ENCHANTED -26

4.1K 416 18
                                    

26. Malas

Kalau Jaemin mencuci, Mark yang akan menjemur bajunya. Begitu juga kalau Mark mencuci, dan Jaemin yang akan menjemurnya. Biasanya mereka lakukan pagi-pagi sebelum Mark berangkat, setelah semua pekerjaan rumah Jaemin yang pegang.

Ya walaupun seringnya malas-malasan, sih.

Seperti sekarang ini. Jaemin hanya bermalas-malasan di tempat tidur. Membaca buku, menulis atau menggambar. Yang penting tidak ada cucian. Mau piring atau baju. Urusan lain, dia tinggalkan.

Mana Jaemin belum mandi dari kemarin lagi. Tapi, dia tetap ganti baju. Pokoknya, Jaemin sedang berada di titik paling malas dalam hidupnya.

Kalau kata Taeyong, "Anak kalian laki-laki."

Apa hubungannya tidak mandi dengan anak laki-laki? Apa karena kata orang jaman dulu? Yang ibunya pemalas, jarang mandi, tidak peduli pada penampilan, nanti anaknya laki-laki, begitu? Terus kebalikannya jadi perempuan?

Jaemin tidak peduli. Pokoknya dia malas. Perutnya yang makin besar, buat Jaemin jadi sedikit kesulitan mau melakukan sesuatu. Jadilah Jaemin memilih untuk bermalas-malasan.

"Jaemin, ayo bangun. Kita makan dulu."

Jaemin menoleh ke pintu kamar. Kedua tangannya terulur ke arah Mark. "Tolong~"

Mark tersenyum geli. Dia mendekati Jaemin, membantunya untuk bangkit duduk. Usia kandungannya baru enam bulan, tapi terlihat lebih besar karena anak kembar.

"Tidak ingin mandi?" tanya Mark membuat Jaemin meliriknya.

"Aku bau, ya?" Jaemin segera mencium bau tubuhnya sendiri. Tidak kok.

"Tidak. Tapi, nyaman?"

Jaemin nyengir, dia menunjukkan ibu jarinya. "Tidak." balasnya, "Tapi malas mandi. Mark wakilkan saja sana, Mark mandi nanti aku udah ikutan mandi."

Mark memutar bola matanya, "Tidak ada yang mewakilkan mandi, Jaemin." balasnya jengah. Pria itu menarik kursi untuk Jaemin duduki. "Dan lagi, kita akan keluar. Kau tidak malu?"

Jaemin berkedip, dia duduk di kursi lain membuat Mark menggerutu di dalam hati. Mau Jaemin apa, sih?

"Tidak mau, Mark saja yang keluar. Aku di sini," Jaemin mengambil sendok makannya. "Malas. Nanti bolak-balik kamar mandi, terus dede bayi suka nendang dan itu sedikit sakit. Belum lagi gerak-gerak, udah kayak di lapangan bola aja."

Nah! Jaemin hiperbola lagi. Mark menghembuskan napasnya pelan. Sabar banget nikah sama anak kecil.

"Ya sudah, pulangnya mau aku bawakan apa?" tanya Mark mengalah, tidak mau memaksa Jaemin untuk ikut juga.

"Hm..." Jaemin bepikir, "Apa saja. Nanti aku makan."

Mark mengangguk mengerti. Jaemin pemakan apa saja. Asalkan tidak stroberi, sekarang dia membencinya lagi.

"Ah, iya. Tolong belikan aku lemon, ya."

Mark mengangguk saja. Dan saat selesai makan, keduanya mengobrol sebentar. Karena Mark memang berniat langsung ke hutan, dia langsung beralih ke bentuk serigala.

Jaemin menahannya. Dia mengusap kasar wajah samping serigala alpha di depannya. Meremas kulitnya dan mengusap belakang telinganya.

Sedangkan si serigala hanya memandangnya datar, sudah terlalu terbiasa karena akhir-akhir ini Jaemin suka gemas. Mencubitinya, mengigit telinganya bahkan sampai menindih tubuhnya. Menjadikannya kasur dan Jaemin berakhir tidur.

"Dadah, hati-hati, ya."

Setelah Mark tidak terlihat, Jaemin kembali masuk ke dalam rumah. Mengunci pintunya. Dan bermalas-malasan adalah hal yang ia lakukan.

ENCHANTED » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang