"DIA TIDAK PERLU BALAS DENDAM. SUDAH CUKUP SENANG KARENA DITEMUKAN."
°•°•°•°
Ini adalah kali pertama Bachira menginjakkan kaki didalam kantor kepolisian. Berbeda dengan Rin yang terkadang memang berkunjung karena ayahnya adalah seorang anggota polisi.
Kedatangan dua muda dengan laporan mereka atas penemuan jenazah benar-benar sukses membuat seisi tempat itu menjadi lebih sibuk dari biasanya.
Mengapa hanya ada Rin dan Bachira ditempat itu? Ya, setelah berbincang-bincang cukup lama, Isagi, Chigiri, Bachira, dan Rin sepakat untuk membuat laporan mengenai jenazah siswa SMP didalam rumah kosong tersebut.
Atas usulan Rin pula, sebaiknya Chigiri dan Isagi berpura-pura tidak tahu. Sebab mereka juga tidak melihat langsung bagaimana rupa dari jenazah tersebut.
Rin menggaruk-garuk kepalanya. Sejujurnya ia jengkel karena dirinya harus terlibat lebih jauh. Tapi, tidak ada pilihan lain.
"Ngomong sesuai skenario yang kita bikin. Awas aja kalo elo keceplosan!" Gumam Rin begitu pelan. Ia khawatir karena banyak mata yang sepertinya memperhatikan mereka berdua. Akan merepotkan jika Bachira membeberkan perihal mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan sosok yang tak kasat mata.
"Minta bantuan Papih lo aja, sih..." Celetuk Bachira santai. Tak lama kemudian, ia mengelus-elus kepalanya yang sedikit berdenyut karena dihantam oleh buku jemari Rin yang terkepal kuat.
"Lo pikir segampang itu, hah?" Rin memejamkan matanya sejenak. Meskipun usul asal-asalan dari Bachira tadi bisa saja dicoba, tapi Rin enggan melakukannya.
Otak Rin mulai bekerja lagi. Ia masih ingat bagaimana rupa dari jenazah tersebut, dan pihak penyidik nantinya pasti akan tetap mencurigai Rin serta Bachira.
Walau pada kenyataannya mereka berdua bukanlah pelakunya, meminta bantuan seperti yang dikatakan Bachira malah akan merusak nama baik ayahnya.
Rin tidak ingin hal itu sampai terjadi.
Peranan organisasi kepolisian, khususnya pihak penyidik yang bertugas untuk mencari tahu dan menunjuk siapakah yang telah melakukan tindak pidana pembunuhan. Serta bertugas mengumpulkan bukti-bukti untuk menunjuk tersangka.
Karena seorang saksi bisa saja membuat laporan atau kesaksian palsu, guna menutupi tindakan kriminalnya itu.
Jadi, pihak kepolisian ingin memastikan sekali lagi. Apakah Rin dan Bachira terlibat atau murni hanya sebagai saksi penemuan jasad.
"Dik Bachira Meguru dan Dik Itoshi Rin, silahkan masuk." Seorang petugas muncul dari salah satu ruangan. Ia bicara dengan amat ramah, membuat Bachira tak berfirasat buruk pada orang tersebut.
Beda hal-nya dengan Rin yang terus mewaspadai siapapun yang akan berkomunikasi dengannya sekarang. Anggota kepolisian itu mungkin saja bersikap ramah agar bisa lebih mudah mengorek informasi dari dirinya dan juga Bachira.
Sebelumnya Rin mengira kalau ia dan Bachira akan diinterogasi secara terpisah. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
"Perkenalkan, saya Oliver Aiku. Salah satu anggota penyidik yang bertugas dalam kasus ini, mohon kerjasamanya!" Usai memperkenalkan diri, Aiku mempersilahkan Rin dan Bachira untuk duduk di kursi yang berhadapan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's like you - Blue lock X Haikyuu [ REVISI - UP ULANG ]
FanfictionChigiri Hyoma pantas mendapatkan title sebagai seorang malaikat. Seperti yang kita tahu, malaikat selalu saja berhubungan dengan sesuatu yang dinamakan kebaikan. Julukan malaikat itu terkadang membuat Chigiri merasa tidak pantas. Pikirnya, ia hanyal...