*
**
***
Sudah hampir 2 minggu gibran bermain dengan anak perempuan itu namun sampai sekarang ia belum tau siapa nama gadis itu, ia selalu lupa ingin bertanya siapa nama gadis itu
"bunda ayo cepetan belanjanya aku mau main" ucap gibran
"iya tinggu bentar bunda mau beli udang dulu" ucap bunda clara
"lama bun teman aku udah nungguin pasti nih" ucap gibran
"pak, beli udang nya sakilo" ucap bunda clara
"iya neng"
"bun, bunda tunggu bentar ya aku mau ke tukang gelang bentar" ucap gibran
"iya, cepet ya" ucap bunda clara yang sedang menerima udang yang iya pesan tadi
"kang, aya gelang anu sae pikeun awewe" ucap gibran
"nuhun, hayong nu mana, warna naon" ucap kang jualan gelang
"aya warna pink kang" ucap gibran
"sumuhun, aya gambar ucing, gajah, kelenci, nu mana wae nu rek" ucap si akang
"gajah ieu alus kang, eka sadayang kang" ucap gibran
"eta sae, eta geulis, sarang kabogohanjeun pasti bakal rese" ucap si akang
"ya sudah ini aja atuh kang" ucap gibran "berapa kang" sambungnya
"ngan lima rebu" ucap si akang
"ieu hatur nuhun" ucap gibran
"iya sama sama semoga diterima ya" ucap si akang
"lah bisa bahasa indonesia kang" ucap gibran
"bisa" ucap si akang
"kenapa gak ngomong dari tadi" ucap gibran
"saya kira kamu gak bisa bahasa indonesia" ucap si akang
"tau ah kang saya pergi dulu" ucap gibran gibran pun pergi meninggalkan akang penjual gelang
"udah siap bun" tanya gilang
"udah ayo kita pulang" ucap bunda clara dan di balas anggukan oleh gibran serelah itu ibu dan anak itu pun pergi meninggalkan pasar untuk kembali kerumah
"mana ya apa udah pulang ya gara gara kelamaan nunggu" ucap gibran sambil celinga celingu mencari seseorang
"ha, itu orangnya" ucap gibran yang melihat seorang gadis didekat sungai ia pun langsung berjalan mendekati gadis itu
"nunggu lama ya" tanya gibran namun tak di jawab oleh gadis itu
"maaf ya" ucap gibran lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
my future
Teen Fiction"begitu banyaknya prempuan di dunian ini kamu adalah yang sempurna di mata ku" - Gibran "terimakasih sudah hadir dalam hidup ku" - Meysa