Haiii^^
Gimana chapter kmrn? Shock banget kan?? Hehe
Aku ngakak banget bacain komen kalian yg sama2 terkejodd, tapi aku nemu beberapa komen yg ngebela Zoya, finally ada yg memihak Zoya 🤣👍🏻
Spam komen pake hastag #altezzasadboy skrg dia beneran jadi sadboy cuuyy gagal jadi starboy😭😭
Dh yu lanjut, tandai typo ‼️
____♡♡____
Suasana di kelas XII IPA 3 sangat ramai. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia hari ini sedang berhalangan masuk, jadi kelas XII IPA 3 dinyatakan jamkos.
Altezza sedang asik bermain gitar bersama Davino. Di kelas Davin juga sama sedang jamkos. Jadi, dia menghampiri kelas Altezza untuk menghilangkan rasa bosan.
"Al, lo yakin cewek secantik Zenia di jadiin babu?" Tanya Davin penasaran.
Altezza berhenti memainkan gitar. Lalu, matanya menatap Zenia yang sedang menulis tugas yang di berikan Bu Devi. "Bukan urusan lo."
Davino menoyor kepala Altezza. Dia juga penasaran dengan gadis yang bernama Zenia. Pasalnya, setelah pertemuan Davin dan Zenia kemarin, cowok itu semakin tertarik ingin dekat dengan Zenia. Tetapi, Altezza selalu saja melarangnya dengan alasan, dia babu gue, dan lo jangan usik dia selain gue.
"Jangan-jangan lo suka sama tuh cewek? Secara kan dia cantik, rambutnya selalu di kepang dua, terus juga manis. Kalo di bandingin Zoya sih masih kalah jauh sama Zenia."
Altezza berdecak sebal. "Udah mujinya?" Altezza memberi tatapan dingin ke arah Davin.
"Sensi amat kalo udah bahas Zoya," Ujarnya.
"Zoya bukan milik gue, bebas mau lo jadiin pacar." Katanya menyerahkan Zoya kepada Davino. Mentang-mentang jadi mantan makin seenaknya.
"Ogah!"
Kedua netra Davin melihat gadis berambut panjang di kuncir kuda itu berjalan ke arah keluar. "May, mau kemana?" Tanya Davin selalu kepo dengan urusan orang.
"Bukan urusan lo! Jangan ikutin gue." Jawabnya lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Davin. Sementara Davin mengelus dada sambil menggeleng-geleng heran. Bisa-bisanya dia berteman dengan gadis itu.
"Zen," gadis itu memberhentikan aktivitasnya lalu menoleh kearah Altezza. "Beliin gue air Mizone di kantin." Kata Altezza sambil menyodorkan lembaran uang lima puluh ribu kepada Zenia.
Tanpa jawaban, Zenia berdiri mengambil uang itu lalu pergi kekantin. Davin yang melihat itu hanya memainkan alisnya naik turun menggoda Zenia.
"Stres."
____♡♡____
BYUR!
Tubuh Zenia tersiram es jeruk milik Zoya. Cewek itu sengaja menumpahkan minumannya kearah Zenia. Sedangkan Zoya, sudah tertawa puas melihat Zenia yang sok polos ini.
Setelah kejadian kemarin, Altezza maupun Chandra menutup mulut rapat-rapat berita tentang Zoya hamil. Bahkan gadis itu masih berani datang kesekolah tanpa rasa malu. Mungkin, Zoya pikir murid lain belum curiga karena perut Zoya belum terlihat buncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN LARA
RomanceKatanya, kasih sayang Ibu itu sepanjang masa. Kok aku nggak pernah merasakannya? "Aku sehina itu, Bu?" 𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠‼️ 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐥𝐚𝐠𝐢𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐤𝐮. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚�...