15: Saksi Senja

207 101 774
                                    

Hai everyone, sawatde kha 😻

Di bab ini lumayan panjang, khusus buat Altezza sama Zenia. Aku harap kalian jangan kecewa ya sama alurnya.. Altezza punya kejutan di akhir paragraf 🤫

Vote n komen dlu biar makin rame, tandai typo ‼️

____♡♡____

Sedari tadi, Zenia terus menatap cermin yang ada di hadapannya. Zenia sengaja merubah gaya rambut menjadi terurai dan sedikit helaian rambut di kepang sebagai hiasan. Namun, dirinya masih ragu. Dia takut kalau teman-temannya akan mengejeknya.

"Apa aku kepang semua aja kali ya? Aku nggak pede di urai kaya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku kepang semua aja kali ya? Aku nggak pede di urai kaya gini." Gumam Zenia bingung.

"ZENIA! NATHAN SUDAH NUNGGU KAMU DI BAWAH!" teriakan Mawar berhasil mengejutkan Zenia. Dia menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan, pukul 06:35 terlalu lama didepan cermin, gadis itu sampai lupa kalau dirinya hampir saja telat.

"Iya bu, Zen turun!"

Zenia keluar dari kamar menuruni anak tangga. Terlihat di sana sudah ada Nathan yang sedang berbincang dengan Mawar.

"Kamu lama banget sih, Zen? Kasian pacar kamu nunggu lama." Zenia di buat cengo oleh perkataan Mawar. Padahal, Zenia dan Nathan itu hanya sahabat. Ingat SAHABAT. Tapi Mawar tetep kekeuh menganggap Nathan itu kekasih Zenia.

"Nathan sama Zenia nggak ada hubungan apa-apa, Tan." Ralat Nathan karena merasa tidak enak dengan Zenia.

Nathan melirik ke arah Zenia dengan tatapan berbeda. Kali ini Zenia sangat jauh berbeda seperti sebelumnya. Dia sangat cantik dengan rambut terurai.

Mawar menatap Zenia dengan tatapan biasa. Tidak seperti Nathan yang menatap penuh kagum. Masih cantikan Zoya! Ngapain dia rubah rambut kaya gitu? Mau cari perhatian sama Altezza? Awas aja kamu Zen! Batin Mawar.

"Ibu, aku pergi duluan ya?" Zenia menyalami punggung tangan Mawar begitupun dengan Nathan. Percayalah, Mawar hanya pencitraan di depan Nathan. Setelah bersalaman dengan Zenia, Mawar segera membasuh tangannya menggunakan sabun cair. Sejijik itu kah pada Zenia?

Kalau kalian tanya di mana Zoya, gadis itu sudah pergi bersama Chandra. Hubungan keduanya masih terlihat baik-baik saja. Chandra juga sering membelikan barang-barang mewah untuk Zoya dan Mawar. Walaupun Mawar tidak setuju dengan hubungan Zoya dan Chandra, tetapi wanita itu tetap menerima pemberian Chandra. Dasar ibu-ibu, kalau di sogok aja di terima terus!

"Ayo naik!" Titah Nathan. Sedari tadi Zenia hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya.

"Nath, aku balik ke kamar lagi aja ya? Nggak pede rambut aku di giniin." Ucap Zenia. Hal ini pertama kali di lakukan oleh Zenia. Biasanya gadis itu selalu di kepang dua tidak pernah di urai. Kecuali di dalam rumah.

SERPIHAN LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang