Part 11

672 88 43
                                    

Tae menghentikan mobilnya di depan rumah singto, ia melihat ke samping marwin tidur di dalam pelukan singto begitu juga dengan singto yang tidur sembari bersandar di kursi mobil, keduanya terlihat sangat menggemaskan di saat bersamaan.

Tae mendekatkan tangannya di wajah singto dan mengusap pipi singto sehingga membuat singto terbangun dari tidurnya.

"Apa kita sudah sampai?" Tanya singto dengan suara khas bangun tidur.

"Ya, kamu terlihat sangat lelah" ucap tae.

Singto membuka pintu mobil dan keluar dari mobil di susul oleh tae.

"Apa tak ingin mengajak ku masuk?" Ucap tae, singto tak mengeluarkan suaranya sedikit pun saat keluar dari mobil, minimal berbasa-basi mengajaknya masuk dan membuatkannya makan malam kan?

"Aku lelah dan ingin beristirahat" ucap singto.

"B-baiklah" gumam tae.

Singto menggendong marwin membawanya masuk ke rumahnya.

Sedikit cerita tentang singto, 3 tahun yang lalu dia melarikan diri ke kota jepang, tanpa persiapan apapun dan uang seadanya, singto sempat menjadi gelandangan di jepang, tanpa pekerjaan dan tanpa rumah.

Singto terbang ke jepang tanpa mempersiapkan semuanya lebih dulu karna dia sangat takut akan di temukan oleh krist, jadi saat dia mendarat di jepang singto hanya membawa pasport dan beberapa helai baju yang di bawanya.

Hampir 3 hari singto hidup di jalanan, akhirnya dia bertemu dengan tae. Karna mereka saling mengenal, tae juga rekan bisnis krist, singto langsung meminta tolong pada tae, singto menceritakan semuanya kenapa dia bisa tiba di jepang tanpa apapun. Dia mengatakan jika dia melarikan diri dari krist.

Tae berbaik hati menampung singto bahkan memberi singto pekerjaan. Beberapa minggu tinggal bersama tae, singto merasakan perubahan aneh di tubuhnya, dia sering mual dan merasakan pusing, terakhir dia sempat pingsan dan tae langsung membawa singto ke rumah sakit.

Dokter mengatakan jika singto sedang hamil 3 bulan saat itu, tae dan singto terkejut mendengar itu. Ayolah semua orang tahu jika singto adalah pria!? Bagaimana singto bisa hamil? Sang dokter menjelaskan semuanya secara detail dan ternyata memang ada beberapa pria di dunia ini bisa hamil.

Tae bertanya, siapa ayah dari janin yang di kandung oleh singto? Dan singto menjawab itu krist. Bukankah krist memang kekasihnya?

Karna singto hamil, dia juga sudah mendapatkan pekerjaan dari tae, singto memutuskan untuk mencari rumah sewa sendiri, singto tak ingin merepotkan tae lagi, apa lagi dengan keadaannya yang sedang hamil saat itu.

Singto tak marah maupun kecewa pada keadaannya, dia tak menyalahkan kehadiran janin kecil di perutnya, singto malah menjaga janinnya dengan baik walau dia tahu ayah dari janin yang di kandungnya sangat kejam bahkan sering menyiksa dirinya.

Singto melewati masa-masa sulitnya sendiri, hingga dia berhasil melahirkan bayi mungil laki-laki yang di berinya nama marwin. Singto sempat mengambil cuti melahirkan selama tiga bulan setelah itu marwin selalu di titipkannya di day care atau jika tae tidak sibuk, tae akan menjaga marwin untuk singto.

***
Singto merebahkan anaknya di box tidurnya, setelah itu ia berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Seharian ini dia memang berada di luar, dia dan tae mengajak marwin liburan ke pantai.

Tae sudah di anggap seperti saudara oleh singto, tae selalu ada di saat singto membutuhkan seseorang jika dia sedang kesulitan. Tae benar-benar penyelamat untuknya walau terkadang sedikit menyebalkan.

Setelah mandi dan berpakaian lengkap singto merebahkan tubuhnya di atas ranjang mengistirahatkan tubuhnya. Tiba-tiba dia mengingat krist sekarang, apa kabar dengan pria itu? Singto menggelengkan kepalanya berusaha membuang bayang-bayang krist kemudian ia memejamkan matanya dan terlelap terbang ke alam mimpi.










*****
Di tempat lain saat ini, jessie berhasil membawa krist keluar dari penjara bawah tanah, saat ini krist tengah duduk di ranjang dengan jessie yang duduk di sampingnya.

"Aku berjanji akan membantu daddy mencari singto, aku akan membawa singto ke hadapan daddy dan akan merestui hubungan kalian. Maaf jika aku sempat tak merestui hubungan kalian waktu itu" ucap jessie.

"Jangan bahas singto lagi, daddy tak ingin mendengar nama itu" ucap krist.

"Baiklah, sebaiknya daddy mandi lalu beristirahat. Besok kita pergi bersama, kita ke salon dan menggunting rambut daddy, kita melakukan perawatan bersama, kita shopping, kita makan siang bersama, kita melakukan banyak hal yang kita lewatkan 3 tahun ini!!" Ucap jessie bersemangat.

"Ya, terima kasih sudah menyelamatkan perusahaan" ucap krist sembari mengusap rambut anaknya.

"Ayolah itu akan menjadi warisan ku, aku pasti akan menyelamatkan warisan ku kan?" Ucap jessie sambil tertawa terbahak-bahak.

Krist tersenyum melihat tawa jessie, dia merasa sangat bodoh telah melewatkan tumbuh kembang jessie tiga tahun ini.

"Apa daddy mau kembali ke kantor?" Tanya jessie.

"Tentu..." Ucap krist.

"Hore!? Daddy jadi CEO dan aku akan menjadi sekretaris daddy" ucap jessie bahagia.

"Apa kamu tak ingin fokus kuliah?" Tanya krist.

"Tidak, aku ingin bekerja di kantor bersama daddy" ucap jessie.

"Baiklah, daddy ingin mandi sekarang. Kamu kembali ke kamar mu" ucap krist.

"Siap, dad!?" Ucap Jessie.

Krist berjalan menuju kamar mandi, dia menghidupkan shower dan berdiri di bawah shower yang mengalir. Krist mengusap rambut panjangnya memberinya shampo agar tak kusut.

Alasan krist keluar dari penjara bawah tanah memang karna jessie, ucapan off dan tay tadi siang benar-benar menyentuh hati krist. Benar juga, bukankah dia harus turun tangan sendiri dalam mencari sang pujaan hati? Krist tak mungkin hanya mengandalkan orang-orang suruhannya kan?






















Tbc.

The cruel boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang