Part 9

623 93 56
                                    

Hari-hari berlalu, jessie bersikap seolah tak tahu apa-apa di hadapan daddynya namun dalam diam dia selalu mencoba mencari dimana daddynya menyimpan kunci jeruji besi tempat singto di kurung.

Apa lagi singto mengatakan jika ternyata daddynya sedang mempersiapkan pernikahan mereka, membuat jessie semakin takut jika daddynya akan segera menikah dengan singto. Ia harus bisa mengeluarkan singto dari penjara sebelum daddynya sendiri yang mengeluarkan singto lalu membawa singto ke atas altar.

Jessie berjalan ke ruang bawah tanah, namun langkahnya terhenti saat dia mendengar suara daddynya dan singto yang sedang berbicara.

"Apa masih mual?" Terdengar suara krist yang sepertinya sangat khawatir.

"Ini pasti karna selama satu bulan lebih aku tak terkena sinar matahari. Keluarkan aku dari sini, phi. Ku mohon, kepala ku sangat pusing sekarang" ucap singto.

"Sebentar lagi, baby. Pihak WO mengatakan persiapan pernikahan kita sudah 80% hampir selesai" ucap krist.

Tiba-tiba singto merasakan mual lagi, ia memuntahkan isi perutnya di baju krist karna posisi krist yang sangat dekat dengannya.

"Shit!" Gumam krist sembari membersihkan bajunya yang terkena muntahan singto.

Krist melihat wajah singto sangat pucat, sekarang singto memilih untuk duduk menenangkan dirinya sendiri.

"Aku mengganti baju ku sebentar" ucap krist sembari berjalan keluar dari jeruji besi tersebut tak lupa krist mengunci pintunya dan pergi dari sana.

Setelah daddynya pergi, jessie juga berjalan keluar dari sana mengikuti dimana daddynya menyimpan kunci tersebut.

Krist masuk ke kamarnya dan menyimpan kuncinya di atas nakas samping ranjang kemudian ia pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya dan mengganti bajunya.

Jessie masuk ke dalam kamar krist, ia mengambil satu kunci cadangan kemudian keluar lagi. Ia tersenyum bahagia melihat kunci yang di carinya berada di tangannya kemudian ia pergi ke kamarnya.
.
.
.
.
.
Persiapan pernikahan sudah 95% hampir selesai, krist sibuk hari ini karna ingin menyebar undangan kepada teman-teman terdekatnya.

Setelah memastikan krist pergi, jessie pergi ke ruang bawah tanah. Ia membuka pintu jeruji tempat singto di kurung dan mengeluarkan singto dari sana.

"Jangan pernah kembali lagi di hadapan ku dan daddy" ucap jessie.

"A-aku berjanji, aku akan pergi sejauh mungkin. Walau aku tahu kamu tak menyukai ku, tapi aku tetap berterima kasih pada mu" ucap singto.

"Hmm, silakan pergi. Daddy sedang tak ada di mansion hari ini" ucap jessie.

"Kemana phi krist?" Tanya singto.

"Menyebar undangan pernikahan kalian" ucap jessie.

"O-oh... B-baiklah, aku pergi dulu" ucap singto kemudian ia langsung bergegas keluar dari ruang bawah tanah tersebut.


****
Off menatap kartu undangan yang di berikan oleh krist. Ia tersenyum senang akhirnya sahabatnya menikah setelah menduda sekian lama.

"Ini pasti akan menjadi pernikahan paling mewah tahun ini" ucap off.

"Aku pasti memberikan yang terbaik untuk singto" ucap krist.

"Dimana singto? Sudah satu bulan lebih aku tak melihatnya, dia juga tak terlihat datang ke kantor" ucap off.

"Dia masih dalam masa hukuman, off. Jika kami sudah menikah nanti baru dia kembali bekerja seperti semula" ucap krist.

"O-oh... Jadi kamu melarangnya bekerja?" Ucap off.

"Ya" jawab krist singkat.

