5. Apa Dia Malaikat?

55.1K 4.4K 100
                                    

Hai Gaiseee👋
Gk bosan kan baca cerita ini?

Jangan lupa VOTE dan KOMEN
Biar Only semwangat nulisnya ya Readers You

AWAS TYPO BERTEBARAN 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING GAISEEE

Arthur langsung panik seketika. Dia dengan segera mengulurkan tangan berniat menggendong Baby Va untuk menenangkannya tapi justru yang dia dapatkan adalah penolakan. Itu membuat hatinya seperti dicincang-cincang pisau daging, sangat menyakitkan.

Tangan Arthur masih tertahan di udara karena penolakan dari Varel.

Anak itu menggeleng kuat sambil memeluk leher Varo dengan erat tak ingin melihat Arthur.

Tolong Arthur sekaranggg,,, dia dalam bahayaaa

🧸🧸🧸

BAGIAN 5

TV besar di ruang keluarga saat ini tengah menampilkan animasi kartun yang menceritakan kehidupan didalam air. Apalagi kalau bukan Spongesbob.

Varel berada di pangkuan Vian menonton TV dengan mulut tersumpal dot susu yang dipegang oleh Varo sambil sesekali mengecupi pipi berlemak Varel.

Jika kalian bertanya nasib Arthur bagaimana maka Arthur sekarang sedang pundung dalam kamar. Hatinya sakit saat akan mendekat pada Baby Va, anak itu akan menangis.

Arthur mengusap kasar wajah dan rambutnya. Dia tengah duduk di pinggir kasur seraya menunduk menatap lantai

Helaan napas berat terus menerus terdengar dari mulutnya. Arthur tak jadi menghukum Vian dan Varo karena Varel tidak mau lepas dari mereka. Ini salahnya juga kenapa dia berteriak di depan Baby Va.

Aaarrghhhh

Geraman Arthur dapat didengar oleh 2 bodyguard yang sedang berjaga didepan pintu kamarnya. Terdengar sangat frustasi

Cukup dia tak bisa seperti ini. Arthur harus merebut kembali perhatian Baby Va.

Ya, haruss

Melangkahkan kaki keluar kamar membuat kedua bodyguard yang berjaga merasa was-was tentang apa yang akan dilakukan Tuan Besar mereka.

"Jameess"

James segera datang entah darimana. Yang pasti dia sedang berjalan mengikuti langkah Arthur yang akan memasuki lift menuju lantai bawah.

"Aku memerintahkan sesuatu padamu kuharap kau tidak mengecewakan, James"

Arthur berucap sambil memperbaiki jam tangan Rolex berwarna hitam di pergelangan tangan kirinya.

"Ya Tuan, saya sudah menghubungi Mr. Calvin untuk datang. Beliau akan sampai besok pagi dan langsung menuju kemari untuk mendesain ruang bermain Tuan Muda Varel"

"Bagus. Kau akan mendapat tambahan gaji karena telah mempertemukanku dengan Varel" kata Arthur tanpa menatap James di belakangnya

James terkejut, ini pertama kalinya Tuan Besar Arthur berbesar hati dengan memberikan hadiah atas apa yang sudah dia lakukan.

James berpikir kalau dia akan di hukum karena mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi tadi pagi sehingga hampir menabrak penyebrang jalan.

Ting

Keluar lift, Arthur bisa melihat Varel yang tengah bersama si kembar didepan TV. Mereka terlihat fokus ah lebih tepatnya hanya Varel yang fokus menonton sedangkan kedua kakaknya sibuk mencium dan mencubit sana sini pada bagian tubuh Varel

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang