6. Jadi Rebutan

54.4K 3.9K 137
                                    

Hai Gaiseee👋
Kalian nunggu cerita Only gk?
Hehee, untuk yang udah VOTE
Love yu sekebon jangung

Jangan lupa VOTE dan KOMEN yaa
Biar tetap semangat nulis cerita sampai akhir

AWAS KESANDUNG TYPO 🙌
🧸
🧸
🧸
🧸
HAPPY READING GAISEEE😘

Varel tertawa. Bibir kecilnya terbuka lebar. Merasa lucu dengan apa yang dilakukan Varo tadi.

Hening

Tidak ada suara yang terdengar kecuali suara tawa Varel. Baru kali ini Varel tertawa. Biasanya Varel hanya akan tersenyum sambil memperlihatkan gigi susunya yang tersusun rapi.

Semua orang seakan terhipnotis begitu pun remaja yang baru kali ini melihat Varel. Dia berdiri di dekat pintu Mansion.

Tidak menyangka ada makhluk seindah itu dibumi.

"Apa dia malaikat?" batin Arvind


🧸🧸🧸

BAGIAN 6

"Babyy heyy, sini lihat nih Bang Varo punya mainan buat Baby"

Varo berusaha mengambil perhatian Varel yang sedari tadi tertuju pada Arvind. Di tangannya terdapat mainan yang tadi siang dibeli oleh Arthur dan Varel -Optimus Prime-.

Namun Varel tak acuh, kali ini dia begitu penasaran sebenarnya ada berapa orang yang berwajah sama.

"Capa?" Tanya Varel sambil menatap Arvind

Arvind yang dari tadi hanya diam tak tau harus bereaksi seperti apa, mengedipkan mata berulang kali.

"Hah?"

Pffftt
Ahahahaha

Mendengar tawa Varo membuat Arvind menatap adiknya tajam.

"Diem lo!"

"Astaga Bang, gue baru liat lo mati kutu kek gini cuma karna bayi" ucap Varo mengejek lalu menyenggol Vian yang duduk disampingnya

"Bener nggak Bang Vian?"

"Hmm" balas Vian mengangguk

Arvind yang merasa harga dirinya hampir hancur pun tak terima. Dia mengulurkan tangan ke arah Varel. Dagunya terangkat naik

"Kenalin gue Abang lo paling ganteng, Arvind Delvanio"

Varel tak merespon. Hanya menatap tangan terulur Arvind, berkedip sebentar lalu menatap sang empu.

"Apa?" Tanya Varel dengan nada bingung

AHAHAHAHAHA

Tawa Varo memenuhi Mension, sepertinya dia sangat suka mengejek Abang sombongnya itu. Vian pun terlihat menahan tawa. Sungguh raut wajah Bang Arvind saat ini sangat jarang dilihat.

"EH ANJI---

"EH EH EH nggak boleh Bang, nggak boleh. Itu didepan ada anak kecil. Kalau Daddy dengar ati-ati loh Bang" kekeh Varo

Arvind yang ingin menyumpahi Varo seketika terhenti. Wajah Arvind kembali datar seperti biasa. Untung Varo memotong ucapannya. Hidupnya selamat untuk sekarang.

"Baby, sini sama Bang Vian"

Tak peduli dengan perdebatan kedua saudaranya. Vian memanggil Varel sambil mengulurkan tangan, mencoba peruntungan setelah tadi sempat merebut mainan dari tangan Varo.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang