Part 7

623 83 42
                                    

Singto terbangun di sebuah ruangan yang terasa asing baginya, ia berpikir jika dia akan berakhir di rumah sakit namun ternyata dugaannya salah, singto berada di sebuah ruangan kosong, dia terbaring di lantai dan tengah kedinginan sekarang, kakinya terasa membengkak mungkin karna di tendang oleh Krist berulang kali kemarin.

Singto meringis sakit, dia mencoba beranjak dan berjalan mencari pintu keluar namun ia tak menemukan pintu. Singto berada di sebuah ruangan yang sangat mirip dengan penjara, tak ada pintu di sana, hanya ada jeruji besi sebagai pintu.

 Singto berada di sebuah ruangan yang sangat mirip dengan penjara, tak ada pintu di sana, hanya ada jeruji besi sebagai pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bayi ku sudah bangun, hmm?" Ucap krist yang baru saja datang.

Krist datang dengan membawa nampan berisi makanan untuk singto.

Krist membuka pintu jeruji besi tersebut kemudian masuk ke dalam sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Krist membuka pintu jeruji besi tersebut kemudian masuk ke dalam sana.

"Apa kamu tahu jika aku sangat mengkhawatirkan mu, baby? Kamu pingsan sejak semalam hingga malam ini dan itu sudah hampir 22 jam" ucap krist.

Singto terkejut mendengarnya, jadi dia pingsan selama itu? Tapi kenapa krist tak membawanya ke rumah sakit dan malah mengurung dirinya di ruangan kosong?

"Makan dulu, sayang" ucap krist.

"Tolong lepaskan aku, phi. Aku bukan binatang yang bisa phi kurung di sini" ucap singto.

"Daddy, baby. Sejak kapan kamu memanggil ku phi, hmm?" Ucap krist lembut.

"Hikkss... A-aku membenci mu! Aku ingin putus, tolong lepaskan aku" ucap singto sambil menangis.

"Melepaskan mu? Baby, aku sangat mencintai mu, aku tak mungkin melepaskan mu, baby" ucap krist sembari meletakan nampan yang di bawanya di lantai.

Krist berjalan menghampiri singto membuat singto mundur perlahan dengan kaki bengkaknya.

"Hikkss... Hikksss... L-lepaskan aku, phi..." Ucap singto sambil menangis.

Krist tersenyum mengerikan melihatnya, singto tak bisa bergerak lagi karna di belakangnya dinding, sehingga membuat tubuh singto menciut, ia duduk di lantai sambil menangis ketakutan.

The cruel boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang