ENCHANTED - 02

8.4K 823 61
                                    

02. Ajakan

"Lagi."

"Tapi—"

"Musuhmu tidak akan memiliki belas kasihan padamu, dia akan tetap membunuhmu. Tidak peduli kalau kau sekarat sekalipun. Itu mempermudah jalannya untuk membunuhmu."

Mark mundur saat anggota baru gamma mulai yakin untuk menyerang.

"Kau terlalu sadis untuk jadi pasangan Jaemin."

Mark menoleh, mendapati Lucas yang bersedekap dada. Dia Alpha; pasangannya Lee Haechan, adiknya.

"Untuk apa jadi seorang Alpha kalau kau ragu untuk menyerang?" tanya Mark santai.

Lucas tertawa, "Tidak heran kalau anggota pack menyuruhmu untuk jadi seorang pemimpin, ya."

"Mereka tidak peduli aku tertekan atau tidak."

"Tapi sekarang, banyak pack yang takut pada kita."

Mark tidak tersanjung, dia biasa saja. Mark hanya merasa, itu adalah tugasnya dan sudah seharusnya dia melakukan hal itu.

"Sebanarnya, kau menyukai Jaemin tidak?" tanya Lucas, memecah keheningan diantara mereka.

"Kenapa kau tanya?" tanya Mark, melirik temannya sekilas.

"Aku ingin tau. Kalian sudah satu tahun bersama, bahkan beberapa kali kalian tidur bersama. Aku ragu, kalian tidak membuat bayi serigala."

Mark memutar bola matanya, "Sudah aku katakan, aku tidak pernah berbuat aneh-aneh dengannya."

"Bohong. Ciuman pasti pernah."

Mark mendengus. Dia tidak menjawab, memilih untuk menyuruh Lucas agar mengawasi para gamma berlatih.

"Aku—"

"Aku akan melarangmu bertemu Haechan."

Lucas tentu saja langsung mengumpatinya. Kesal dengan Mark yang terkadang tidak memiliki hati.

"Ah, iya. Tolong pimpin perburuan malam ini. Aku tidak bisa melakukannya."

"Heh? Kenapa?"

Mark tidak menjawab, melangkah lebar meninggalkan Lucas sendiri.

Hari semakin gelap, langit oranye bahkan sudah memudar, tergantikan dengan langit malam. Burung-burung sudah kembali ke sarang mereka, waktunya beristirahat untuk memulihkan energi.

Mark berjalan di jalan setepak kabin rumah penduduk. Aliran sungai kecil terlihat, biasanya ada di depan halaman rumah. Digunakan untuk menyirami tanaman atau sayuran yang ditanam.

Tangan Mark dengan iseng mencabut beberapa bunga yang tumbuh. Di dalam hati berujar meminta. Kalau minta terang-terangan, Mark sedikit tidak enak. Soalnya nanti juga dibuang.

Alpha itu semakin melebarkan langkahnya, berbelok melewati jalan setapak yang sekarang tidak ada banyak kabin rumah. Ya memang, rumah Mark sedikit jauh dari rumah penduduk. Sengaja karena Mark suka ketenangan.

Saat sampai, Mark langsung mengetuk pintu, berharap kalau Jaemin ada di rumah dan tidak berkeliaran sendiri.

"Katanya akan pulang tengah malam," kata Jaemin setelah dia membuka pintu dan mendapati Mark yang berdiri di depannya.

"Tidak jadi. Lucas yang memimpin." balas Mark, dia melangkah masuk dan Jaemin menutup pintunya.

"Mark yang menyuruhnya, 'kan?" tuduh Jaemin yang memang benar. Sangat benar.

Jaemin berlari menyusul sang Alpha. Berdiri di depan Mark, "Cium sekarang."

Mark mengernyit, "Bukannya, perjanjiannya hanya saat aku pergi saja?"

ENCHANTED » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang