ENCHANTED - 12

4.7K 486 28
                                    

12. Hutan Gelap

"Mark, lihat apa yang aku temukan."

Mark yang sedang membereskan tasnya langsung terhenti, dia memandang apa yang Jaemin genggam di tangan kanannya. Mark mengerjap, mulutnya terbuka sedikit.

"Ini seperti Mark." kekeh Jaemin, "Besar dan panjang, hanya saja ini tidak ada uratnya."

Mark terbatuk. Dia merebut mentimun yang entah kenapa bisa berbentuk seperti kelamin pria. Benar-benar mirip, bukan hanya lonjong panjang. Tapi ada kepala yang berbentuk seperti itu.

Duh! Malu.

Mark membuatnya keluar jendela. Jaemin langsung menatapnya protes. "Kok dibuang?!"

"Tidak baik."

Jaemin berdecak, dia keluar rumah untuk mengambil mentimun bentuk penis yang sudah Jaemin beli.

"Jaemin, kenapa diambil lagi?!"

"Lucu! Aku harus tetap memilikinya."

Mark kehilangan kata-katanya. Tidak paham dengan apa yang Jaemin pikirkan. Belum lagi tingkah Jaemin yang memainkan mentimunnya.

Seperti, mengusap-usapnya, meremas 'kepalanya' dan batangnya.

Uhuk!

Itu suara batuk Mark lagi. Sialan sekali. Untungnya Jaemin tidak mengulum mentimunnya, kalau iya, Mark pasti akan benar-benar membuang mentimun laknat itu.

"Kenapa ini bisa seperti penisnya Mark, sih? Aku ingin tau, apa ini bisa membuatku berteriak seperti apa yang Mark lakukan."

Mark jadi membayangkan apa yang Jaemin katakan lagi. Masa Jaemin masturbasi menggunakan mentimun, sih? Nanti kalau Jaemin merasa lebih nikmat bagaimana?!

Kepalanya menggeleng keras. Sialan! Tidak bisa! Tidak bisa! Mark tidak bisa membiarkan benda mati itu lebih memuaskan Jaemin. Walaupun Jaemin tidak akan melakukannya juga.

Tapi, apa yang Mark lihat sekarang membuat otaknya kotor seketika. Jaemin menggerakkan tangannya naik-turun. Ekspresinya begitu polos seolah apa yang ia lakukan tidak mengusik Mark.

Dengan kesal, Mark merebut mentimunnya. Mematahkannya lalu benar-benar membuangnya sejauh mungkin.

"Kok dibuang!?" tanyanya protes. Jaemin cemberut, kesal dengan apa yang Mark lakukan.

Mark menarik lengan Jaemin, membawanya menuju kamar. "Lebih baik kamu memainkan yang asli."

"Mark!"

✿✿

"Jaemin, berhenti marah."

Jaemin memutar bola matanya, melengos agar tidak melihat Mark. Kedua tangannya terlipat di depan dada.

"Mark sudah membuang mainanku! Padahal aku bisa menggunakannya saat Mark pergi."

Mark bergidik mendengar ucapan Jaemin. Tidak bisa membayangkan kalau Jaemin bermain aneh-aneh dengan mentimun itu.

"Kau sudah memiliki yang asli, kenapa harus memainkan sayuran seperti itu?"

Jaemin menatapnya, "Mentimun itu sayuran, ya? Bukan buah?"

Mark mengernyit, "Tidak tau. Kau 'kan terbiasa memasak, seharusnya tau."

Jaemin mendengus. Dia menendang-nendang kerikil yang ada di jalanan.

"Lagi pula, itu akan cepat layu." lanjut Mark, membali ingat dengan mentimun laknat, "Dan milikku tidak akan layu."

"Itu layu kalau sudah keluar."

ENCHANTED » MARKMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang