"Arghhh!!! "
"Apa yang terjadi pada kalian?!!! "
Ni-ki di buat terkejut dengan apa yang telah terjadi kepada ke empat temannya. Yang tiba-tiba saja kompak terjerebab jatuh ke tanah dan mengerang penuh kesakitan dengan tangan masing-masing meremas dada kiri mereka.
Mereka, Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon dan Ni-ki baru saja memasuki area Taman yang biasa mereka kunjungi untuk sekedar menghabiskan waktu di sore hari dengan bermain basket. Ketika tiba-tiba rasa sakit yang luar biasa yang bersumber dari dada kiri mereka rasakan. Rasanya seperti terbakar, rasa sakitnya persis sama seperti ketika mereka mendapatkan tanda Soulmate. Tidak!! Ini bahkan terasa puluhan kali lebih menyakitkan, selain itu cahaya yang berpedar keluar- yang mereka yakini berasal dari tanda Soulmatenya- itu merupakan warna merah darah. Yang mengartikan bahwa tanda mereka telah beresonasi dengan tanda milik Belahan jiwanya! Soulmate nya!.
" Dia ada disini! "
Dengan terengah, Heeseung, Jay, Jake dan Sunghoon kompak memaksa tubuh mereka untuk segera bangkit dari tanah. Dengan menahan rasa sakit yang luar biasa, mereka masing-masing mencoba untuk fokus . Ingin mencoba melacak keberadaan sang belahan Jiwa dengan hanya mengandalkan insting. Mengabaikan antensi Ni-ki yang sendari tadi bertanya dengan nada khwatir. Ke empat Alpha itu dengan segera melesat pergi meninggalkan tempat begitu mereka merasakan kehadiran sosok asing yang kehadirannya seperti sangat mereka nantikan.
"Belahan Jiwa ku "
Bisik sang Alpha dengan nada bergetar nan berat.
Seiring dengan langkah yang mereka ambil membawa mereka semakin dekat dengan sosok 'itu' Sosok sang belahan Jiwa. Dapat Mereka rasakan dan dengar dengan sangat jelas bagaimana detak jantung mereka terdengar begitu cepat dan keras, deru nafas terengah begitu menggebu-gebu.
Dari berjalan cepat, lalu berlari kencang dengan mata tajam mereka menyusuri seluruh isi taman . Hingga langkah kaki mereka membawanya ke tengah-tengah taman. Di depan sana mereka dapat melihat dengan sangat jelas, sosok seorang pemuda tengah setengah berlutut. Wajahnya menunduk dalam sehingga mereka tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Tetapi walaupun mereka tak dapat melihat wajahnya. Mereka yakin, kalau sosok pemuda yang tengah berlutut itu merupakan Belahan Jiwa mereka. Insting mereka dapat merasakan ikatan hubungan di antara mereka, selain itu cahaya yang senada dengan warnanya merah darah yang mereka liat dengan sangat jelas keluar dari sosok itu telah mengkonfirmasi .
Dia adalah Belahan Jiwaku.
" Siapa dia? "
Jay mengambil langkah pertamanya untuk bisa lebih dekat dengan sosok sang Soulmate. Sembari bertanya dalam hati dengan harap cemas.
"Seperti apa rupa wajahnya? "
Sunghoon dengan antusias sekaligus gugup juga mengambil langkah pertamanya untuk semakin dekat dengan sosok Belahan Jiwa.
"Apakah dia Alpha? Beta? Ataukah Omega?"
Heeseung mengeratkan kepalan tangannya dengan tatapan tajam lurus kedepan melangkah maju untuk melihat lebih dekat sosok Belahan Jiwanya.
" Ku harap itu benar-benar kau"
Dengan penuh harapan Jake dengan langkah tegas juga mengambil langkah semakin dekat dengan sosok sang Belahan Jiwa.
Sampai jarak mereka hanya berjarak tiga langkah dari sosok itu, barulah disana mereka dapat dengan jelas melihat seluet sosok seorang yang tampak cukup familiar- sosok yang belakangan ini selalu menarik perhatian- sosok yang selalu menari di pikiran-