"Tolong bantu aku menyebar semua undangan ini ke rekan bisnis ku, aku sudah terlalu lama keluar hari ini. Aku akan pulang sekarang" ucap krist.

"Cih, kamu terlihat tak betah berada di luar semenjak singto kamu larang bekerja" ucap off.

"Tentu saja, hari-hari ku terasa sepi tanpa singto di sisi ku" ucap krist membuat off seperti ingin muntah mendengarnya.


***
Saat tiba di rumah, krist langsung melangkahkan kakinya ke ruang bawah tanah ingin menemui sang kekasih.

"Baby, aku pulang--" ucapan krist terhenti saat dia tak melihat keberadaan singto lagi.

*Deg... Kemana singto? Bagaimana singto bisa melarikan diri dari penjara itu? Krist langsung bergegas pergi ke ruang cctv mengecek cctv yang ada di mansionnya namun cctv itu tak menangkap satu pun gerak gerik singto.

Singto memang keluar dari rumah dengan menghindari cctv, dia berjalan di titik dimana cctv tak akan bisa menangkap keberadaan dirinya. Hey, singto sudah sangat sering menginap di mansion krist jadi wajar singto tahu titik mana yang tak tertangkap cctv.

Karna tak menemukan apapun krist langsung keluar dari ruangan tersebut.

"SEMUA BERKUMPUL DI SINI!!!!" Teriak krist sehingga membuat para maid yang sedang bekerja terkejut mendengarnya.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit seluruh para pekerjaan di mansion besar krist berkumpul di hadapan sang majikan.

"APA KALIAN MELIHAT SINGTO TADI DI SINI?" Tanya krist yang sepertinya terlihat sangat merah, terlihat dari matanya yang memerah menahan amarah.

"T-tidak tuan" ucap salah satu maid tersebut.

Krist langsung pergi dari sana, dia berjalan menuju kamar jessie.

Jessie terkejut saat melihat kedatangan daddynya.

"Apa kamu melihat singto?" Tanya krist.

"A-aku tak tahu, dad. Bukankah singto tak pernah ke sini selama sebulan ini" ucap jessie.

Krist langsung keluar dari kamar jessie membuat jessie bernafas lega. Jessie beranjak dari meja belajarnya dan berjalan mengikuti kemana daddynya pergi.

Krist terlihat mengamuk dengan memberantakan isi mansion, menendang sofa dan meja dan memecahkan banyak barang-barang mewah yang terpajang di ruang tamu.

"D-daddy..." Ucap jessie ketakutan.

Krist menghentikan kegiatannya dan menatap anaknya.

"D-daddy kenapa?" Lirih jessie.

"Sebaiknya kamu istirahat sekarang, daddy ingin pergi" ucap krist.

***
Hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan kecepatan di atas rata-rata akhirnya krist tiba di rumah singto.

"Sing!!" Teriak krist sembari mengetuk pintu.

"Buka pintunya, baby atau kamu akan menyesal nanti!!" Teriak krist.

Karna tak ada respon dari singto, krist menendang dan memukul pintu rumah tersebut hingga pintunya rusak. Krist berjalan masuk ke dalam rumah singto mencari keberadaan sang kekasih, namun ia tak menemukan apapun di sana.

Air mata krist menetes membasahi pipinya, apa singto pergi darinya? Krist berjalan menuju kamar singto namun ia tak menemukan keberadaan singto di sana.

Krist membuka lemari dan melihat pakaian singto, hanya tersisa sebagian di sana sebagian sudah di bawa oleh singto.

"Kamu melarikan diri dari ku, baby? Percayalah jika aku menemukan mu aku akan membuat mu hancur sehingga kamu tak berani pergi walau hanya satu langkah dari ku" gumam krist sembari meremas tangannya sendiri.

"Aarrghhh!!!" Teriak krist sembari menendang apa yang ada di kamar singto dan memberatakan isi kamarnya hingga terlihat seperti kapal pecah.

















Tbc.

Inikan yang kalian mau 😋

The cruel boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang