"sama gue juga sejuk lagi" ucap meysa
"ini kita mau jalan dari arah mana" ucap meysa
"iya coba liat pitanya" ucap adrin kepada gibran yang memegangi peta tersebut
"kayaknya kita harus kesini kan bener kan" ucap gibran
"benersih ini, yaudah lah ayo" ucap gita lalu mereka pun kembali berjalan
"kalian lapergak" tanya gita
"lumayan sih" ucap meysa
Lalu gita membuka tas yang sedari tadi dibawanya ia pun mengeluarkan senek dari dalam tasnya
"ini untuk kalian untung aja aku selalu bawa tas doraemon" ucap gita lalu memberikan seneknya satu persatu kepada temannya
"makasih" ucap mereka
"sama sama" ucap gita
"kenapa lo bilang tas lo tas doraemon" tanya gilang
"gak tau pengen aja" ucap gita
"kok gue ngerasa kita dari tadi muter² disini aja ya" ucap angga tiba tiba
"perasaan lo aja kali" ucap gilang
"enggak sih gue juga ngerasa kaya gitu" ucap adrian
"tapi petanya bener kan" ucap gibran
"bener kok petanya" ucap meysa
"o,oh tunggu" ucap gita lalu ia buru buru menghabiskan seneknya dan meletakan bungkus senek itu ditanah
"buat apa" tanya gilang
"ayo kita jalan lewat jalan yang tadi kita lewati apa benar kita akan ketempat ini lagi" ucap gita
"o,oh gitu, tumben pinter" ucap gilang
"gue memang penter bodoh" ucap gita
"yaudah ayo jalan" ucap adrian
Lalu mereka pun berjalan melewati jalan yang mereka lewati tadi untuk membuktikan apakah mereka tersesat
S
K
I
P
"wahhh gawat ini" ucap gilang
"kayaknya kita nyasar deh" ucap meysa
"aaaaa gimana nanti kalok ada hantu anjir, kita harus gimana ini" ucap gita
"tenang momy ada gilang disini yang siap melindungi momy" ucap gilang
"aaaa gilang ini bukan waktunya buat ngedrama" ucap gita sambil memeluk meysa "gimana ini nanti kita gak bisa balik" sambungnya
"hussttt diam dulu" ucap meysa
"kayaknya kita harus jalan ngelewati jalan yang lain deh" ucap angga
KAMU SEDANG MEMBACA
my future
Teen Fiction"begitu banyaknya prempuan di dunian ini kamu adalah yang sempurna di mata ku" - Gibran "terimakasih sudah hadir dalam hidup ku" - Meysa