti terbakar oleh api terasa di dada kiri mereka. Tangan kekar mereka bergerak meremas kuat dada kiri mereka.

Ada yang terbakar disana, seolah ada seseorang yang menusuk dadanya dengan besi panas yang baru di keluarkan dari bara api. Rasa sakitnya bukan main.

Ke empat Alpha Dominant itu jatuh terkulai di atas lantai. Mengerang keras kesakitan.

Sialan! Rasa sakit macam apa ini?!

Dalam sekejap tubuh ke empat Alpha Dominant itu telah dibanjiri oleh keringat. Air mata bahkan sampai keluar dari ujung mata mereka saking sakitnya rasa terbakar di dadanya.

Kemudian sebuah cahaya biru berpedar menembus kain pakaian yang ke empat Alpha dominant itu kenakan. Dan rasa sakit di dada mereka kemudian berangsur-angsur menghilang.

Nafas mereka tersengal, dengan tubuh yang sedikit bergetar mereka berdiri dengan susah payah. Untuk berdiri di depan cermin- melihat sebenarnya apa yang telah terjadi kepada diri mereka.

Sampai kemudian mata mereka menangkap sebuah tanda seperti sebuah Tato permanen terukir di dada kiri mereka. ----- Tato bulan sabit dengan sebuah huruf inisial 'J '  telah terukir di dada kiri mereka.

"INI..... TATO SOULMATE? "









JENG JENG JENG🙃

Nah lo ini apah miskah? 😂







.......

= SIGMA = Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang