Happy reading 🐟
"Mah Christy udah minum obat belum"tanya Bobby yang mendudukkan dirinya di kursi samping Sanju
"Belum pah,ini mamah juga mau kasih makan malam buat dia sekalian minum obatnya"ucap Sanju
Setelah selesai menyiapkan semuanya,Sanju menaiki tangga untuk menuju kamar christy.ia berjalan membawa nampan yang berisi bubur dan segelas air putih serta obat obatan yang selalu di minum oleh Christy.
Sanju sedikit kesusahan,jadi ia membuka knop pintu Christy menggunakan lengannya.
$ngerti kan maksudnya$Betapa terkejutnya Sanju saat melihat anaknya terkapar di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah.
"Astaga Christy"nampan yang di pegang ya langsung terjatuh yang membuat bubur berhamburan di lantai serta mangkok dan gelas yang pecah.
"Christy dek bangun dek,MAS MAS SINI INI TOLONG IN DEDE MAS MAS WOY"
"kenapa mah,ya ampun adek"Bobby segera mengangkat Christy dan membawanya keluar Sanju dengan terburu buru langsung berdiri dari duduk nya dan sedikit berlari mengikuti suaminya.
Rumah sakit"
"SUSTER ROLONGIN ANAK SAYA SUS BURUAN"
Para suster langsung berlari kecil menghampiri Christy dan segera membawanya masuk ke dalam ruanganBobby dan Sanju mengikuti langkah para suster yang membawa anaknya.hati mereka sangat amat berkecamuk.
Mereka menunggu Christy persis di depan pintu ruangan.Sanju dan Bobby terus menangis saat melihat putri nya yang sudah sekarat.Tiba tiba perasaan Sanju menjadi tak enak,ia semakin gelisah mengenai keadaan anaknya.tetapi ia harus tetap optimis dan selalu berdoa untuk keselamatan Christy.
Di dalam ruangan,dokter dan beberapa suster sedang berjuang untuk membantu Christy melawan rasa sakitnya. Sudah banyak sekali alat medis tang tertempel di tubuh Christy.
"Dok jantung pasien sangat lemah"
Dokter melihat ke arah elektrokardiograf
"Lakukan sekarang,suhu badan pasien semakin dingin"-
"Pah hiks adek pah hiks hiks aku takut adek pergi pah""Mah kamu nggak boleh ngomong kaya gitu hiks,papah yakin kalo putri kita kuat.dia bisa lewatin semuanya"
"Kita tunggu sampai dokter selesai periksa adek yah"
Sekitar setengah jam mereka menunggu,dokter keluar dari ruangan dengan satu suster yang mendampingi.
Pundak keduanya tampak lemas dan kepala sedikit menunduk."Gimana anak saya dok,saya bisa jenguk kan" Ujar Bobby
"Bapak dan ibu silahkan boleh masuk"ucap dokter nya dengan nada sedikit bergetar
Bobby menggandeng tangan Sanju untuk memasuki ruangan Christy.teelihat beberapa suster yang berjejer samping kanan kiri seperti sedang menyambut kedua orang tua pasien.
"Pah"lirih Sanju saat melihat kain putih yang menutupi seluruh tubuh anaknya.
Bobby membuka kain bagian atasnya dan mereka langsung histeris melihat Christy dengan wajah pucat nya dan mata tertutup.Seluruh suster yang ada di ruangan turut sedih melihat orang tua Christy yang sudah menangis sembari memeluk anaknya yang sudah tak bernyawa.
"Permisi jenazah akan segera di pulangkan supaya cepat cepa di makamkan pak buk"ucap Dokter
"Sebentar dok, sebentar lagi.saya masih mau ketemu anak saya"
"Anak ibu akan di pulangkan dengan ambulance ibu bisa ikut masuk ke ambulance"
Akhirnya Sanju mau melepas pelukannya lalu suster segera memborong brankar Christy ke luar dan di masukkan ke mobil.
Di sepanjang perjalanan Sanju tak henti henti nya menangis,ia memeluk erat anaknya .hati nya sangat sakit saat mengetahui kenyataan pahit yang menimpa nya.
Saat sampai di rumah,ternyata sudah ramai orang yang datang untuk ikut berkabung. Jenazah Christy segera di mandikan oleh beberapa ibu ibu termasuk Sanju.
(Agak merinding ngetiknya, maklum penakut)"Pak Bobby saya dan keluarga turut berduka cita atas kepergian anak bapak"
"Terima kasih pak sudah datang ke sini,saya juga nggak nyangka jika anak saya bakal pulang lebih cepat ke sisi Tuhan"
"Bapak yang kuat, ikhlas kan saja pak"
•••
Sementara di depan gerbang ada seorang gadis remaja yang baru saja pulang dari rumah temannya melihat di halaman rumahnya sangat ramai orang dan terlihat ada bendera putih yang tertancap di gerbang rumahnya.Gadis itu langsung masuk meninggalkan motornya di depan gerbang,lalu berjalan mendekati ayahnya yang sedang duduk sembari menundukkan kepalanya.
"Pah ada apa ini kok rame banget,terus di depan juga ada bendera putih" Tanya Ara
Bobby menegakkan kepalanya dan memandang sendu ke arah Ara.ia memeluk anaknya dan terisak lirih.
"Adik kamu,adik kamu udah ga ada Ra"
"Hah adik,asik aku Christy dia kemana pah di mana dia"ucap Ara dengan keringat dinginnya
"Adik kamu udah meninggal,kamu yang ikhlas ya"
Ara sangat kaget,lidahnya kelu untuk bicara.ia mengusap punggung papah nya dan tak sadar ia juga ikut meneteskan air mata.
Bobby melepaskan pelukannya,lalu menghapus air mata Ara.
"Kamu yang sabar yah,doa kan adik kamu agar tenang di sana"Ara segera berlari meninggalkan Bobby ke dalam rumah,saat di ruang tamu ia melihat peti yang masih terbuka dan berisi adiknya yang sudah tak bernyawa.
Suara tangisan dari Sanju sangat terdengar di telinga Ara,ia mendekati mamah nya dan duduk di sebelah sembari memandang Christy.
"Christy hiks hiks de kenapa kamu ninggalin mamah de hiks kamu nggak sayang sama mamah sama papah sama kak Ara juga hiks kok kamu malah nyerah sih de sama penyakit kamu"
Ara mengalir pundak mamahnya dan ikut menangis.ia tak sangka jika adiknya akan pergi secepat ini.ia menyesal sudah benci kepada christy.ia merutuki kelakuannya beberapa hari lalu.
Tiba tiba ia teringat ChikaAra membuka handphone nya dan memberi pesan WhatsApp kepada Chika mengenai kabar Christy.setelah selesai ia kembali memasukkan hp nya dan menatap kembali adiknya yang mungkin sebentar lagi akan di makamkan.
Ia juga sempat memfoto Christy di dalam peti agar nanti ia bisa kasih lihat pada Chika.Sad end or happy end ?
Jangan lupa vote biar author nambah semangat buat up cerita nya🦷
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SITTER CH2
FanfictionYessica Tamara/Chika,dia adalah anak tunggal yang tinggal bersama kedua orang tuanya.mereka tinggal dengan biaya kecukupan.pada suatu hari Chika mendapat tawaran untuk bekerja di rumah seseorang.apakah Chika menerima nya? jeng jeng jeng