Kening Jungwon mengerut, mengapa rasanya dadaku sangat sesak?.
Mata yang tadinya masih terpejam damai kini perlahan mulai bergerak, lalu tak lama terbuka.
Pemandangan pertama yang di lihat oleh sang Sigma ialah Langit-langit ruangan, kerutan semakin terlihat jelas ketika menyadari sesuatu yang terlihat aneh. Tunggu!.. ini.... Kenapa tak seperti kamar milikku?
Dengan raut wajah bingung, sang Sigma mencoba untuk bangkit dari posisi tidurnya sebelum akhirnya menyadari tubuhnya terkunci oleh sesuatu.
Kepala Jungwon otomatis langsung menunduk untuk melihat apa yang telah membuat tubuhnya tak bisa ia gerakan. Dan alangkah terkejutnya Jungwon ketika ia melihat sebuah lengan yang kekar nan kokoh kini telah memeluk tubuhnya dengan begitu nyaman, bukan hanya satu, tapi dua tangan.
Siapa?.
Mungkin jika tangan yang memeluk tubuhnya saat ini dengan begitu nyamannya memiliki ukuran sedikit lebih kecil, dengan kulit putih nan halus. Jungwon mungkin akan mengira itu adalah Sunoo dan Bibi Kim. Tapi kenyataannya! tangan yang saat ini melingkar di tubuhnya ini adalah tangan kekar nan kokoh yang hanya bisa di miliki oleh seseorang Alpha!.
Seorang Alpha.....
Deg!
Dengan wajah kaku Jungwon menoleh ke arah samping kanan yang mana hal tersebut berhasil membut Jungwon sangat terkejut dan syok!.
Apa- apaan ini?!!!
Kenapa bisa ada JAY disini!!! ?
Tertidur nyaman dan...
Memeluknya!!!!
Belum sampai di sana Jungwon di buat terkejut dan Syok, ketika kepalanya kini menoleh ke sebelah kiri..
Dan melihat wajah damai salah satu orang yang sangat enggan untuk ia temui. Lainnya. Kepalanya seketika serasa berdenyut sakit.APA-APAAN INI?!!!!
SITUASI MACAM APA INI?!
APA YANG SEDANG TERJADI SAAT INI?
MENGAPA....
MENGAPA JAY DAN LEE HEESEUNG ADA DI SINI?
TERTIDUR NYAMAN DAN MEMELUKNYA???
Setelah berhasil mencerna keadaan, Jungwon dengan panik mencoba menyingkirkan kedua tangan yang memeluk tubuhnya dan mencoba bangkit. Hal hasil tindakannya itu membuat kedua Alpha Dominant yang tadinya sedang tertidur dengan lelap itu terbangun.
"Jungwonie kau sudah bangun? " Suara Jay terdengar serak, ia mengeratkan pelukan tangannya dan sedikit menarik tubuh Jungwon untuk merapat ke tubuhnya.
"Ini masih terlalu pagi, ayo tidur dulu" Sambungnya seraya menatap Jungwon dengan lembut, Jay bahkan tersenyum sangat manis.
"Jungwonie.... "
Jungwon tersentak, tubuhnya merinding ketika sebuah bisikan rendah menyapa telinga sebelah kirinya.
Menoleh kaku, Jungwon melihat Heeseung yang saat ini menenggelamkan wajahnya di perpotongan lehernya. Mengudus lehernya dengan rakus dan bahkan menciumnya.
"Aku suka bau Feromonmu. Jungwonie. Sangat manis" Ujarnya seraya mendongak menatap wajah kaku Jungwon dengan begitu hangatnya.
"Jungwonie..... " Jay dan Heeseung sama-sama menopang kepalanya dengan sebelah tangannya. Dan menatap Jungwon dengan penuh cinta.