06: Terciduk

315 225 541
                                    

Uhuy met malam Minggu every1!!

Part ini gak akan siksa Zenia kok🤞🏻

Mau tanya dong, kalian asal mana aja??

Okey sblm lanjut janlup vote dan ramaikan komentar di setiap paragrafnya 🔥🔥

Tandai typo!

____♡♡____

Siang ini, kelas XI IPA3 sedang melakukan olahraga di tengah lapangan. Termasuk Zenia, gadis itu baru saja selesai pengambilan nilai praktek bola basket.

Zenia mengambil Tumbler miliknya yang sengaja ia isi dengan susu putih dingin. Sebelum berangkat sekolah, Zenia menyempatkan diri membuat susu putih dingin tanpa sepengetahuan Mawar. Ya, gadis itu melakukan apapun tanpa sepengetahuan Mawar. Dia hanya tidak ingin membuat keributan di pagi hari.

"Woi! Beliin gue air putih di kantin!" Suara berat itu berhasil mengejutkan Zenia. Untung saja tidak tersedak.

Zenia menoleh menghadap Altezza. Lalu, menyodorkan Tumbler satunya berisi susu putih dingin yang masih penuh. Zenia sengaja membawa dua Tumbler untuk dirinya dan Altezza.

"Ngapain ngasih gue ginian?!" Tumbler itu di tepis hingga jatuh ke bawah. Semua yang ada di lapangan ikut menyaksikan momen tersebut.

"Aku tahu kamu suka susu putih dingin. Makanya aku buatin sebagai tanda terimakasih aku ke kamu, karena udah nolongin aku dari tiga orang jahat itu." Zenia memberanikan diri mengucapkan kalimat sebanyak mungkin. Sebagai informasi, Nathan hari ini tidak masuk sekolah. Mungkin sedang ijin mengurus adiknya di rumah sakit. Kalau Nathan melihat kejadian ini, bisa-bisa Altezza dan Nathan menjadi tontonan karena berkelahi di tengah lapangan.

Altezza berdecak sebal. Ia membuang pandangannya ke arah lain dan kembali menatap gadis berambut kepang dua ini. Sedangkan Zenia mengambil Tumbler itu. "Ck, lo mau bikin gue diabetes lagi? Hah!" Kali ini Zenia menggeleng.

"Ini nggak semanis kaya kemarin kok, kamu yakin nggak mau terima ini?" Sebenarnya Altezza ingin sekali menerima susu itu. Apa lagi di dalam Tumbler itu banyak sekali es batunya.

"Nggak!" Tolak Altezza mentah-mentah. "Buruan ke kantin, gue haus. Lo mau gue mati karena kehausan?" Akhirnya Zenia memutuskan ke kantin untuk membeli air mineral. Sementara dua Tumbler itu di letakkan di teras lapangan.

Altezza menelan Saliva nya susah payah. Rasa hausnya semakin menjadi-jadi saat melihat susu segar di dalam Tumbler itu. "Tahan Za, lo nggak boleh ambil itu." Katanya seraya menahan diri untuk tidak tergoda.

Sekeras apapun dirinya menahan, tetap saja rasa hausnya semakin bertambah. Kepala Altezza menoleh ke kanan dan kiri, memastikan kalau Zenia masih berada di kantin. Merasa sudah aman, Altezza mengambil Tumbler yang masih terisi penuh lalu meneguk nya hingga kandas.

"Katanya nggak mau, kok di minum?" Altezza sontak terkejut dan hampir menyemburkan susu itu di hadapan Zenia. Sial! Altezza ketauan. Cowok itu mengembalikkan Tumbler yang sudah habis ke Zenia. Baru kali ini seorang Altezza Sky Dirgantara di buat malu oleh babunya sendiri.

Altezza menetralkan ekspresi nya. Walaupun sudah di buat malu, ia harus tetap menjaga image nya di hadapan Zenia. "Lo kelamaan, gue keburu haus." Setelah mengatakan itu, Altezza meraih botol mineral di tangan Zenia lalu pergi begitu saja.

SERPIHAN LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang