*Ting... tong... terdengar suara bel rumah berbunyi, singto menghentikan kegiatannya, ia menggendong marwin membawanya berjalan ke depan untuk melihat siapa yang datang.
Singto membuka pintu rumah dan terkejut saat melihat keberadaan krist di depannya, bukankah tadi siang mereka masih beda negara? Bagaimana bisa malam ini krist berada di hadapannya? Itu yang berada di benak singto.
"Phi krist" ucap singto.
"Apa kamu terkejut? Aku sengaja ke sini karna aku merindukan mu dan marwin" ucap krist sambil tersenyum.
"Daddy" ucap marwin bahagia sembari menggerakan tubuhnya agar di gendong oleh krist.
Krist yang mengerti itu langsung mengambil alih marwin dari singto.
"Apa yang kamu lakukan seharian ini, sayang?" Tanya krist pada marwin.
"Awin main..." ucap marwin.
Krist menatap ke arah singto sehingga membuat singto sedikit gelagapan. Apa dia harus mengatakan jika tadi siang dia ke pantai bersama tae? Tapi bukankah krist mengatakan jika dia sudah berubah?
"K-kami ke pantai tadi siang" ucap singto.
"Wow, apa itu seru? Bersama siapa?" Tanya krist sembari menatap mata singto, krist hanya penasaran apa singto akan bicara jujur padanya?
"Bersama teman ku" ucap singto sembari menatap ke arah lain. Entah kenapa singto merasa takut untuk menatap mata krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
The cruel boyfriend ✓
Novela JuvenilAwalnya tak ada yang aneh dari kekasihnya, mereka saling mencintai satu sama lain namun seiring berjalannya waktu sifat asli sang kekasih mulai terlihat oleh singto. krist, kekasihnya.. pria yang baru beberapa bulan di kenalnya, pria yang mampu memb...