SERPIHAN LARA

01: Memilih

Haii happy weekend semua🙌🏻

Gimana kabar kalian?
Semoga selalu baik ya:)

Sebelum baca, alangkah baiknya vote dan ramaikan komentar di setiap paragrafnya🔥

Tarik nafas dulu.. Oke udah siap?

Go!

☆☆☆☆

"Zenia, mau ikut ayah atau ibu?"

Zenia Queen Azalla Gadis cantik berusia tujuh belas tahun itu menunduk sambil memainkan jari jemarinya. Matanya sudah memerah menahan air mata supaya tidak terjatuh.

"Zenia jawab!"

Ini yang Zenia benci, gadis itu menangis serta pundak yang bergetar hebat. Kedua orangtuanya selalu saja bertengkar setiap hari. Ini yang Zenia takutkan ketika kedua orangtuanya meminta Zenia untuk memilih diantara keduannya.

"Aku nggak mau pilih salah satu dari kalian. Zen mau Ibu sama ayah disini sama-sama." Ujarnya dengan suara yang bergetar.

"Nggak bisa Zen. Semuanya udah berubah, gak ada yang bisa Ibu sama ayah pertahankan!" Sarkas Mawar ibu kandung Zenia.

Bukannya menjawab, Zenia semakin terisak-isak tangisannya. Sekeras apapun Zenia menahan orangtuanya untuk tidak pergi tetap saja, mereka tidak akan sama seperti dulu kala. Kebahagiaan sekejap hilang begitu saja ketika rumah tangga yang di bangun kokoh menjadi runtuh berkeping-keping.

"Pergi kamu mas!" Usir mawar kepada Dani, suami sekaligus papa Zenia.

Dani mengangkat pandangannya ke arah Mawar. Lalu lengannya sudah menggapai tangan Albyan. "Baik, saya akan membawa Byan. Kamu urus dua anak perempuan itu!" Setelah mengatakan itu, Dani melenggang pergi membawa putra sulungnya bernama Albyan.

Albyan Sean Javion putra pertama dari mawar dan Dani sekaligus kakak Zenia. Albyan sudah mamasuki pendidikan S2 di Universitas Indonesia.

"Abang! Jangan tinggalin Zen!" Teriak Zenia histeris. Ingin rasanya mengejar Albyan tetapi mawar sudah menahannya.

Maaf Zen, Abang udah gagal. Batin Byan.

"Ck. Apa sih gitu doang nangis. Kan besok-besok masih bisa ketemu!" cibir Zoya di samping Zenia.

Zoya Khansa Dania adik tiri Albyan dan Zenia. Zoya adalah anak asing yang di temukan mawar di dekat sungai. Umurnya sama seperti Zenia menginjak tujuh belas tahun namun bersekolah di lain tempat. Mawar sengaja memisahkan keduanya untuk bersekolah di sekolah lain.

☆☆☆☆

Sudah dua Minggu setelah pertikaian Mawar dan Dani. Sudah dua Minggu juga Zenia merasakan kehampaan yang menimpa dirinya. Sosok Albyan sudah tidak ada lagi di dekatnya, laki-laki itu yang selalu menjadi tameng jika Zenia sedang di marahi Mawar. Tapi sekarang, Zenia harus bisa menghadapi semua ini tanpa kehadiran Albyan.

Gadis berambut panjang yang sengaja di kepang dua baru saja sampai di SMA terbaru. Ya, Zenia baru saja pindah ke sekolah Zoya. Dengan alasan, Mawar tidak sanggup jika membayar dua sekolah. Jadi Zoya dan Zenia di sekolahkan di sekolah yang sama.

Langkah kaki nya terus berjalan ke arah koridor. Seingat Zenia, kelasnya berada di lantai dua, XII IPA 3. Sorot matanya melirik ke samping kiri dan kanan, ada rasa bahagia di benak hati Zenia karena bisa satu sekolah dengan adik tirinya bernama Zoya. Tetapi Zoya berada di kelas yang berbeda. Walaupun begitu, Zenia tetap senang, mungkin dengan dirinya pindah ke sekolah ini, hubungan Zoya dan Zenia bisa semakin dekat layaknya seorang kakak dan adik.