Part 1

1.7K 120 54
                                    

Singto terbangun dari tidurnya dengan tubuh yang terasa remuk, ia melihat pergelangan tangannya membiru, singto beranjak dari ranjang dan berjalan tertatih ke kamar mandi, ia menatap pantulan tubuhnya melalui cermin, dadanya di penuhi oleh kiss mark, pantatnya memerah akibat di tampar dengan kuat semalam, rambutnya juga terasa rontok.

Singto menatap melalui cermin seorang pria tampan berjalan menghampiri dirinya dan memeluk tubuhnya dari belakang hingga membuat singto meringis kesakitan karna pantatnya bersentuhan dengan tubuh kekasihnya.

"Jangan peluk aku terlalu kuat, ini benar-benar sakit, dad" ucap singto.

"Ini akibat jika kamu berani bermain di belakang ku, sayang" ucap sang kekasih sembari mengendus leher singto.

"Aku tak pernah selingkuh, dad!!" Ucap singto kesal.

"Tapi kamu bicara sambil tertawa dengannya kemarin!" Ucap krist marah.

Singto menangis mendengarnya, tubuhnya seperti ini karna semalam dia di hukum oleh sang kekasih, krist memukul dan menyetubuhinya dengan kasar hingga membuat beberapa bagian tubuhnya membiru.

"Jangan menangis! Aku tak suka melihat mu menangis!!" Teriak krist.

Singto menghapus air matanya, sedangkan krist langsung pergi dari kamar mandi meninggalkan singto sendiri.

Sedikit cerita tentang keduanya, krist dan singto menjalin hubungan sejak 3 bulan yang lalu, namun akhir-akhir ini krist terlihat berubah tak seperti awal mereka menjalin hubungan.

Krist berubah menjadi seorang pria yang posesif dan kasar, dulu saat mereka baru saling mengenal krist terlihat seperti pria yang baik dan penyayang namun sekarang krist bahkan rela melukai dirinya hanya karna kecemburuan krist yang tak jelas itu.

Mereka bertemu di sebuah pesta ulang tahun teman singto dan krist datang ke acara tersebut karna ia salah satu rekan bisnis papa teman singto itu.

Sejak pesta berlangsung krist terus memperhatikan singto bersama teman-temannya, di saat singto sendiri, dia memberanikan diri untuk mengajak singto berkenalan dan meminta nomor ponsel singto.

Perbedaan usia keduanya begitu jauh, singto baru berusia 20 tahun sedangkan krist sudah 37 tahun sekarang.

Krist juga seorang duda beranak satu, usia anak krist bahkan sudah 17 tahun, hanya lebih muda 3 tahun dari singto.

Krist mengatakan pada singto jika dulu dia menikah muda, ia dan istrinya bercerai saat anak mereka menginjak usia 1 tahun, setelah bercerai dengan istrinya, krist memenangkan hak asuh anak mereka, krist membesarkan anaknya seorang diri hingga sekarang.

Singto menyukai krist, walau perbedaan usia mereka yang begitu jauh, krist juga terlihat sangat baik padanya, krist bisa memberikan sosok ayah yang tak pernah singto rasakan karna dia memang hanya sebatang kara di dunia ini.

Krist bisa menjadi daddy dan pacar untuknya dalam waktu yang sama, krist memberi singto semua yang tak pernah singto rasakan.

Satu tahun saling mengenal 3 bulan yang lalu krist menyatakan perasaannya pada singto, tanpa pikir panjang singto langsung menerima krist menjadi kekasihnya. Singto tak peduli jika calon anak tirinya seumuran dengan dirinya yang dia perdulikan hanya kenyamanan yang krist berikan untuknya.

Tapi sekarang dia menyesalinya. Sifat asli krist mulai terlihat akhir-akhir ini, krist seorang iblis berwujud manusia, krist sangat posesif padanya, jika krist cemburu krist tak akan segan untuk memukul dan menyiksa singto.

Singto sudah sering meminta putus namun krist malah memukul dirinya hingga membuat singto takut padanya sekarang. Singto pernah bertanya apa krist mencintainya? Dan krist selalu menjawab jika dia sangat mencintai singto, dia hanya tak mau miliknya dekat dengan orang lain, dia tak mau miliknya tersenyum atau tertawa untuk orang lain, krist hanya menginginkan miliknya untuk dirinya sendiri.

Ya, sekejam itu krist.

Setelah hampir 30 menit berada di dalam kamar mandi, kini singto keluar dari sana. Singto memakai pakaian kantornya, dia memang bekerja di perusahaan krist sebagai sekretaris krist.

Singto memang tak kuliah, dia bahkan hanya tamat SMA, tapi krist menjadikan singto sebagai sekretarisnya, itu karna krist yang selalu ingin berada di dekat singto.

Singto juga termasuk pria yang pintar, walau dia tak kuliah namun singto cepat belajar tentang pekerjaannya dan sekarang dia sudah menguasai itu semua.

Setelah berpakaian rapi, kini singto keluar dari kamar berjalan ke depan, di pertengahan jalan ia bertemu dengan seorang gadis remaja yang menatap dirinya sinis.

"Cih, dasar jalang!" Umpat jessie, anak krist yang baru berusia 17 tahun itu.

Singto hanya diam tak menghiraukan jessie dan lebih memilih untuk pergi dari sana, jessie memang tak pernah menyukai singto, jessie bahkan terang-terangan menolak hubungan daddynya dan singto.

Jessie tak mau daddynya menikah lagi, apa lagi dengan pria yang hanya berbeda 3 tahun dengannya, jessie menganggap jika singto hanya mencintai harta daddynya.

Di ruang tamu krist sudah menunggu kedatangan singto. Keduanya sama-sama beranjak pergi dari sana.

Krist membukakan pintu mobil untuk singto kemudian ikut masuk ke dalam.

Sang sopir mulai melajukan mobil untuk pergi ke kantor.

Singto duduk dengan gelisah karna pantatnya terasa perih.

"Jangan berbicara dengan teman mu lagi atau aku akan mengurung mu di kamar ku dan tak akan membiarkan mu keluar!!" Ucap krist.

"Y-ya... Phi..." Lirih singto, membuat krist menatap tajam ke arah singto.

"D-daddy... Maaf" gumam singto.

Krist memang meminta singto untuk memanggil dirinya daddy, krist tak suka singto memanggilnya phi.



****
Singto bekerja seperti biasa, terkadang ia keruangan krist untuk meminta tanda tangan kekasihnya itu dan fokus bekerja melupakan rasa sakit di tubuhnya akibat di siksa oleh sang kekasih semalam. Apa lagi pantatnya, singto merasa jika ia tak bisa duduk dengan tenang.

Saat jam istirahat, krist mengajak singto untuk makan siang di luar, di sepanjang jalan krist menggenggam tangan singto seolah mengatakan ke seluruh orang jika singto hanya miliknya. Banyak karyawan kantor menatap iri kepada singto.

Krist terlihat sangat mencintai singto dan selalu menjadikan singto ratu di hidupnya tanpa orang lain tahu sisi gelap krist yang suka menyiksa singto jika krist cemburu.

Pukul 5 sore jam kerja singto berakhir, singto membereskan pekerjaannya kemudian berjalan masuk ke ruangan krist.

"Ayo pulang, dad" ucap singto.

Mendengar itu krist langsung membereskan pekerjaannya, ia tak mau sang kekasih menunggu lama.

"Hmm... Aku ingin pulang ke rumah ku sendiri" ucap singto dengan nada yang sedikit kecil, ia juga takut mengatakan itu sebenarnya.

"Apa kamu ingin selingkuh!?" Tanya krist dengan nada yang sedikit membentak.

"T-tapi kita belum menikah, aku tak mungkin pulang ke rumah daddy setiap hari. Apa lagi jessie tak pernah menyukai ku" ucap singto.

"Apa kamu ingin kita menikah? Besok aku akan mengurus semuanya" ucap krist.

"T-tidak... Aku belum siap, dad" ucap singto.

Bukan tanpa alasan singto mengatakan itu, jika krist selembut awal mereka berkenalan mungkin dia mau di ajak oleh krist menikah sekarang, tapi faktanya krist berubah, krist suka berbuat kasar padanya, singto takut dia mengambil keputusan yang salah lagi.

Kesalahan terbesarnya cukup dengan dia menjalin hubungan dengan krist sekarang, singto tak mau semakin jatuh ke pelukan krist, sejujurnya singto juga tengah memikirkan cara untuk lari dari krist.
















Tbc.

The cruel boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang