*
**
***
"iya bun" ucap mereka setelah itu mereka pun pergi ketempat tujuan mereka
Matahari terlihat terik tepat berada di atas kepala namun, itu tak menghalangi kedua pasangan ini untuk pergi ketempat tujuannya
Justru mereka malah terlihat bahagia sambil mengendarai motor di tengah panasnya cuaca
"ayahnya kamu sibuk banget ya" tanya meysa
"apa?" tanya gibran karena iya tak mendengar apa yang di bilang oleh meysa
"ayah kamu sibuk ya" ucap ulang meysa dengan sedikit berteriak
"gak juga, kenapa tiba tiba nanya gitu" ucap gibran
"soalnya aku gak pernah ketemu ayah kamu" ucap meysa
"iya sihh ayah memang sedikit sibuk" ucap gibran
"tapi tenang aja abis kita pulang dari supermarket nanti pasti kamu ketemu sama ayah aku" ucap gibran dan di balas anggukan oleh meysa namun tidak bisa dilihat oleh gibran
S
K
I
P
Di supermarket
"tunggu aku ambil troli dulu" ucap gibran
"dah ayo" sambungnya setelah selesai mengambil troli
"aku takut deh nantinya ayah kamu gak suka sama aku" ucap meysa
"ihhh gak mungkin itu mah, mana ada yang bisa nolak kecantikan cewek aku ini" ucap gibran
"ihhh apaan sih kamu" ucap meysa sambil memukul lengan gibran pelang
"dih emang iya kok" ucap gibran
"iya iya deh" ucap meysa
"aku pastikan ayang bakalan suka sama kamu" ucap gibran dan dibalas senyiman manis oleh meysa
"aku naik ya" ucap meysa, yang ingin naik di pijakan troli dan di jawab anggukan saja oleh gibran
"kalok semisalnya ayah kamu gak suka sama aku kamu akan ngelakin apa" ucap metsa sambil turun dari bijakan troli
"aku akan terus terusa bujuk ayah supaya suka sama kamu" ucap gibran
KAMU SEDANG MEMBACA
my future
Teen Fiction"begitu banyaknya prempuan di dunian ini kamu adalah yang sempurna di mata ku" - Gibran "terimakasih sudah hadir dalam hidup ku" - Meysa